#Bab 1#

12 8 50
                                    

"ekhem ternyata cantik juga ya gue"
Ucapku sambil memandangi tubuhku pada cermin, tentunya dengan senyum yang mengembang.

Saat teringat sesuatu aku pun langsung mengubah raut wajahku
"Inget viola! Lo gak boleh senyum, please muka cantik membahana ini hanya ada raut muka cuek, iya CUEK!" Menekan kan kata cuek, itu ucapanku yang harus aku ingat .

Dari awal aku masuk SMA yang baru, aku tak pernah menunjukkan sedikit pun senyum, bahkan mungkin seluruh Siswa siswi di sekolahku tak ada yang tahu.

Aku sembunyikan ini dari keluargaku, mereka mengira aku adalah anak yang ceria, iya ceria jika dirumah, tetapi lain jika sudah di luar. Ada yang sepertiku?

Haha terserah kalian mau bilang bahwa aku so cuek lah so cool, terserah sii
Karena yang jelas semenjak kejadian itu, aku jadi takut tersenyum. Lucu kan?

Sebenarnya aku tersenyum hanya untuk orang-orang yang ku sayang, dan aku percaya, terutama pada sahabatku yang sekarang.
.
.
.
.
Ku lihat jam yang bertengger manis di pergelangan tanganku "Aigo! Gue hampir terlambat njirr"

Secepat mungkin aku meraih tas, dan berlari ke bawah untuk berpamitan pada bunda.

"Bun vio berangkat" pamitku sambil mencium tangan dan wajahnya

"Eh vio sayang, kamu harus sarapan dulu!" Sepertinya itu perintah yang harus aku lakukan.

"Tapi, bun..."

"SA-RA-PAN!"

Belum sempat aku mencari alasan untuk menolak, bunda ku sudah memotongnya dengan cepat.

Dan ya, jika ada bunda baik aku dan ayah tidak boleh melewatkan sarapan pagi.

Sedari tadi di meja makan, aku tak henti-hentinya menengok pada jam, dan sepertinya bunda menyadari tingkahku.

"Sayang, kamu kenapa sih, daritadi makannya gak fokus, tengok-tengok jam terus"

Belum sempat aku menjawab, abang Ariel langsung menyela. "Biasa bun, si so rajin takut telat" ucapnya dengan menyunggingkan senyumnya.

Oh ya aku hampir lupa. Aku adalah anak ke-2, dari sepasang orang tua bucin, siapa lagi kalo bukan,

-Alan zean javiero, (ayahnya Vio)
-Viana wenda saqueena (bundanya vio)
Nah yang terakhir si tengil, siapa lagi kalo bukan
Alvian Azriel (Abangnya vio)

Aku termasuk anak bungsu kan? Yaiyalah orang anaknya bunda ada 2 kok, ralat anak ayah juga.

Tapiii bungsu bukan berarti dimanja, lah ini kebalikannya, di suruh - suruh, salah dikit di omelin, gak nurut? Jadi miskin, ada yang senasib?

Aku duduk di bangku SMA kls 11
Sedangkan abangku seorang mahasiswa.

"Woii malah bengong!" Teriakan di telinga ku membuat aku sempat tersedak oleh rotiku yang sedari tadi aku kunyah.

"Abang! Gak boleh gitu donk, nyadarinnya gimana sih, kamu juga vio kenapa malah bengong?, Di sekolah ada yang jahatin kamu? Atau gak betah? Nanti bunda akan carikan SMA yang bagus buat kamu, kalo perlu kita pindah ke luar negeri" cerocos bunda sambil melototi sikap abang Alvin tadi.

"Ng-nggak kok bun, aku betahh banget di sekolah, gak ada yang jahatin aku lagi kok bun, lagian kan baru 2 mingguan aku masuk, masa udah mau pindah lagi, ya kan yah?"

Ayah ku yang sedari tadi anteng dengan tab nya, dengan watados nya langsung menganggukan kepalanya.

Haha dan selanjutnya ayah lah yang kenal omel, aku sengaja mengalihkannya pada ayah, yaiyalah kena omel, orang saat aku melihatnya, ayah malah asik bermain gadget, padahal peraturan bunda sangat ketat. Salah satunya dilarang bermain Gadget saat sedang makan!

