AVENGEMENT - 24

8.3K 684 87
                                    

"Laura mau nikah sama Arga?"

Jerome dan Khansa menatap papa dengan mata yang membulat sempurna tepat setelah pria paruh baya itu memberitahu keduanya tentang rencana Laura yang ingin menikah dengan Arga. Pasangan itu kini sedang duduk berhadapan dengan papa di ruang kerjanya sepulangnya mereka dari acara kumpul-kumpul di kafe sekaligus berkenalan dengan istri Naresh yang bernama Winnaura Malya di salah satu mall besar di Jakarta itu. Semuanya terasa begitu nyaman dan menyenangkan sampai akhirnya kabar yang keluar dari mulut sang papa berhasil membuat mood mereka kembali jatuh ke dasar bumi.

"Kapan dia ngomongnya?" tanya Jerome.

"Tadi sore Arga datang ke sini tepat setelah kalian pergi," jawab papa dengan nada rendah. "Dia bilang ke mama dan papa katanya dia mau nikah sama Laura. Mama nggak banyak bicara dan menyerahkan semuanya ke Laura, tapi kalau menurut papa, ini terlalu cepat. Mereka juga belum lama pacaran kan?"

"Mereka baru sebulan pacaran seinget aku." jawab Khansa dengan raut khawatir. Perempuan itu melirik Jerome dan ayah mertuanya bergantian. "Jei, pa, jujur aku sama sekali nggak punya maksud untuk merusak kebahagiaan Laura, tapi menurutku, Arga bukan laki-laki yang baik untuk dia. She deserves someone better."

"Kenapa kamu bisa berpikir kayak gitu, nak?" tanya papa bingung.

Khansa menghela nafas lalu kemudian dia mulai menceritakan alasan kenapa dia tidak ingin Laura dan Arga melanjutkan hubungan mereka. Pertama Arga pernah menatapnya dengan sorot yang tidak wajar, dan kedua, pria itu pernah menggengam tangannya dengan cara yang juga tak lazim. Namun sejak Khansa nyaris mematahkan jari-jarinya waktu itu, Arga tidak pernah berani lagi mengganggunya.

Mendengar cerita dari Khansa tadi, ekspresi papa yang semula geram perlahan berubah menjadi sedih. Rasa bersalah pun mulai meliputi hatinya karena telah membuat putri bungsunya itu harus mendapatkan pria kurang ajar seperti Arga. Jerome melirik sang papa sekilas lalu kemudian dia menghela nafas.

"Bukan salah papa. Nggak ada yang namanya karma di sini." tukasnya tiba-tiba membuat papa dan Khansa kompak menoleh ke arahnya. "Kita masih bisa cegah sebelum Arga bener-bener ngelamar Laura secara resmi. Tapi papa tau kan kalau Laura itu keras kepala? Satu-satunya orang yang akan dia dengerin cuma mama. Tapi baik papa maupun aku sama-sama lagi perang dingin sama mama, jadi kita harus cari cara lain untuk ngingetin Laura."

"Gimana kalau kita diskusikan sama kakakmu?" tanya papa.

"Itu sih udah pasti. Nanti aku sama Khansa bakalan diskusiin ini sama kakak," Jerome bersandar pada bangkunya. "Kita harus kasih warning dulu ke Laura pelan-pelan, tapi kalau dia nggak mau denger, then we can't do anything about it."

"Jei, tapi dia adik kamu!" sergah Khansa.

"I know. Tapi selama kita nggak punya bukti kalau Arga itu bukan cowok baik-baik, Laura pasti nggak akan mau dengerin kita. Kamu juga tau kan tabiat adik aku itu kayak gimana?" Jerome menatap Khansa lurus-lurus.

Khansa menghela nafas seraya menundukkan kepalanya. Meskipun hubungannya dengan Laura itu jauh dari kata baik, Khansa tetap tidak ingin adik iparnya itu mendapatkan laki-laki yang salah. Gadis itu membutuhkan kasih sayang yang nyata karena sejak kecil dia tidak pernah mendapatkannya dari sang mama, belum lagi skandal perselingkuhan sang papa membuat Laura semakin ingin dekat dengan mamanya. Menurut Laura, meskipun mamanya itu dingin dan tak pernah memberinya kasih sayang, setidaknya dia lebih baik daripada sang papa yang tega berselingkuh dengan wanita lain di belakangnya.

Dan sebagai anak dari selingkuhan papanya itu, sudah pasti Laura akan menolak untuk percaya dengan apa yang dikatakan oleh Khansa.

"Biar nanti kak Tiara yang ngingetin Laura," Jerome menggenggam tangan Khansa. "Dengan hubungan kita bertiga yang kurang baik sama dia, satu-satunya orang yang mungkin pendapatnya akan dia terima cuma si kakak. Dan balik lagi kayak yang tadi aku bilang, kalau kata-kata si kakak nggak bisa bikin dia berubah pikiran, kita serahin semuanya sama yang maha kuasa."

AVENGEMENT ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang