54. Lamaran

89 11 0
                                    

- Happy Reading Guys -

Bismillah
Aku up lagi nihh , enjoyy !!

***

2 minggu kemudian ...

Kini keluarga Aldrey tengah bersiap-siap untuk ke rumah Cecill yap rumah Cecill karena hari ini adalah hari dimana Aldrey akan melamar Cecill.

"Drey , kamu udah siap belum ?!."teriak Bunda Kesya.

"Sebentar lagi bun."sahut nya dari lantai atas.

Kesya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya , ia menghampiri suami nya Alvaro Geovano.

"Gimana ? Aldrey udh siap belum ?."tanya Alvaro ketika Kesya tengah menghampiri nya.

"Sebentar lagi kata nya , mas."jawab Kesya seraya tersenyum pada Alvaro suami nya.

"Aishh anak itu."cibir Alvaro.

"Biarlah mas , mungkin ia ingin terlihat tampan dan menawan di depan calon nya nanti."ucap Kesya , sambil mengusap bahu Alvaro lembut.

"Ya baiklah."pasrah Alvaro.

"Kita tunggu diluar saja yuk mas , sambil menunggu Aldrey turun."ajak Kesya.

Alvaro hanya mengangguk kemudian menggandeng tangan Kesya keluar.

Di dalam kamar yang bernuansa hitam itu , seorang lelaki sudah memakai baju batik dan tatanan rambut yang terlihat rapih.

"Kok gw deg-degan ya."ucap nya , sambil memegangi dada nya dimana jantung nya berdetak lebih cepat dari biasa.

Aldrey tersenyum sekilas "Tunggu aku sayang."ucap nya.

Setelah itu Aldrey melangkah kan kaki nya keluar dari kamar dan mulai menuruni satu persatu unakan tangga.

Ia menghampiri Bunda dan Ayah nya "Udh selesai ?."tanya Kesya.

"Udah."jawab Aldrey singkat.

"Yasudah , ayo masuk ke mobil kalau gitu."ajak Alvaro.

Aldrey dan Kesya pun masuk ke dalam mobil , ia duduk bersama Kesya dan Alvaro dengan posisi dia ditengah-tengah di apit oleh mereka berdua.

"Cincin ada kan cincin ? Awas jangan sampai kamu lupa."peringat Kesya.

"Ada."Kesya pun mengangguk.

Rombongan mobil dari keluarga Aldrey kini sudah sampai di pekarangan rumah Cecill.

Ke-8 mobil itu kini sudah tersusun rapih di pekarangan rumah Cecill yang boleh dikatakan lumayan luas.

Bisa diliat dari luar rumah itu , sudah dihias sedemikian rupa dan semenarik mungkin , tapi masih tetap terlihat elegan.

Bara , Arkan dan Arfin juga tak ketinggalan mereka ikut menemani sahabat sekaligus ketua mereka itu untuk melamar tambatan hati nya.

"Assallamualaikum."salam serentak Aldrey sekeluarga.

"Waalaikumsallam."balas serentak Cecill sekeluarga.

ALDREY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang