prolog

17 7 1
                                    

Tersenyum karena bahagia? Atau
Tersenyum untuk bahagia?






Nesya Alifia

____________________________________________________________
🦚

Jika kalian menganggap aku orang kaya maka jawabanya salah. Aku hanya anak dari seorang tukang pijat, yang tinggal di rumah kecil di gang sempit.

Hanya ada 2 kamar dengan kasur tipis, 1 kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Rumah peninggalan ayah yang menjadi tempat berlindung kami tapi sekarang di jadikan sebagai tempat untuk pekerjaan ibu ku.

Sinta Diana adalah nama ibuku, dia cantik tapi bukan seorang pelacur. Dia hanya melayani pijat para pria tapi tidak dengan melakukan hubungan badan, sebatas pijat dan hal yang tidak bisa di hindari yaitu "raba" asal tidak kelewat batas saja.

Kring.... kring.....
BRAK!!
" Nesya cepat banguun! Mandi lalu sekolah! " - teriak Sinta

" iya buk ini mau mandi " - ucap Nesya lesu

Segera Nesya mandi dan menuju dapur, dan langsung membantu ibunya menyiapkan sarapan

" Buk Nesya berangkat dulu ya " - pamit Nesya

" iya sana, nanti nggak usah langsung pulang, ibuk ada pelanggan jam 1 "

" iya buk "

Berjalan menuju luar rumah, mengambil sepeda dan menaikinya menuju sekolah,,
Dito teman laki-laki yang mau berteman dengannya langsung mensejajarkan laju sepeda di samping Nesya.

" udah sarapan? " - tanya Dito

" udah " - ucap Nesya dengan senyum manis nya

Nesya sangat cantik, mungkin menurun dari ibunya, dan Dito memiliki perasaan kepada Nesya tapi tidak ada niatan untuk di ungkapkan kepada Nesya. Dito tidak peduli dengan pekerjaan ibunya Nesya atau karena Nesya orang miskin, karena Dito menyukai Nesya yang seperti ini, sederhana,baik hati dan kuat.

▪︎▪︎▪︎▪︎

Sesampainya di sekolah, Nesya dan Dito langsung menuju kelasnya, yah mereka satu kelas.

Namun keberuntungan lagi-lagi tidak berpihak kepada gadis itu " Wih wih wih anak miskin dateng nih " - ucap Liora si ratu buly

" enaknya di apain ya? Haha " - ucap Lisa teman Liora

" Gimana kalo.... " ucapan Liora terpotong

" Berisik lo semua, mending duduk bentar lagi bel masuk bunyi! " - bentak Dito kemudian menghampiri Nesya.

" iiiihhhh Dito kok kamu belain cewek miskin sih? " kesal Liora dengan nada alay nya

Dito hanya melengos menanggapi Liora " Duduk gih, kalo ada apa-apa ngomong sama gua "- ucap Dito ,
dengan pandangan menunduk Nesya duduk di kursinya " makasih Dit " mendongak menatap Dito sambil tersenyum manis ke arah nya.

Kemudian jam pertama di mulai dengan lancar, dan tidak terasa sudah bel istirahat.

Dito menghampiri Nesya yang tengah asik dengan bukunya " ayok ke kantin " - ajak Dito

Merasa dirinya lah yang di tuju lantas Nesya mendongakkan kepalanya dan benar saja Dito berdiri di depan mejanya  " Aku nggak laper, mau di kelas aja Dit " -tolak Nesya dengan halus.

Sebenarnya bukan nya Nesya tidak lapar, hanya saja dia tidak ada uang karena uangnya ia tabung untuk membeli kebutuhan lain. Tapi bukan Dito kalo tidak memaksa

" Ayok ah , gua traktir hari ini " -ajak Dito sambil menarik tangan Nesya

" Aduh.. Dit nggak usah, beneran aku nggak laper " - tolak Nesya

About Nesya AlifiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang