Prolog

47 10 2
                                    

Mungkin masih ada orang yang bertanya seperti apa itu cinta.

Mungkin juga ada yang sedang merasakan jatuh cinta.

Atau mungkin ada pula yang menghiraukannya karena sudah dikecewakan oleh cinta

Setiap orang pasti punya kisah cintanya sendiri. Entah itu cepat atau lambat semua pasti merasakan apa itu cinta. Begitu pula Lily gadis cantik yang tidak pernah berfikir tentang cinta pada akhirnya ia juga merasakannya.

Lily gadis cantik yang memiliki nama lengkap Aesqhiel Lilyandora adalah seorang anak tunggal dari keluarga yang kaya raya. Ayahnya yang bernama Leo Xavirius seorang tuan tanah perkebunan bunga yang luasnya berhektar-hektar dan ibunya yang bernama Irene Samsya memiliki wajah yang sangat cantik dan dulunya menjadi kembang desa. Lily bisa dikatakan sempurna karena menuruni kekayaan dan rupa yang cantik dari orangtuanya.

Lily tinggal di sebuah rumah besar berlantai dua yang terletak di dekat perkebunan bunganya. Tempatnya masih sejuk karena berada di perbukitan. Perkebunan bunga tersebut dikelilingi oleh sungai dangkal yang tidak terlalu besar namun jernih airnya. Sungai tersebutlah yang biasanya menjadi sumber air untuk kebun bunga milik orang tuanya.

Kebun dengan luas berhektar-hektar tersebut dikelola oleh sekitar 35 pegawai tetap yang setiap hari datang untuk mengurus bunganya. Namun tak satupun dari mereka yang tau dan mengenal Lily putri dari pemilik kebun bunga tersebut karena ia tidak pernah sekalipun mau keluar rumah untuk berkunjung apalagi membantu pekerjaan orangtuanya.

Lily adalah gadis yang sangat menyukai hujan, saat kecil ketika hujan turun ia selalu bermain diluar. Ibunya tidak pernah melarangnya. karna suatu waktu saat Lily dilarang bermain hujan, ia justru sakit karena terus kepikiran saking inginnya bermain hujan. Ketika sudah beranjak dewasa Lily tetap menyukai hujan, saat mendapat masalah Lily selalu berdiri dibawah hujan. Selain untuk menutupi air matanya yang jatuh. Ia juga merasa lebih tenang seperti dipeluk oleh hujan.

Lily memang tidak pandai bergaul dan mencari teman. Di sekolah ia hanya memiliki satu teman dekat bernama Rachel Kiel yang merupakan temannya sejak kecil karena orang tua mereka merupakan rekan bisnis sejak lama. Rachel adalah gadis cantik yang cukup populer. Ia suka berbaur dan mencoba hal baru. Sangat berbanding terbalik dengan Lily. Meskipun demikian mereka tetap menjalin persahabatan dengan baik.

Rachel dan Lily bersekolah disekolah Negri Favorit di daerahnya. Gedungnya lengkap dan bagus, setiap ruangannya sudah diberi AC hal itu membuat Lily merasa nyaman sekolah disitu sehingga tidak perlu jauh jauh untuk sekolah di sekolah Swasta.

Selama 17 tahun Lily tidak pernah pacaran bahkan jatuh cinta mungkin karena ia belum puber atau karena dirinya susah bergaul dengan orang lain. Hingga suatu waktu datanglah murid baru yang pindah dari sekolah lamanya karena harus ikut orang tuanya untuk tugas pekerjaan. Namanya adalah Brian Renaldo. Ia adalah pria yang memiliki sifat lembut dan baik pada semua orang. Meskipun sifatnya lembut, Brian memiliki badan yang gagah dan tinggi. Otot tangannya sangat terlihat dan badannya yang atletis dapat membuktikan bahwa ia seorang anak basket. Dan yang lebih penting Brian memiliki wajah yang tampan sehingga banyak gadis disekolah yang suka pada Brian termasuk Lily dan Rachel.

