• Friendship •

3 2 0
                                    

"[Name] mau dengan siapa?"

Siapa yang tak kaget, bila tiba-tiba ada yang merespon? Apakah jantung [Name] bisa berdetak setelah ini? Ah, buang pemikiran-pemikiran tersebut. Bila [Name] telah berpulang ke alam sana, akan menyulitkan melanjutkan cerita ini.

"I-Inumine-kun!?" seru [Name], dia cukup kaget akibat keberadaan maupun respon yang tiba-tiba.

Namun, dia tak merasakan hawa keberadaan pemuda dihadapannya ini. Bagaimana bisa? Tubuhnya saja besar begitu, sedikit tak masuk akal juga. Tunggu, sedari tadi ia sedang berpikir, jadi mungkin saja tak bisa peka terhadap sekitar.

"Hum! Ini aku, kok~ kenapa [Name] terkejut?" tanya Inumine, sedikit bingung akan respon sahabatnya ini. Meski ia sudah mengamati [Name] akhir-akhir ini, secara tidak sadar.

"Ahaha, tidak apa-apa. Inumine-kun bicaranya tiba-tiba begitu, makanya aku kaget tadi," sahut [Name] mengatakan jawaban dari pertanyaan yang berasal mulut Inumine tadinya.

Mengangguk mengerti, dia cukup bisa memahami perkataan tersebut. "Maafkan aku, hehe. Tapi aku sudah memanggil [Name], semenjak Ugawa pergi tadi, lho. Lalu, aku penasaran dengan perkataan kalian," jelas Inumine panjang lebar, disertai permintaan maaf diawal.

Jika bisa [Name] ingin segera menarik kembali, perkataan-perkataan ia baru saja katakan. Sesungguhnya, dia tidak ingin hal ini segera diketahui oleh Inumine, namun ternyata tak sesuai apa yang terjadi.

[Name] ingin menyerah sekarang, apakah itu boleh?

Ya, hanya sekedar kurang dekat dengan sahabatnya satu ini. Dia mencoba untuk tidak sembarang lagi dikemudian harinya, tentu mungkin bisa mengurangi pendapat orang-orang juga.

"Aah, pertanyaan tadi ya ... itu, maksudnya aku akan bertanya tentang usulan orang lain bagaimana, seperti itu. Tapi, Ugawa benar-benar buat emosi orang saja!" Sejujurnya perkataan ia tidak salah, dan Inumine juga tertawa akibat hal itu.

"Ugawa hanya bingung mengungkapkan isi hatinya! Aku yakin, Ugawa bukanlah orang yang seperti itu," ucap Inumine, menebar senyum lebar, sekaligus memperlihatkan gigi taringnya.

Ah, [Name] sekarang merasa terselamatkan dengan tanggapannya yang begini. "Oh, begitu ya? Inumine dekat sekali dengan Ugawa-san. Apa aku boleh menyerah sekarang?"

"Eh?"

To be continued

BLOOMING! Inumine Seishirou. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang