Akhirnya aku tak mampu membendung seluruh tameng yang sudah aku bangun susah payah . Sia sia mereka meluruh pasrah saat kamu berkata ' aku berjanji tidak akan berbuat seperti itu ' dengan mudahnya aku menerimamu kembali dengan sangat bodohnya aku mengulurkan tangan hangat untuk menggenggam erat lenganmu kembali . Mengapa kamu begitu pandai membuat hiperbola ? Tak adakah jeda diantara kata kata manismu tak adakah sedikit belah kasihan untuk aku gadis malang yang terus kamu sisipi harapan ?
Aku menanti seluruh janji terpenuhi , dalam setiap waktu aku merajut harapan tanpa letih aku nikmati seluruh rangkai proses yang hadir , aku tak pernah berkata lelah apalagi menyerah . Lalu apalagi ? Tak pantaskah semua itu membuatmu sadar lantas berubah ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Retisalya
PoetryAbdi , cinta , iba menyatu dalam satu waktu bersamaan melulu mencari ambivalen . Semua yang datang bertubi tubi telah berusaha aku telan , timbun , hanya demi menghormati hubungan ini. Deklarasi hari itu membuatku tak bisa berlari jauh dan terjeba...