Cale Henituse.
Itu adalah nama pria cantik itu. Pada awalnya, aku sedikit khawatir bahwa aku akan ditolak olehnya. Tapi aku tidak menyangka kalau dia akan menerimaku semudah itu.
'Dia bilang aku akan bertemu dengan yang lain. Apakah itu artinya ada banyak orang yang tinggal di sini? Yah, aku hanya bisa berharap kalau mereka akan menerimaku dengan baik.'
Kim Dokja menghela nafas saat memikirkan masa depan macam apa yang akan terjadi pada dirinya.
'Omong-omong Eruhaben-nim pernah berkata bahwa dia orang yang baik yang menampung orang lain. Kalau begitu apakah orang-orang yang Cale Henituse akan perkenalkan kepadaku itu sama sepertiku?'
Yah, aku hanya berharap tidak akan ada hal-hal yang terlalu aneh terjadi.
Kim Dokja yang sedang melamun tiba-tiba melakukan kontak mata dengan mata biru layaknya Tanzanite.
'Huh? Apakah itu adalah naga? Apakah dunia ini memiliki naga di dalamnya? Tapi dia terlihat masih kecil. Kurasa dia masih muda.'
"Anak-anak, lihat ada seseorang yang baru disini. Dia akan tinggal disini untuk sementara waktu, jadi baik-baiklah dengannya," Cale mengatakan hal itu dengan wajah datar seolah-olah dia sedang bosan.
Kim Dokja yang sedang melamun dibangunkan oleh suara Cale yang sedang memperkenalkan dirinya sendiri.
"Ah... ummm... Halo, perkenalkan namaku Kim Dokja. Aku mungkin akan tinggal disini untuk beberapa waktu, mohon bantuannya."
Kim Dokja membungkukkan dirinya setelah melakukan perkenalan diri. Dia kemudian menatap naga dengan mata biru tersebut.
Naga itu terbang ke arahnya sambil berbicara dengan semangat, memperkenalkan dirinya.
"Halo, Kim Dokja! Aku adalah Raon Miru yang hebat dan perkasa. Umurku 6 tahun saat ini, tapi aku sangat kuat dan aku akan menghancurkan dunia kalau ada yang membuat manusia lemahku kesakitan. Senang bertemu denganmu," ucap naga muda itu sambil berputar-putar di sekelilingnya.
"Mmm... Salam kenal Raon," jawab Kim Dokja dengan senyuman paling cerah yang dia bisa agar tidak ada yang melihat bahwa dia cukup panik di dalamnya.
'Raon Miru? Naga yang bahagia, huh? Orang aneh mana yang memberikan nama Naga kepada seorang Naga? Tidak, tunggu dulu. Bukankah ini adalah dunia fantasi abad pertengahan? Kenapa ada nama korea di tempat ini? Tunggu, apa-apaan. Apakah sebenarnya tempat ini adalah novel dimana protagonisnya bertransmigrasi? Oh sial, kuharap protagonis itu tidak akan bertanya hal-hal yang aneh kepadaku.'
"Kim Dokja, kenapa kamu melamun seperti itu?" Tanya Raon.
"Kamu belum berkenalan dengan yang lainnya, 'kan? Kalau begitu aku akan memperkenalkan mereka padamu! Lihat, yang ini adalah On noona dan dia adalah Hong hyung. Manusia membawa kami semua masuk dan tinggal bersamanya," lanjut naga muda itu saat memperkenalkan kucing berwarna perak dan merah.
'Yang perak adalah On dan yang merah adalah Hong, huh? Sepertinya mereka berdua bersaudara melihat betapa Hong sangat lengket kepada On.'
"Senang bertemu denganmu, nya."
Kedua kucing itu berbicara bersamaan kepadanya dan dia hanya bisa mengangguk sambil tersenyum saat melihat betapa imut mereka berdua.
'Aku ingin mengelus mereka,' batin Kim Dokja, dan tanpa sadar dia telah mengangkat tangannya untuk menyentuh kucing merah tersebut.
Kucing merah itu sangat senang dengan elusan yang dia berikan dan semakin mendekatkan dirinya padaku.
"Ah... maaf aku tanpa sadar—" Kim Dokja sangat malu karena membiarkan dirinya diambil alih oleh keimutan dua kucing itu. Ugh, betapa memalukan membiarkan diriku jatuh dalam hal seperti ini.
"Tidak masalah aku senang kamu mengelusku seperti ini, nya~. Lagipula aku tidak merasakan tujuan buruk apapun darimu," jawab kucing merah itu dengan mata besarnya yang berseri-seri.
"Ummm... kalau begitu bolehkah aku mengelusmu juga, On? Tidak masalah kalau kamu tidak mau. Aku tidak akan memaksamu, kok."
Kucing perak itu melakukan kontak mata denganku sebelum memutar kepalanya sambil menghela nafas. Apakah aku baru saja ditolak? Ataukah itu adalah bentuk persetujuan?
"Tidak perlu khawatir, Kim Dokja! Kalau On noona sudah melakukan itu artinya dia telah memberikan persetujuan untukmu," jawab Hong seolah telah membaca isi kepala Kim Dokja.
"Oke. Permisi On," ucap Kim Dokja sambil secara perlahan dia mengusap kepala On dan merasakan betapa halusnya bulu perak itu.
Naga hitam yang melihat dari samping itu merasa kesal karena dia diabaikan.
"Hei, Kim Dokja! Jangan mengabaikan naga hebat dan perkasa ini! Kenapa kamu hanya bermain dengan On noona dan Hong hyung? Lakukan juga kepadaku," ucap naga muda itu sambil terbang menuju tangan kecil Kim Dokja.
"Apakah itu baik-baik saja, Raon-nim? Apakah tidak apa-apa bagiku untuk mengelusmu juga?" Tanya Kim Dokja dengan khawatir. Dia tidak mau membuat naga kecil ini marah, terutama karena sekarang dia telah kehilangan seluruh kekuatannya.
Kalau aku membuatnya marah, aku mungkin akan benar-benar berakhir menjadi bubur, batin Kim Dokja.
Sambil mendengus naga itu berkata,"Tentu saja! Kamu seharusnya bersyukur, karena hanya beberapa orang saja yang kuizinkan untuk melakukan ini! Humph!"
"Fufu... syukurlah kalau begitu," Kim Dokja terkikik sambil mengelus naga itu.
Kim Dokja merasa takjub saat merasakan sisik naga yang kasar di tangannya. Dia tidak pernah berpikir akan pernah mengelus seorang naga dalam hidupnya. Tentu saja itu mustahil bagi naga chuunibyou itu untuk membiarkanku mengelusnya.
Kim Dokja akhirnya bermain-main bersama dengan Raon, On, dan Hong untuk beberapa saat sebelum pintu terbuka dan seseorang masuk.
(Huwah... ini chapter terpanjang sejauh ini. Omong-omong nikmati fluffy² ini sebelum menyesal.)
◆◇◇◆
A/N : maafkan aku kawan... aku berusaha buat numpuk draf tapi beneran sibuk minggu ini, hadeh...
Aku belum bikin draft buat chapter selanjutnya ಥ╭╮ಥ
Umm jadi silahkan menikmati ini sebelum aku tidak bisa melanjutkannya hahaha🥲🥲🤌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Mari menistakan Cale dan Dokja『Slow Update』
Fanficseperti judulnya saya akan menistakan karakter-karakter tertentu hohoho A/N : Bakal slow update... kalo dulu karena ujian... sekarang karena kekurangan ide //halah padahal mah baca Euishin A/N 2 : Fotonya dari pinterest dah itu aja