Dan apa tadi? Luar negeri?
Tidakkk, bersekolah disana tidak pernah terpikirkan olehku. Prinsip ku, Kita lahir di Indonesia maka sekolah pun harus berada di negara sendiri.

Belum sempat mendengar bunda mengomel pada ayah, aku dan abang langsung segera berlari ke arah pintu sambil berteriak

"Kita berangkat!"

Dan....mampuslah ayah
Bwahahaha
.
.
.
.
.
.
.
Ish paansi GJ!
.
.
.
.
.
.
.

"Mau sekolah kan?" Tanya abangku

"Mau mulung!" Jawabku sambil nyolot, jujur aku paling tidak suka orang yang tahu jawabannya tapi malah nanya, why gitu kenapa?

Jelas jelas ini udah cantik pake seragam, gendong tas, masih pagi lagi jadi wajahnya masih keliatan cerah cantik, eh masih nanya mau sekolah?

Kurang apa lagi coba hadeuh

"Mulung? Ngapain pake seragam? Tuh sono pinjem baju bolong-bolongnya sama pensiunan tukang mulung"

Krik krik

Abangku selain tengil juga garing, aishh kasian bangtt sii. Untung ganteng, canda ganteng:v

"Udah deh jangan banyak bacot! By mo berangkat!"

"Naik apa?"

"Bis"

"Sama?"

"Sendiri"

"Gak naik mobil?"

"Gak!"

"Motor?"

"Ish lo ribet banget sii, kalo mau nganter ya tinggal bilang! Gak usah pake acara nanya kek orang ngintrogasi" ucapku sebal

"Hehe lo peka banget si, ya udah tunggu sini ya, abang ambil dulu mobilnya"

Respon ku hanya memutarkan bola mata malas, sambil sesekali melihat jalanan yang sepi, karena aku tinggal di kompleks C disini kebanyakan orang sibuk, makanya suka sepi.

Dan aku takut ada yang melihat ku cerewet, karena tak ada yang tahu kalo aku banyak omong, kecuali para sahabatku.

"Buruan naik!"

"Cepetan donk, jalannya!" Titahku pada abang

"Oy! Belum juga naik, udah nyuruh jalan, mau di tinggal nih?"

"Ishh jangan donk!" Aku langsung saja masuk dengan cepat, hingga dug!

"Aww sakitt" rintihku sambil memegangi jidatku

"Makanya ati-ati ceroboh banget sii"

Dengan bibir di kerucutkan dan pipi menggembung, serta air mata yang sedikit lagi akan jatuh, aku langsung menghambur ke pelukan abang Ariel.

Ini adalah  sikap anehku, jika menangis, atau terjatuh aku akan  berubah menjadi manja, namun setelahnya aku seakan tidak sadar dan yang tahu hanyalah keluarga dan sahabat.

Wkwkwk bosen ya denger sahabat tahu mulu? Ya karena aku orangnya sekalinya udah percaya sama orang, maka semuanya akan aku ceritakan.

"Huwaaa Sakittt, tiupin bang" rengekku dalam pelukannya

"Iya iya sini lihat"

Abangku dengan telaten meniupnya sambil mengusap pelan jidatku.

"Udah, katanya harus cepet jalannya, jangan nangis lagi donk"

"Iii kok gak jalan-jalan sih, cepetan donk, ini tuh udah siang tahuu"
Kesal ku pada abang.

"Ya elah giliran udah sadar aja malah cerewet, nih liat ya, mobil nya abang jalanin, ampunn deh punya adik, pengen banget gue suruh bunda masukin perut lagi"

"Gue denger ya lo!"

.
.
.
.
.

Fyuhh... Ini adalah cerita pertamaku, jadii maafin kalo gak sesuai, dan maaf juga bila ada kesamaan tokoh cerita.

Segini dulu awalnya, jangan lupa vote and comentnya.

Ditunggu juga ya coment di setiap paragraf nya
Hehe))

                                     Jumat'12Nov'2021
                                            Pukul.13.10
                                           @call.meevii
                         SalamKnldanSyng"Selviii^^

Viola Stories [By'Selviii]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang