ZEYVHIRO: The Conqueror

06. A Proof

CERITA ZEYVHIRO: THE CONQUEROR adalah cerita pertama yang ditulis oleh FIAVAPURE. Masih banyak sekali kesalahan dalam kepenulisan, tanda baca, dll.

NASKAH DI SINI BELUM SEMPURNA, tidak lengkap. Isinya hanya 60% dari versi Novel.

⛓️•••⛓️

^ 𝙘𝙝𝙚 𝙙𝙞𝙛𝙛𝙚𝙧𝙚𝙣𝙯𝙖 𝙘'è 𝙩𝙧𝙖 𝙪𝙣 𝙘𝙖𝙣𝙚 𝙚 𝙪𝙣 𝙪𝙢𝙖𝙣𝙤 𝙘𝙝𝙚 𝙨𝙞 𝙫𝙖𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙤𝙡𝙩𝙤 𝙨𝙚𝙣𝙯𝙖 𝙛𝙖𝙧𝙚? ^

{ Apa bedanya seekor anjing dengan manusia yang banyak membual tanpa berbuat? }

⛓•••⛓️

Saat itu aku sedang mendapat tugas di suatu daerah dekat pulau. Seseorang yang kucurigai sejak awal, belakangan ini memang sering bepergian ke daerah perairan. Aku juga sempat meliat dia menaiki speed boat tetapi saat itu aku tak langsung untuk mengikutinya.

Suatu ketika, aku nekat untuk mengikuti seseorang yang menaiki speed boat yang sama dengan seseorang yang aku curigai. Kesalahanku di sini adalah mengikuti mereka saat aku sedang memegang tugas sebagai Tentara Angkatan Darat, dan menyentuh daerah perairan tentu bukan tugas yang seharusnya aku lakukan.

Di tengah perjalanan, aku sempat hilang arah sebab speed boat yang aku ikuti tiba-tiba hilang dari pandanganku. Aku tak menyerah begitu saja, ketika sedang menyelusuri area dekat pesisir pantai dengan speed boat yang kukendarai, manikku menyipit tatkala melihat sebuah kapal pesiar yang berukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil pula menepi di sebuah pulau kecil-yang tak jauh dari pandanganku.

Curiga? Tentu. Perasaanku mulai tidak enak, karena memang tidak ada jadwal pelayaran saat itu. Aku mengetahuinya sebab lebih dulu menghubungi seorang kapten dari Tentara Angkatan Laut, bukan Lee Devka. Aku bergegas mematikan mesin, semua lampu juga aku padamkan lalu mengintip menggunakan teropong binokular yang sedang aku genggam.

Mataku membelalak sempurna, melihat sekumpulan orang berparas menakutkan, berpakaian serba hitam layaknya kejahatan terorganisir? Melihat beberapa anak kecil yang diseret paksa oleh orang-orang yang tak punya akal itu, sesekali mereka juga memukul tubuhnya dengan tali tambang. Tak hanya itu, aku juga mendengar jelas jeritan seorang perempuan.

Arghh.... Siapa mereka sebenarnya?

Kesialan selalu menggandeng tanganku. Aku menurunkan tubuhku refleks tatkala bunyi tembakan berdesing di telinga, masih untung peluru itu tidak melukai tubuhku, peluru yang dikirim oleh penembak jitu mengenai kaca jendela speed boat ku hingga pecah berhamburan. Bagaimana bisa? Jelas, karena ukuran speed boat juga lumayan besar lagi pula jarak aku saat itu lumayan dekat. Jujur saja, aku sangat panik saat itu, aku bergegas berusaha menghidupkan kembali mesin speed boat, berusaha untuk melarikan diri seperti pengecut.

Sial....

Tuhan.... Kali ini saja tolong berpihak padaku, sekali saja.

Mungkin baru menempuh jarak sekitar enam meter, mesin speed boat ku terkena bidik hingga mengeluarkan api dan suara ledakan mesin yang sangat menggelegar. Ternyata kesialan selalu setia bersamaku, dia tidak ingin lepas dariku. Miris sekali.

Tubuhku terpental ke laut, untung saja aku mahir berenang. Sebisa mungkin aku tetap berusaha tenang menyeimbangkan tubuh di tengah gelombang air yang begitu menyeramkan hingga beberapa kali air asin itu masuk ke dalam mulutku.