Passstiii udah pada lupa cerita sebelumnya kan ? hehhe. Yuk yg pasti udah lupa coba baca part sebelumnya sebelum paca part ini ya. kasih bintang-bintang berkilau untuk cerita ini ya 🌟
.
.
"Aku tidak akan pernah berpikir bahwa kau akan mati jika saja anak panah milikku menancap di jantungmu sekalipun" kata laki-laki itu sembari berjalan menuju pohon yang ada di belakang seorang laki-laki lainnya yang diajaknya memanah sejak pagi tadi.
Setelah menarik anak panah itu dengan mudah dari batang pohon sequoia yang tingginya menjulang menuju langit itu, ia menatap temannya itu yang sedikit tergucang karna ulahnya .
Temannya mengambil satu anak panah dari dalam hip back yang dipasangnya di punggungnya. Ia menarik tali busurnya dengan kuat lalu melepasnya. Seorang bapak tua yang terlihat seperti seorang budak langsung jatuh tersungkur di antara kayu-kayu yang sebelumnya digendongnya, dahan busur itu menancap dalam tepat di jantung si bapak tua.
Lelaki itu menyeringai menatap temannya yang terlihat memasang muka datar, seperti biasanya. "Kau harus lebih berani jika ingin membunuh," ucapnya sarkas, "atau pemimpin wilayah barat masih membutuhkan bantuan dari keluargaku ?" Wajah iblis yang selalu ditampilkan lelaki itu adalah wajah yang mungkin untuk sebagian orang tidak ingin mereka lihat di sepanjang hidup mereka, tapi tidak dengan Jungkook Seagull si anak bangsawan dari wilayah Barat itu tak pernah terusik dengan wajah itu. Dia tidak pernah sekalipun menampakan rasa takut pada temannya itu.
"Bukankah ibumu memintaku untuk datang menghadiri perjamuan makan malam di rumahmu ? aku sudah cukup lapar untuk menikmati hidangan makan malam bersama adikmu"
"Bajingan kau!! Kau datang untuk memakan masakan ibuku atau memakan adikku?!"
"Jika aku bisa mendapatkan keduanya kenapa aku harus memilih satu diantaranya ?" Jungkook berjalan meninggalkan tempat itu, meninggalkan temannya yang masih menggerutu mendengar ucapannya.***
Saat ini di rumah mewah milik keluarga Vante, para keluarga utama ditambah dengan Jungkook sedang duduk tenang menikmati segala jenis makanan yang sudah disediakan dan ditata rapi di atas meja besar oleh para budak yang mereka miliki. Untuk beberapa waktu suasana di tempat itu begitu tentram dan juga dingin tak ada terdengar suara apapun selain suara desah napas dari masing-masing orang yang ada di ruangan itu.
"Bagaimana keadaan budak itu ? apa yang sudah kau lakukan padanya ?" Van Gogh Vante, pemimpin wilayah Timur itu membuka suara memecahkan keheningan yang sudah tercipta beberapa puluh menit yang lalu.
"Tentu saja dalam waktu dekat dia akan mati. Aku lihat dia begitu lemah meski sudah aku kasih makanan sisa dari Tan. Biasanya dia begitu lahap jika aku sedang berbelas kasih padanya." Tanpa ada rasa bersalah Taehyung tetap melanjutkan menelan daging babi panggang yang beberapa detik lalu sudah dikunyahnya dalam mulut nerakanya. Bahkan dia lupa jika dia sudah membunuh seorang budak dari keluarganya tadi siang saat memanah, mungkin Jungkook harus kembali mengingatkan boss dari Lucifer ini sekali saja.
"Aku tidak berpikir jika kau adalah manusia. Bahkan seekor singa sekalipun tidak akan tega memburu seekor rusa jika rusa itu sedang sekarat. Aku pikir hewan jauh lebih bermoral dibandingkan manusia sepertimu." Lady Rose, yang merupakan anak bungsu dari keluarga itu menyela dengan Jengkel atas ucapan tak manusiawi dari saudaranya itu.
"Rose, jangan memulai pertengkaran di meja makan, dan sopanlah jika berbicara dengan kakakmu." Nyonya Vante akhirnya bersuara untuk menengahi perdebatan di antara kedua anaknya itu.
Tuan Van Gogh membuang napas lelah, menatap anak lelakinya itu dengan wajah kecewa. "Belajarlah untuk menghargai semua orang Taehyung. Kau akan menggantikan kedudukan ayah kelak. Bagaimana mungkin kau bisa memimpin mereka dengan cara seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Valley Of Romance
Fantasy[Adult Romance] Golongan bangsawan adalah sesuatu hal yang paling Jennie benci, tetapi apa jadinya jika Tuhan menggariskan hidupnya sebagai budak dari seorang bangsawan di pulau Nightwing.