[1] Sebuah Misi.

3.2K 114 1
                                    

Seorang lelaki berjalan dengan santai di tengah huru-hara orang-orang yang ingin melihat korban pembunuhan di tempat kejadian pembunuhan itu terjadi. Lelaki itu terus berjalan tanpa menghiraukan orang-orang, sampai pada akhirnya ada sebuah mobil hitam yang berhenti tepat di depannya. Kaca mobil hitam tersebut terbuka, menampilkan seorang lelaki berparas tampan sekaligus lucu yang sedang tersenyum.

"Kajja!" Ajak lelaki berparas tampan nan lucu itu.

Lelaki berpakaian serba hitam itu langsung masuk ke dalam mobil hitam itu. Seusai lelaki berpakaian serba hitam itu masuk, Jungkook--lelaki yang berparas tampan dan lucu itu langsung melajukan mobil kesayangannya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan yang hari ini cukup macet.

"Bagaimana misimu hari ini hyung? Apa berjalan dengan lancar?" Jungkook menatap lelaki berpakaian serba hitam itu dari kaca spion.

Lelaki berpakaian serba hitam itu yang diketahui bernama Park Jimin melepaskan masker yang sedari tadi melekat di wajahnya "Semuanya berjalan dengan lancar"

"Baguslah, jadi hari ini apa akan ada pesta untuk merayakan keberhasilan misimu hyung?" Tanya Jungkook.

Setiap anggota yang menyelesaikan misinya, maupun misi itu mudah atau susah setiap anggota akan merayakan keberhasilan misinya itu dengan berpesta. Terkadang ada anggota yang tidak merayakan keberhasilan misinya itu, karena itu juga tidak wajib, mereka merayakan keberhasilan misinya itu hanya untuk bersenang-senang dan agar lebih dekat dengan para anggota lainnya.

"Sepertinya tidak ada" Jawab Jimin.

Jungkook mengerang kesal, "Ah waee? Padahal setiap kita berhasil menyelesaikan misi kita akan merayakannya. Tapi kenapa kau--"

"Bukannya itu tidak wajib? Para anggota membuat pesta hanya untuk bersenang-senang. Jika kau ingin berpesta kau bisa membuat pesta itu sendiri dengan para anggota, tetapi tanpa aku" Ucap Jimin dingin.

Jujur saja moodnya sedang buruk, dan bertambah buruk saat Jungkook mengerang kesal dan bertanya kenapa ia tidak merayakan pesta keberhasilannya. Padahal itu juga tidak wajib untuk dirayakan keberhasilannya. Jimin tidak tau kenapa moodnya mendadak buruk setelah menyelesaikan misinya tadi.

Yaitu misi untuk membunuh seseorang. Kalian masih ingatkan saat Jimin berjalan dengan santai ditengah huru-hara orang-orang karena orang-orang ingin melihat korban pembunuhan. Jimin lah yang membunuh korban pembunuhan itu, alasannya? Ia tidak tau karena dia ini hanya pesuruh untuk membunuh seseorang.

Bisa dikatakan Jimin ini adalah pembunuh bayaran. Menjadi pembunuh bayaran itu tidaklah mudah, sebelum menjadi pembunuh bayaran level tingkat tinggi atau pembunuh bayaran yang paling tertinggi di levelnya Jimin harus melewati rintangan demi rintangan agar berada di tingkat level tinggi.

Dan Jimin harus belajar bagaimana taktik untuk membunuh seseorang tanpa diketahui oleh polisi. Jadi setiap ia membunuh seseorang, polisi tidak akan tau bahwa dialah yang membunuh orang itu. Karena saat kita ingin membunuh, kita harus menggunakan otak. Kita tidak bisa langsung membunuh begitu saja, akibatnya penjara seumur hidup atau eksekusi mati akan menghampirimu.

"Oke i'm sorry." Jungkook melirik Jimin dari kaca spion mobil, terlihat raut wajah Jimin yang berubah drastis saat itu juga.

Jungkook merasa mood Jimin sedang buruk, karena terlihat dari wajahnya. Jika mood Jimin buruk maka dia harus diam dan tak banyak bertanya, akibatnya jika banyak bertanya itu akan membuat mood Jimin tambah berburuk.

MISSION ||JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang