45. Terang Bulan

91 9 0
                                    

- Happy Reading Guys -

Bismillah
Vote+Komen nya ya

***

Setengah jam berlalu Aldrey dan Cecill sudah sampai di kediaman nya.

Kini Aldrey tengah berada di kamar yang sama dengan Cecill.

"Capek banget kek nya sampe ngedengkur gitu."ceplos Aldrey diikuti dengan senyum nya.

Aldrey beranjak dari sofa yang ia duduki dan kini ia berjalan menuju keluar kamar Cecill.

Ia berniat ingin ke dapur untuk membuat kopi dan mengambil camilan ringan yang ada di sana.

Si bibi sedikit terkejut kala sang tuan muda nya tiba-tiba ada di depan mata nya.

"Astaghfirullah alladzim , aden ngagetin aja , hampir ini jantung mau copot."ujar nya.

"Maaf ya bi , saya ga berniat buat ngagetin bibi tadi."ucap Aldrey.

"Ah iya den ngga apa apa , pasti mau bikin kopi ya ?."tanya si bibi yang sudah paham jika Aldrey turun ke bawah pasti tidak mungkin dan tidak salah lagi dia akan membuat minuman favorit nya yaitu 'KOPI'.

Aldrey terkekeh seraya menggangguk "Itu bibi tau."seru nya.

"Mau bibi bantu den ?."tawar si bibi.

"Ngga usah bi , cuman bikin kopi doang , bibi istirahat aja."tolak nya halus.

"Yasudah bibi pamit ke kamar ya den."pamit si bibi.

Aldrey mengangguk dan si bibi pun berlalu pergi meninggalkan Aldrey sendiri di dapur.

Dengan cekatan Aldrey meracik kopi seperti barista-barista di kafe.

Tak butuh waktu lama untuk ia meracik kopi , kini kopi sudah siap untuk dinikmati.

Aldrey menyeruput kopi nya dengan perlahan , ia memejam kan mata menikmati rasa kopi buatan nya sendiri.

"Emng paling nikmat kalo minum kopi dibarengin ama rokok , tapi apalah daya gw mau nemenin Cecill."ujar nya.

Aldrey melangkah kan kaki nya pergi meninggalkan area dapur.

Ia menaiki tangga untuk menuju kamar nya yang di lantai 2.

Kini ia sudah sampai di depan pintu kamar ia membuka pintu dan tak lupa menutup pintu nya kembali.

Baru saja Aldrey mau mendaratkan bokongnya di sofa , ia teringat sesuatu.

"Ah elah lupa kan gw mau ngambil camilan , mau turun ke bawah lagi males , yaudah lah bodo amat deh."kesal nya.

"Nih lagi si gembil nyenyak bangett tidur nya , bangun kek sebentar mah pen ngunyel-ngunyel pipi nya."ucap Aldrey.

Aldrey mulai mengusili Cecill mulai dari menciumi , menjembel hingga menekan nekan pipi Cecill dengan jari telunjuk nya tapi Cecill masih saja tidak bergeming ia masih lelap dalam tidur nya.

"Dih masih tidur juga , yaudah biarin aja dah."putus Aldrey dan ia kini berpindah posisi menjadi duduk di samping Cecill yang tengah terlelap.

ALDREY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang