AVENGEMENT - 18

8.9K 708 99
                                    


Warning! 18+ mature & smut scene ahead.

Skip it if you feel uncomfortable :)




Khansa tidak tahu sudah berapa lama dia dan Jerome menyalurkan hasrat bercinta mereka sejak mulai di mobil tadi sampai akhirnya mereka berakhir di salah satu hotel bintang 5 yang sengaja Jerome pesan untuk menyelesaikan kegiatan biologis mereka. Perempuan itu tak henti-hentinya mendesahkan nama Jerome dan meracau tak karuan karena sensasi lain yang suaminya berikan itu selama sesi bercinta mereka ini berlangsung. Suasana nya kali ini pun terasa sangat berbeda daripada sebelumnya sejak Jerome menyatakan cinta padanya beberapa waktu yang lalu.

"I'm coming, sayang," bisik Jerome lembut sembari menambahkan kecepatan pada pergerakkan pinggulnya, membuat Khansa tak kuasa untuk menjerit lirih dan secara reflek mencakar punggungnya. "I love you, Kei. I love you so much."

"Jeromeee!" jerit Khansa lagi untuk yang terakhir kalinya sebelum dia dan Jerome sama-sama merasakan pelepasan mereka entah untuk yang keberapa kalinya malam ini.

Jerome menggeram pelan selama beberapa detik sebelum akhirnya dia merebahkan tubuhnya di sebelah Khansa dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher wanitanya itu. Nafas mereka masih naik-turun tak beraturan dan peluh masih terus membasahi tubuh keduanya yang polos. Jerome melingkarkan lengan kekarnya ke sekeliling pinggang Khansa dengan begitu protektif seolah-olah dia takut istrinya itu akan menghilang dalam sekejap jika dia tak melakukannya.

"I'm hungry," bisik Jerome setelah nafasnya kembali teratur, membuat Khansa yang masih berusaha menetralkan nafasnya sendiri terkekeh kecil. "Aku pengen makan makanan sekarang."

"Mau delivery?" Khansa menundukkan sedikit kepalanya untuk melihat wajah tampan Jerome yang masih bersimbah peluh. "Makanan hotel atau Junk Food?"

"Junk food sounds delicious," Jerome mengecup leher Khansa lalu kemudian menghisapnya dengan lembut. "As delicious as you."

"Jei." Khansa tertawa lagi seraya mengubah posisi agar wajah mereka kembali sejajar. Keduanya saling bertatapan lagi sampai akhirnya Khansa memalingkan wajahnya dengan kedua pipi yang masih merona merah. "Ini bakalan kedengaran awkward banget but... this is the best sex that I've ever got from you."

"Jadi yang sebelum-sebelumnya aku payah?"

"Ih nggak! nggak gitu!" bantah Khansa panik membuat Jerome tertawa kecil. "Seriusan kamu emang udah hebat banget dari awal kita nikah! but tonight is just... different? I guess?"

"What kind of different, hm?" Jerome mengangkat tubuhnya sedikit lalu kemudian menatap wajah Khansa yang penuh dengan keringat itu lurus-lurus.

"Nggak tau... kamu..." wajah Khansa semakin memerah. "Kamu jadi lebih lembut, lebih tenang, nggak heboh kayak biasanya, and those 'i love you' whispers on my ear... It sounds pleasing."

"Cause that's how i feel for you, Kei." Jerome mencium bibir Khansa lagi dan melumatnya sedikit. "I love you. I really do."

"Tapi aku..."

"Nggak. nggak usah kamu bales," Jerome mengusap rambut Khansa yang sudah kusut tak beraturan. "Aku nggak mengharapkan balasan apapun dari kamu. Loving you for myself is enough Kei. Aku nggak mau berharap apapun dari kamu setelah semua penderitaan yang kamu rasain dari awal nikah sama aku. I don't deserve it."

Khansa menggelengkan kepalanya lalu kemudian mendorong Jerome untuk kembali berbaring di kasur dan dia meletakkan kepalanya di dada telanjang pria itu. Suara detak jantungnya terasa sangat meneduhkan, dan Khansa menyukainya. Meskipun dia belum bisa memastikan apakah dia mencintai Jerome atau tidak, dia tetap ingin berada di samping pria itu. Khansa ingin terus mendampingi Jerome, ingin terus ada bersamanya, ingin ikut kemanapun suaminya itu pergi.

AVENGEMENT ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang