PROLOGUE

87.2K 8.3K 79
                                    


~ 𝖇𝖚𝖔𝖓𝖆 𝖑𝖊𝖙𝖙𝖚𝖗𝖆 𝖊 𝖘𝖊𝖒𝖕𝖗𝖊 𝖋𝖊𝖑𝖎𝖈𝖊 ~

⛓•••⛓

Malam begitu kelam yang hanya di temani dengan satu batang lilin yang menyala di dalam lentera moroccan.

Seorang gadis kecil sedang duduk meringkuk di dasar berbahan kayu berwarna coklat tua. Kedua netranya tak henti mengelurkan bulir-bulir hangat yang membasahi pipi mulusnya, tak kuasa ia tengah menyaksikan keadaan yang seharusnya tidak ia saksikan.

Darah yang bergelimang tepat di depan matanya, pun kicauan burung gagak yang membuat suasana terasa semakin tenggelam, horor, dan mistis. Tubuhnya bergetar hebat juga keringat dingin yang sudah membasahi di sekujur tubuh mungilnya. Sungguh, hal tersebut amat menakutkan bagi gadis kecil seorang diri.

Dress midi berwarna hitam dengan corak Bunga Kamomil pakaian yang sedang gadis itu kenakan—dengan satu bando berwarna putih gading yang terikat di kepalanya. Ujung jari-jarinya yang mungil tampak memutih, pun terasa dingin layaknya es batu. Tangannya perlahan terangkat untuk menyeka air mata yang sudah keluar dan menitik entah yang keberapa kali. Kendati demikian, melakukan hal itu saja ia tidak mampu.

Wajah cantiknya yang pucat, kedua netranya yang sembab juga lidahnya yang terasa kelu. Mulut tipis milik anak itu hanya bisa bergumam kecil mengatakan kata 'Ayah' seraya menangis terisak.

Melihat keadaan sekitar sudah sangat hancur berantakan, terdapat pula serpihan botol kaca berserakan yang mungkin bisa dibilang bekas botol minuman keras—hancur berceceran di dasar. Gadis tersebut seolah ingin sekali meminta pertolongan. Namun, anak yang baru saja menginjak usia 5 tahun itu benar-benar tidak bisa berpikir dengan baik, akal sehatnya seakan putus, ia bingung—bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

Mungkin..

Mental anak itu sudah rusak.

"A-ayah... bangun, A-aku sangat t-takut sendirian."




⛓••⛓

Pendek? Gapapa, prolog gak perlu panjang hehee..

~

ZEYVHIRO: The ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang