Salah Sangka

5 3 0
                                    

Pagi hari yang cerah tanpa awan mendung di langit. Lily bangun dari tempat tidurnya. Badannya sudah enakan dan tidak demam lagi. Ia memijakkan kakinya pada karpet berbulu lembut dan berjalan menuju jendela. Dibukanya tirai jendela yang mengarah langsung ke kebun bunga ia melihat bunga-bunga  kuncup di kebunnya.

"Waa bunganya mulai muncul sebulan lagi bakal panen nih.. asikk bisa beli iphone terbaruuu" ucap Lily dengan gembira.

Lily pun teringat kalau hari ini ia akan ikut pelajaran pak Eko guru ekonomi paling galak yang ada di sekolah. Ia pun bergegas turun ke lantai satu untuk menemui mamanya. Dalam perjalanan mencari mamanya lily berhenti pada meja makan yang sudah dipenuhi makanan. Ia mengambil sepotong sandwich dan meneguk segelas susu  yang sudah tersedia lalu ia lanjut memakan sandwich sambil berjalan mencari mamanya.

"Maaa.. mamaaa.. mama...mama dimanaaa??? mama liat handukku tidakkkk??"
Teriak lily memanggil mamanya.

"Lily, mama kan sudah bilang kalo makan itu duduk. Jangan jalan jalan gitu dong nanti perut kamu sakittt." Ucap mama lily dengan sedikit mengomel.

"Duhh maaf maaa aku buru buru ini nanti jam pertama pelajaran pak Eko yang gualakkkk sekarang udah jam 6.15 nnt aku telattttt." Ucap Lily menjelaskan.

"Makanya punya alarm tu dipakek." Ucap mama Lily dengan mata sinisnya

"Udah aku pakek ma tapi aku tidur lagii ngantukkk semalem begadanggg.. oiya mana handuk aku maaa???" Kata lilyy

"Dih brati kamunya aja yang ngebo Dasar. Handuk kamu lagi dicuci sama mbak Mirna kamu ambil aja yang baru di lemari" ucap mama Lily masih dengan wajah sewotnya.

"Mama cantik gaboleh marah-marah nanti keriputnya nambah loo" Lily merayu mamanya sambil setengah berlari menuju kamar mandi setelah sandwichnya habis dan mengambil handuk baru di lemari.

"Hihhh Dasar ya anak nakal"
Ucap mama Lily dengan nada marah namun tak lama kemudian bibirnya mulai tersenyum melihat tingkah anaknya tersebut.

Mama Lily memang terlihat galak pada Lily itu dilakukan agar Lily tidak menjadi anak yang manja. Namun mama Lily tetap saja tidak bisa menolak apa yang diinginkan oleh Lily karena Lily adalah anak satu satunya.

Setelah siap pergi kesekolah Lily diantar oleh mamanya. Papanya tidak ada dirumah karena sedang melakukan perjalanan bisnis diluar kota. Sesampainya di depan gerbang sekolah Lily berpamitan pada mamanya.

"Maaa Lily pamit yaa" ucap Lily.

"Iya nak belajar yang bener ini uang saku kamu hari ini." Mama Lily menyodorkan uang.

"Makasih ya mamaaaaku sayanggg muah muahh." Lily pun keluar dari mobil dan masuk ke sekolah.

Lily melangkahkan kakinya dengan santai karena waktu baru menunjukkan pukul 06.40 sedangkan jam pertama dimulai pukul 07.15. saat berjalan Lily berpapasan dengan beberapa orang yang melihatnya dengan aneh. Lily hanya berjalan terus tanpa memperdulikannya hingga saat di lorong menuju kelasnya dua orang dibelakangnya berjalan sambil berbisik-bisik.

"Itukan Lily yg kemarin caper sama Brian. Ih sok kecantikan banget sihh."

"Ia bener itu orangnya padahal cantikan juga gue."

Suara bisik-bisik yang terdengar jelas ditelinga Lily membuatnya merasa tidak nyaman ia ingin berbalik badan dan menanyakan maksud perkataan orang-orang tersebut. Namun nyali Lily tak ada sehingga ia hanya berjalan lebih cepat menuju kedalam kelas.

Hujan Dan BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang