CHANBAEK BxB 🔞
4 shot.
MPREG.
Berpisah dengan Chanyeol adalah keputusan terbaik, Baekhyun tahu itu. Bukan tanpa alasan, perpisahan itu jelas berdasar. Cinta yang dulu Chanyeol selalu elu-elukan nyatanya tak mampu menjadi tiang kokoh untuk pernikah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis-gadis terus berteriak sejak pemuda yang akrab di panggil Jeno itu unjuk kebolehannya meracik minuman. Bartender terkenal yang belum genap berusia 20 tahun itu hanya sesekali datang karena pekerjaan utamanya jelas bukan disini meski sang pemilik salah satu club malam terbesar di Korea itu menawarinya gaji fantastis, ia disini hanya untuk bersenang-senang, menjalankan hobi, dan ia tidak mau terikat jam kerja.
Dan di bayar. Dan bisa melihat wanita wanita cantik meski kebanyakan dari mereka selalu memakai baju kurang bahan, tapi Jeno suka. Dunia malam ini, adalah pelampiasan dari segala penat.
Ia menyunggingkan senyum, gadis-gadis semakin menjerit, menggila dan siap menyerahkan apa saja agar pemuda itu mau menyentuh mereka barang sedikit. Bukan tanpa alasan mereka bersikap demikian, Jeno terkenal dengan sikap dinginnya bahkan saat primadona tempat ini terang-terangan menggoda. Ia tetap acuh dan anteng dengan pekerjaannya. Melirik dan tersenyum adalah respon paling positif yang pernah ia berikan, selebihnya Jeno tetaplah menjadi Jeno. Laki-laki tampan berahang tegas, dengan mata bulan sabit indah yang akan melengkung saat ia tersenyum. Itu juga kalau beruntung.
"How's tonight?"
Mark di sebelahnya bertanya, rekan satu profesinya yang kerap kali menawarkan banyak wanita dan berakhir pada sebuah penolakan. Jelas.
"Apanya?" Jeno menanggapi, acuh tak acuh.
"Wanitanya. Lihat, semua orang menginginkan Lia dan kau masih tetap menjadi Jeno yang sama."
"Lalu aku harus menjadi seperti apa?"
"Seperti yang lain?" Ucap Mark lalu menunjuk ke sudut club dengan dagu, dimana teman-teman nya ada disana, bersenang-senang dengan wanita penghibur.
"Menjadi bajingan seperti Jung Jaehyun atau penggila bokong besar seperti Johhny hyung?"
"Kau tidak cocok dengan keduanya tapi masih akrab dengan mereka."
"Aku juga tidak cocok dengan mu."
Mark mencebik, sudah biasa dengan ucapan pedas si pangeran es.
Pangeran. Iya, Jeno lebih pantas mendapat predikat itu mengingat bagaimana visualnya serta latar belakangnya. Mark lebih tahu dari siapapun siapa dan bagaimana kehidupan Jeno di luar pekerjaan nya sebagai bartender.
Ia adalah putra tunggal dari pengusaha terkemuka di Korea Selatan, keluarganya memiliki bisnis raksasa di bidang properti. Jumlah dan aset kekayaannya bukan main besarnya hingga Mark selalu bertanya-tanya kenapa sang pangeran mau-maunya bekerja paruh waktu di tempat seperti ini selain karena hobi karena Jeno mengambil upahnya.
"Sesukamu lah, Richard Oh."
Mark akan memanggil nama asli Jeno saat sedang kesal. Ada beberapa alasan kenapa Jeno lebih memilih nama kecilnya untuk ia perkenalkan kepada semua orang ketimbang mengungkap nama asli pemberian daddy nya.