Sang Pencuri Handal

507 44 8
                                    

Warning!

*Terdapat adegan kekerasan(gak terlalu sih,hanya mengingatkan)harap bijak dalam memilih bacaan* ambil baik, buang buruknya. Terima kasih~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Boboiboy FanFiction : Big Badboy
Part Two - Pandai mengalihkan perhatian
Status "On Going"
Story Begins
~Happy Reading~

"Assalamu'alaikum, Tok Aba..." lelaki itu membuka pintu saat larut malam, jarum jam sudah menunjukkan angka 23.50 menit. Ia pulang lebih lama dari biasanya karena ada urusan sebentar beberapa saat lalu.

Tidak ada sahutan dari dalam. Boboiboy tidak khawatir akan hal itu, dirinya yakin Tok Aba telah tidur sekarang.

Ruangan gelap menjadi tempat favorite-nya, ia juga sengaja tidak menghidupan lampu.

Boboiboy menduduki sofa yang berhadapan langsung dengan televisi, tangannya mengambil remote dan membuka berita yang terjadi baru-baru ini.

Ia memandang siaran live yang di informasikan oleh wartawan, peristiwa kebakaran yang terjadi pada taman kota sebagai hiburan menyenangkan bagi Boboiboy.

Lelaki itu bersandar pada sofa sambil melipat kedua tangan. Matanya tidak berkedip dari berita tersebut, ia senang karena berhasil menarik perhatian orang-orang sekitar karena perbuatannya.

Ia sebenarnya gabut, dan kebetulan taman yang tadi ia lewati menjadi tempat sasaran kejahilannya.

Boboiboy mengucek kelopak mata yang mulai terasa berat, tanpa waktu lama ia sudah tertidur pulas di atas sofa yang berukuran cukup besar itu.

Suara adzan membangunkan tidur nyenyak lelaki yang memakai plester di hidungnya. Ia terperanjat ketika lampu menyala, Tok Aba menekan saklar dengan raut wajah datar.

"Jam berapa kau pulang?" tanya Tok Aba setelah menghela nafas panjang.

Boboiboy menggaruk tengkuknya. "Eerrgh... Hampir jam dua belas malam..." ia bergumam.

"Atok tahu ini bukan pertama kalinya kau pulang terlambat, tapi... Atok hanya bisa berharap semoga kau tidak melakukan kejahatan lagi," ujarnya datar. Tok Aba kecewa? Sudah pasti, tidak perlu ditanya.

Boboiboy membuang muka. "Beritahu ayah bahwa aku merindukannya," lelaki itu berjalan ke lantai atas dan membanting pintu kamar pribadinya.

Tok Aba terdiam, ia lalu melangkahkan kaki memasuki ruang dapur.

"ARGHHH... AKU BOSAN!" lelaki itu menendang kaleng soda yang sudah habis diminumnya.

Jalanan yang sepi membuat Boboiboy bergerak gelisah, pasalnya tidak ada yang bisa ia jahili.

"Tolong!" Samar-samar ia mendengar suara gadis, mungkin?

Boy berdecak kesal, ia paling malas dengan bunyi teriakan cempreng milik kaum wanita.

"Siapapun! Ku-kumohon tolong aku!" suara itu lagi-lagi terdengar. Boy mengacak rambutnya frustasi, kemudian berlari ke arah jeritan tersebut berasal.

"Kemarilah gadis cantik, kami tidak akan menyakitimu... Percayalah," ujar salah satu pria yang ada di lorong sempit.

"Tidak! Menjauh dariku!" Gadis bersweater pink mengangkat tangannya untuk menonjok, namun pergelangan itu ditahan oleh si pria.

Big BadBoy [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang