AVENGEMENT - 16

7.4K 669 46
                                    



Canggung.

Itulah yang dirasakan oleh Jerome dan Khansa setelah mereka berdua mendapatkan wejangan dari Tiara 3 hari yang lalu.

Dulu Khansa bisa dengan sangat mudah melaksanakan aktivitasnya sebagai seorang istri karena dia tidak pernah melibatkan perasaan dalam setiap urusannya. Dia melakukannya karena memang itu adalah tugas dan kewajibannya. Soal afeksi yang ia minta pada Jerome saat bulan madu di Phuket waktu itu pun Khansa hanya ingin agar hubungan mereka tidak canggung dan mereka bisa menjalankan peran masing-masing sebagai pasangan suami-istri pada umumnya.

Jerome pun juga sama. Dia menikahi Khansa selain karena tertarik pada perempuan itu dan juga dendam yang ia pendam untuk kedua orang tuanya, dia juga ingin memiliki seseorang yang bisa menjadi tempatnya untuk bergantung serta bersandar. Khansa mempunyai semua hal yang Jerome inginkan. Kasih sayang, kelembutan, pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan hati. Jerome membutuhkan itu dan Khansa memilikinya. Mereka pun sepakat untuk menjalani hubungan ini tanpa berharap lebih satu sama lain.

Sampai akhirnya rasa takut dan cemburu itu mulai mengganggu mereka. Kehadiran orang-orang tak diundang yang berpotensi mengusik hubungan mereka pun mulai membuat keduanya merasa terancam. Namun sayangnya baik Jerome maupun Khansa sama-sama berusaha untuk menyangkal perasaan itu. Mereka tidak mengerti dan juga tidak berani menyimpulkan bahwa ada rasa lain yang mulai timbul di hati keduanya. Rasa yang kalau kata Tiara itu bernama cinta.

Ah memikirkan kata 'cinta' saja sudah cukup berhasil membuat wajah mereka memerah seperti tomat. Belum lagi mereka diharuskan untuk bertemu setiap hari. Tidur di kasur yang sama, makan di meja yang sama, mandi di kamar mandi yang sama. Dan sekarang Jerome dan Khansa tidak tahu harus bersikap seperti apa karena rasa 'asing' itu benar-benar sukses membuat mereka sulit berkomunikasi seperti biasa.

Khansa dan Jerome sama-sama terbangun begitu mendengar alarm yang berasal dari ponsel mereka masing-masing. Keduanya pun bergerak bersamaan untuk mematikannya lalu kemudian saling pandang selama beberapa detik. Biasanya mereka akan berpelukkan sesaat untuk mengisi energi sebelum melaksanakan sholat subuh, tapi karena kali ini sudah ada perasaan lain yang menghuni hati mereka masing-masing, keduanya pun langsung memalingkan wajah ke arah lain karena malu.

Jerome mengacak-acak rambutnya. Jantungnya berdebar tak karuan dan dia benar-benar tak bisa menatap Khansa dengan cara yang sama lagi seperti dulu.

"Hmm... mau sholat subuh bareng?" tanya Jerome akhirnya karena sedari tadi Khansa menolak untuk menatapnya dan malah menutupi wajahnya dengan selimut. "Kei?"

"Hah? Oh iya! ayo!" Khansa menjawab sambil menelusup masuk ke dalam selimut. "Lo wudhu duluan aja! Nanti gue nyusul!"

Jerome menoleh ke arah Khansa yang mengintipnya dari balik selimut, dan begitu mata mereka bertemu, Khansa memekik dan langsung menyembunyikan wajahnya lagi. Jerome yang tadinya merasa malu dan canggung juga pun akhirnya tak kuasa menahan gemas. Dia meraih selimut yang menutupi wajah sang istri dan perlahan membukanya.

"Kenapa ditutupin mukanya, hm?"

"Siapa yang nutupin? Nggak kok!" bantah Khansa yang kini wajahnya hanya berjarak beberapa senti saja dari wajah tampan Jerome. Kedua pipinya pun merona lagi. "J-Jei sana ih wudhu dulu!"

Tadinya Jerome berniat untuk menggoda Khansa dulu, tapi panggilan dari yang maha kuasa untuk segera menghadap-NYA jauh lebih penting. Akhirnya Jerome pun memutuskan untuk mengambil wudhu terlebih dahulu, membiarkan Khansa tenggelam dalam rasa malu dan canggungnya sendiri di balik selimut.

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, baik Jerome maupun Khansa kembali ke tempat tidur mereka. Khansa sempat ingin bersembunyi lagi di balik selimut, tapi Jerome bergerak lebih cepat untuk menahannya. Pria itu segera memposisikan tubuhnya tepat di atas tubuh sang istri dan menguncinya agar dia tidak bisa kemana-mana. Khansa yang panik hanya bisa terdiam pasrah saat tubuh berotot Jerome menindih dan membelit tubuh rampingnya kuat-kuat.

AVENGEMENT ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang