004.

760 138 7
                                    


Renjun kembali ke apartemen miliknya dan saat membuka pintu apartemen itu renjun binggung karena tidak ada jaemin di dalamnya dia membuka sepatu miliknya dan meletakan nya di lantai, lalu mencari sosok mungil itu.

"nana?"

Renjun terus menelusuri kamar mandi bahkan ruang tengah tapi tidak ada tanda tanda ke beradaan robot miliknya, lalu dia bergegas ke dalam kamarnya dan benar saja jaemin sedang tidur di kasur miliknya. Lihatlah bahkan robot bisa tertidur?

Mata cantik itu terpejam bahkan tidak terganggu sama sekali saat renjun mengelus surai jaemin renjun terkekeh bertapa manisnya jaemin saat tertidur.

"batraimu habis?" renjun bertanya sembari mengambil changer di laci dan mencolokannya di listrik saat akan memakaikan kepada jaemin robot itu membuka matanya dan tersenyum menatapnya.

"tuan sudah pulang?"

Jaemin mendudukan dirinya di pinggir ranjang, sungguh hari ini dia sangat giat untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

renjun mengangguk sebagai jawaban dia membuka jasnya dan mulai berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan jaemin berdiri dan bergegas untuk mempersiapkan makanan.

"TUAN INGIN MAKAN APA?" jaemin berteriak di ambang pintu

"APA SAJA YANG PENTING BISA DI MAKAN!" jawab renjun.

Jaemin langsung melesat kedapur untuk menyiapkan makanan.

.

Renjun masih terdiam di kamar mandi dirinya masih bingung dengan sosok di dalam mimpinya itu seperti kejadian nyata dan sangat mengerikan, dia mencuci mukanya dan mengambil handuk.

"ah sangat lelah"

Dia memang sangat lelah hari ini di karenakan banyak pelangan yang datang ke caffe miliknya yang membuat dia serta karyawan kewalahan.

renjun langsung mengganti pakaian dan menuju dapur, dia melihat jaemin sedang menata makanan di meja dan sedang sibuk memasak.

"na perlu bantuan?" renjun yang melihatnya merasa kasihan kepada robot itu walaupun robot jaemin tetaplah memiliki hati bukan(?)

Jaemin menggeleng ribut lalu menyimpan makanan terakhir di meja, dan mempersilahkan renjun duduk.

"silahkan di coba terlebih dahulu tuan"

jaemin mengisi nasi di piring kosong itu serta beberapa ikan yang dia buat, ada ayam, ada tahu, tempe, bahkan ada cumi tumis.

"Terimakasih nana" renjun tersenyum sebagai tanda terimakasih.

Robot itu duduk di hadapan nya dan menatap renjun yang sedang mengunyah makanan dia takut makanan yang dia buat tidak enak.

renjun membolakan matanya makananya yang jaemin buat sama persis seperti masakan ibunya, ah dia jadi merindukan ibunya.

"enak" jawabnya dan menatap jaemin mata mereka bertamu

renjun memelankan makanannya matanya asik tertuju pada mata cantik milik jaemin, seperti mata manusia pada umumnya. Hanya saja bola mata jaemin berwarna biru dan rambutnya juga berwarna biru.

Cantik.

ia terus menatap mata itu tanpa sadar jaemin memanggilnya sedari tadi.

"TUAN! ANDA BAIK BAIK SAJA?!" tanya jaemin kepada renjun, karena tidak ada jawaban terpaksa jaemin memukul kepala renjun.

"ADUH"

Renjun terjatuh dari kursi dan tersadar lalu dia berdiri dan menatap jaemin dengan tajam yang di tatap hanya memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan keheranan.

"Tuan baik baik saja?" tanyanya sekali lagi.

yang di tanya langsung gelagapan dan kembali duduk.

"Ya"

Jaemin terkekeh mendengar jawaban renjun yang ketus itu, dia dapat melihat rona merah di pipi tuannya tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

robot | renminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang