Melamar Pujaan Hati

410 28 15
                                    

Boboiboy FanFiction : Big Badboy
Part Six - Lamaran
Status "On Going"
Story Begins
~Happy Reading~

Setelah kepergian Boboiboy yang tadinya membuat heboh geng Skullcrusher, Fang pun ikut pergi dari ruangan yang dapat menyebabkan kepalanya berdenyut sakit.

Di gelapnya malam, lelaki berkaca mata itu menapak jejak pada jalanan hutan Pulau Rintis. Terdapat rumah atau bisa dikatakan bangunan menyerupai kastil yang cukup mencolok.

Ia mendorong lebar-lebar pintu raksasa dan matanya mengamati ruangan yang di dominasi barang-barang antik peninggalan orang tuanya.

Fang menghirup udara sedalam-dalamnya lalu membuang perlahan, ia menerka jika kehidupan yang dilalui sangat membosankan.

Sekali lagi, dirinya kalah telak menyaingi keunggulan si lelaki berciri khas topi orange yang selaku jentaka adalah sahabat dekatnya.

Di hantamnya tiang penyangga yang berdiri kokoh, lalu melempar peralatan yang tersedia dalam area tersebut.
Meskipun dengan melakukan kekacauan di rumah, hatinya masih belum puas.

"AAARGHHHH AKU BENCI! Apa kesalahanku! AKU SUDAH BANYAK BERJUANG TAPI SI CECUNGUK ITU MENDAPAT KEBERUNTUNGAN! SIA-"
Eitss, dilarang ngomong kasar :v

Berjalan sambil mengentak-entakkan kaki, Fang kemudian membuka isi lemari berukuran besar. Ada berbagai jenis senjata serta pakaian penyamaran di sana.

Tangannya mengambil sebuah jubah hitam bertudung yang tergantung di dalam lemari kamar pribadi.

Seringaian lebar terukir di wajah rupawan-nya. Ia menggapai belati berukiran unik, mengamati dan meraba setiap corak detail senjata kecil milik Kaizo.

"Aku tahu ini bukanlah hal tepat..." ia mengelus cermin kaca di sebelahnya.

"Semua tindakan yang ku lakukan selalu salah di mata mereka! Teman...? Hahah... Tidak ada yang namanya teman! Bayangan saja meninggalkanku ketika gelap..."

Kepalanya kembali berdenyut, kali ini lebih menyakitkan. Gerakannya mundur, tanpa sengaja ia menyenggol sebilah pedang yang berdempet pada bufet kayu jati.

"Pedang?" Fang berjongkok. "Aku tidak pernah melihat pedang sebagus ini..." ia terpukau sesaat.

"Tunggu... Aku tahu apa yang seharusnya ku lakukan..." lelaki itu mengangkat gagang pedang berwujud senjata tajam dari baja. "HAHAH Sempurna! Apabila di asah maka menghasilkan hunjaman yang layak di dapatkan lawan," ujarnya penuh ambisi.

Yaya menunggu kedatangan lelaki bertopi yang tadi mengiriminya pesan.

Bukan melalui handphone, melainkan lelaki itu menulisnya pada sepucuk surat bergoresan tinta hitam. Di dalam surat, terselip pena bulu yang entah darimana Boboiboy dapatkan.

Sesekali diliriknya layar ponsel, sudah lima belas menit ia berdiri dekat halte bus dan belum terlihat batang hidung si mantan berandalan.

"Hai~ udah nunggu lama ya?" sapa lelaki yang berpakaian casual dengan jam di tangan kiri-nya.

Dipandanginya penampilan Boboiboy dari atas ke bawah, Yaya mengeryitkan dahi. "Rapi bet, mau kemana?"

Big BadBoy [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang