'Ugh...'
'Dimana aku?'
'Hmmm...'
'Tempat ini nampak asing'.
Kim Dokja berdiri untuk melihat lingkungan di sekelilingnya.
'Hutan?'
Dia memutuskan untuk berjalan-jalan untuk melihat lingkungan di sekitarnya.
'Huh? Mengapa tubuhku terasa sangat ringan? Tunggu, mengapa rasanya aku menjadi lebih pendek?'
Kim Dokja yang kebingungan melihat ke arah tangannya dan menyadari bahwa dia telah menjadi lebih kecil.
'Apa-apaan ini? Bukankah aku baru saja melakukan sub-skenario bersama teman-temanku? Mengapa aku tiba-tiba saja berada di dunia lain seperti ini?'
Semakin lama Kim Dokja memikirkannya, semakin banyak pertanyaan yang dia miliki. Pada akhirnya, dia menyerah untuk berpikir dan memutuskan untuk mencari jalan keluar dari hutan ini.
◆◇◇◆
Setelah berjalan selama sekitar 1 jam, Kim Dokja menyadari bahwa sekeras apapun dia mencari jalan keluar, jalan lain hanya akan bercabang dan membuatnya semakin kebingungan.
'Ah sial. Apakah aku benar-benar akan mati membusuk di tempat seperti ini? Kalau aku benar-benar akan mati aku harap aku bertemu dengan seorang pria baik hati yang akan membagikan makanannya kepadaku sedikit'.
Kim Dokja menggerutu di dalam hatinya dan menghela nafas sambil mengkhayalkan sesuatu yang mustahil.
'Fyuh... memikirkan hal-hal seperti ini seolah-olah mengatakan kepadaku untuk pergi mati saja. Tsk'.
Maju untuk berjalan lebih jauh, Kim Dokja menyadari bahwa ada suatu suara yang memanggilnya.
"Hei nak, apa yang kamu lakukan berada di hutan yang berbahaya seperti ini?"
Kim Dokja melihat seorang pria yang sangat cantik dengan rambut emas serta telinga yang panjang.
"Hei nak, apakah kamu baik-baik saja? Mengapa kamu melamun begitu?" tanya pria cantik itu.
"Um... ah. Aku baik-baik saja, Tuan."
'Sial, pria ini sangat cantik sehingga membuatku salah fokus.'
Pria cantik itu mengerutkan keningnya sebelum menghela nafas dan berkata, "Bagaimana kamu bisa berada disini, nak? Apakah kamu tersesat saat bermain? Kalau begitu aku akan membawamu keluar dari sini."
"Ah... aku..."
"Hm?"
Kim Dokja menyadari bahwa pria cantik itu menganggapnya sebagai anak kecil, jadi dia memutuskan untuk memanfaatkannya.
"Aku tidak tau bagaimana aku bisa berada disini, Tuan. Aku ingat aku baru saja pergi bermain-main dengan teman-temanku, tetapi kemudian semuanya gelap dan saat aku membuka mataku aku sudah berada disini," jawab Kim Dokja dengan ekspresi sedih.
'Yah, aku tidak sepenuhnya berbohong kan. Toh emang benar aku lagi sama teman-temanku sebelum aku tiba-tiba ada disini dan badanku menyusut.'
"Hmmm... kalau begitu aku akan membawamu ke suatu tempat dulu sebelum membawamu keluar dari hutan ini. Kamu bisa memanggilku Eruhaben-nim nak. Siapa namamu?"
'Ah, jadi nama pria cantik ini Eruhaben-nim. Hmmm, sebelumnya aku tidak terlalu memperhatikan ini tapi memang sepertinya dia seorang elf. Kalau begitu apakah aku telah ditransmigrasi seperti yang ada di novel-novel?'
"Eruhaben-nim sebelumnya saya ingin berterimakasih karena anda telah menawarkan kepadaku untuk membantuku keluar dari hutan ini. Omong-omong namaku Kim Dokja, Eruhaben-nim," jawab Kim Dokja dengan senyuman yang tulus.
"Baiklah, Kim Dokja ikuti aku. Atau kamu mau aku gendong saja?" Tanya Eruhaben sambil melihat badan kecil Kim Dokja.
"Ah, tidak perlu repot-repot. Saya bisa jalan sendiri, Eruhaben-nim," jawab Kim Dokja malu-malu.
'Tidak mungkin aku, pria 31 tahun membuat diriku digendong oleh orang lain seperti ini. Aku juga masih punya martabat, tahu.'
Eruhaben akhirnya menghela nafas seolah dia memahami makna tersirat dari apa yang dikatakan olehnya.
"Baiklah, kalau begitu ikuti aku dengan baik. Kalau kamu tertinggal itu akan menyulitkan kita berdua."
Pada akhirnya, aku dan Eruhaben-nim berjalan menuju ke arah tertentu yang tampaknya merupakan tempat milik seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mari menistakan Cale dan Dokja『Slow Update』
Fanficseperti judulnya saya akan menistakan karakter-karakter tertentu hohoho A/N : Bakal slow update... kalo dulu karena ujian... sekarang karena kekurangan ide //halah padahal mah baca Euishin A/N 2 : Fotonya dari pinterest dah itu aja