***

Di sisi yang lain di suatu tempat yang tidak diketahui oleh manusia. Ada sebuah kehidupan yang mengatur segala yang terjadi di bumi. Mereka adalah dewa dewi penjaga yang memiliki tugas berbeda-beda. Ada yang bertugas mengatur kelahiran, ada yang mengatur kematian, ada yang mengatur musim ada bertugas mengatur matahari, bulan, bintang, dan masih banyak lagi.

Rain adalah salah satu dewa yang bertugas mengatur turunnya hujan. Rain tidak memiliki keluarga dan ia tidak mengenal dewa dewa lainnya. Rain sering merasa kesepian makanya ia berkunjung kebumi. Rain berwajah seperti manusia namun ketampanannya diatas rata-rata ia tidak pernah menua meskipun usianya sudah menginjak 5000 tahun lamanya, jika dilihat mungkin mukanya masih cocok disebut usia 20 tahunan.

Selama ini Rain hanya fokus pada tugasnya untuk menurunkan hujan dan tidak pernah memperdulikan manusia. Namun meskipun ia seorang dewa, Rain juga memiliki perasaan sedih, senang, bahkan jatuh cinta layaknya seorang manusia. Rain yang bosan dengan kehidupannya sebagai dewa mulai mencoba hal-hal baru seperti mengamati kehidupan manusia. Saat dibumi ia sambil menurunkan hujan. Hujan tersebut turun dapat diatur sesuai keinginannya. Namun hujan juga bisa turun sesuai dengan perasaannya.

Suatu waktu Rain datang kebumi, saat itu ia membuat dirinya tidak terlihat oleh manusia. Rain menurunkan hujan dan mengamati setiap perilaku orang-orang di bumi. Rupanya kebanyakan orang dewasa tidak menyukai hujan. Tiba-tiba ia tertuju pada sosok anak kecil dengan rambut kepang dua yang sedang bermain sendirian di taman. Ketika orang lain berlari saat hujan turun, ia melihat anak kecil tersebut justru sangat senang dengan adanya hujan. Anak tersebut tersenyum bahagia sambil meloncat-loncat melewati kubangan air satu dua loncatan masih aman namun kemudian anak tersebut terpeleset. Anak itu tidak menangis meskipun seluruh tubuhnya basah dan terkena lumpur ia justru tertawa dan berbaring ditanah melihat air yang turun dari langit. Rain pun tersenyum melihat tingkah anak tersebut dan sejak saat itu Rain menaruh perhatian pada anak itu setiap kali datang kebumi Rain selalu datang melihat anak tersebut untuk mencari hiburan.

Anak itu rupanya Lily, tadinya Lily adalah anak yang ceria namun saat mulai sekolah ia sering di-bully oleh teman-temannya yang iri padanya. Hal itu yang membuat Lily jadi sulit menerima orang baru dan susah bergaul. Rain dewa yang tadinya tidak memperdulikan urusan manusia merasa kasian pada Lily dan sejak saat itu selalu datang pada Lily untuk membantunya. Rain menurunkan hujan dan mengusir orang-orang yang membully Lily. Hingga saat ini pun saat Lily sudah beranjak dewasa dan sudah masuk Sekolah Menengah Atas Setiap kali Lily bersedih dan punya masalah Rain datang menurunkan hujan untuk menenangkannya.

Lily memang sudah tidak dibully lagi oleh teman temannya. Karena saat SMA teman teman dari sekolah lama yang membullynya bersekolah di tempat lain hanya tersisa Rachel saja yang satu sekolah dengannya. Meskipun demikian Lily tetap saja masih takut untuk pada orang baru.

Setelah setahun berlalu di Sekolah Menengah Atas Lily mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan orang orang di sekolah meskipun ia tetap pendiam dan kemana mana selalu bersama Rachel namun kini ia mulai bisa menikmati hari harinya bersekolah disana.

"Lily bareng kita yuk kelapangannya" ucap segerombolan anak perempuan di kelas.

" Eee enggak makasih gue sama Rachel aja." Jawab Lily dengan canggung.

Hujan Dan BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang