Chapter 04

23.1K 3.6K 88
                                    

Tandai Jika Ada Kesalahan Dalam Kepenulisan!
Dan Diharapkan Jangan Membawa Atau Membandingkan Cerita Aku Sama Author Yang Lain Nya Okey?

Call Me Indah, Bubu, And Bear, Jangan Author!

-Happy Reading!-

"Aku ngapain yah? Kalo menurut novel hari ini pangeran Azreen akan berlatih pedang?" Pikir Inasha dengan mata mendongak menatap langit-langit kamarnya.

"Mending aku baca buku ke perpustakaan, terus nanti ke tempat latihan pangeran..." Setelah itu Inasha segera bergegas menuju ke perpustakaan istana.

Matanya menatap pintu coklat di depannya, tangannya perlahan mendorong pintu itu untuk terbuka. Inasha menatap takjub perpustakaan yang besar dengan berbagai jenis buku di dalamnya.

Melangkahkan kakinya menyusuri setiap lorong yang ada, pandangan nya teralih ke salah satu buku yang terlihat paling usang dari yang lainnya.

Tangannya meraih buku tersebut, kemudian ia berjalan menuju ke meja di sudut ruangan. Buku yang pertama kali menarik perhatian nya, mengusap sampulnya dengan lembut, Inasha membuka bukunya perlahan.

'Dunia ini tak semudah yang orang lain pikirkan, banyak yang manusia tidak ketahui tentang semuanya.
Terutama sihir yang dulu nya menjadi sebuah dongeng sebelum tidur, kini menjadi nyata saat mereka mengeluarkan kekuatan masing-masing.
Hidup yang sebenarnya belum di mulai, perjalanannya masih panjang sampai kau benar-benar bisa menguak misteri di dalamnya. Hancurkan lah kegelapan, dan terangilah kehidupan dengan kekuatan yang kau miliki...'

"Lah, cuman ini?" Gumam Inasha dengan dahi yang mengerut. Ketika ia membuka lembar berikut nya, hanya ada kertas tanpa tulisan tinta di dalamnya.

"Maksudnya apa yah? Sihir? Jadi di dunia ini ada sihir? Seingatku di novel kemari  tidak ada menceritakan tentang adanya sihir?" Ujarnya.

Lelah berpikir, Inasha berdiri dari duduknya dan keluar dari perpustakaan dengan membawa buku bersampul coklat itu di genggaman nya.

Tanpa ia sadari, buku itu mengeluarkan cahaya keemasan, sepasang bayangan pun terlihat memandangi kepergian Inasha dengan senyuman akan sesuatu.

"Kita akan bertemu kembali..."

~•~•~•~•~

"Pangeran, apakah anda suka makanan yang manis? Atau anda mempunyai makanan kesukaan?" Celoteh Inasha.

Saat ini ia, pangeran dan Tommy berada di sebuah taman istana.

Azreen menatap pengasuh nya yang terlihat sedang asik berceloteh menanyakan apa yang ia sukai. Tak dipungkiri hati kecilnya merasa bahagia akan perhatian kecil dari orang yang baru saja ia kenal. Dari dulu ia mengharapkan kasih sayang ayahnya, tetapi hanya sebuah tatapan datar yang didapatkan nya.

Mulai hari itu ia menyendiri tanpa mengetahui apa itu kasih sayang, hatinya hanya penuh ambisi untuk menjadi orang yang kuat dan hebat. Agar bisa menghabisi orang-orang yang hanya bisa menghina dan membicarakan orang lain, tanpa sadar akan kekurangan diri sendiri.

Azreen heran, mengapa mereka menilai itu semua dengan kesempurnaan. Padahal seharusnya mereka tau kesempurnaan itu tidak ada di dunia ini, semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Tapi tetap saja yang miskin akan kalah dengan yang kaya, orang kuat dan hebat akan dibanggakan, sedangkan yang lemah mereka hina dan kucilkan.

Sekejam itu memang.

"Anda berminat dengan makanan yang sudah saya sebutkan tadi pangeran?" Tanya Inasha menatap Azreen dengan lembut.

"Ah," Azreen tersadar dari lamunannya, matanya menatap balik ke arah pengasuh cantiknya.

"Iya..." Hanya jawaban singkat itu yang keluar dari bibirnya. Ia ingin berbicara banyak dan membalas senyum manis tersebut. Namun hatinya masih beku akan perhatian yang asing.

Azreen takut pengasuh nya ini pergi meninggalkan nya, karena tidak sanggup dengan sifat cuek dan angkuhnya. Dia sudah biasa seperti itu, biasa tak dianggap kehadirannya oleh orang lain.

Tapi entah kenapa ia tidak ingin kehilangan pengasuh nya ini, karena Azreen menginginkan---

---kasih sayang seperti seorang ibu menyayangi anaknya.

~•~•~•~•~

-TBC-

Nih Bubu Up Lagi, Siapa Yang Dari Kemaren Minta Up?

Oke Bubu Bakalan Target Untuk 450 Followers, 150 Like, Dan 100 Komen Deal?

Kalo Melebihi Target, Bubu Janji Minggu Depan Kalo Nggak Sibuk Bakalan Up 5 Chapter?

Dan Mau Minta Saran, Mau Bubu Up Sehari Sekali? Atau Seminggu 5 Chapter? Komen Dong👉🏻


The Greatest BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang