Part 2

408 33 4
                                    

Bomi kemudian menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya. Ia menutup kedua matanya dan mengatupkan bibirnya agak lama. Setelah siap, ia keluar dari toilet dengan wajah polos seperti biasanya.

Tiba-tiba Taekwoon meraih lengan Bomi dan menariknya pelan. Bomi terkejut dan mengikuti Taekwoon. Genggaman tangan Taekwoon cukup keras namun hangat. Taekwoon membawa Bomi kembali ke kelas, “Leo akan mengunjungimu hari ini. Bereskan barangmu.” Ujar Taekwoon tanpa basa-basi. Bomi mengangguk heran dan mengikuti perintah Taekwoon. Kemudian mereka masuk ke mobil dan Taekwoon memberhentikan mobilnya di depan sebuah salon.

“Ke-kenapa kau-“ Pertanyaan Bomi terpotong ketika Taekwoon meraih tangan mungilnya dan menggenggamnya kemudian masuk ke salon itu. Taekwoon berbisik pada hair stylish dan wanita dengan potongan rambut pendek itu mengangguk mengerti dengan apa yang dibicarakan Taekwoon.

Taekwoon menarik tangan Bomi pelan menuju ke sebuah ruangan dengan kaca yang besar dan banyak peralatan make up. Taekwoon mendudukkan Bomi di sebuah kursi di depan kaca besar itu kemudian meninggalkannya tanpa sepatah kata. Tak lama, dua wanita masuk. Salah seorang dari wanita itu tampak memperhatikan detail wajah Bomi, dan satu wanita lainnya tengah mengobrak-abrik lemari pakaian yang tak jauh darinya.

“Oke. Tutup matamu.” Pinta wanita yang daritadi mengamati wajahnya. Bomi mengangguk dan meutup matanya perlahan.

‘Apakah ini tak berlebihan? Aku hanya akan menemuinya untuk yang pertama kalinya. Oh, benar. Kesan pertama sangat kuat.’ Batin Bomi lalu menghela nafasnya.

Bomi kini merasakan sapuan di pipinya. Ia juga merasakan bibirnya diolesi sesuatu. Cukup lama ia memejamkan matanya, sampai wanita itu berkata,”Yap. Selesai. Bukalah matamu sekarang.”

Bomi membuka matanya perlahan dan memandang cermin yang ada di depannya. Ia melihat seorang gadis cantik, ya itu dia! Tapi, itu bukan dirinya. Memang, sapuan make up yang melekat di wajah mungilnya tampak manis dan cocok untuknya, tetapi ia merasa itu bukanlah Yoon Bomi. Yoon Bomi yang asli adalah seorang gadis ceria tanpa sapuan make up sedikitpun. Ya, tak apalah ini semua demi ayahandanya.

“Oh kau sudah selesai? Ini, kubawakan sebuah gaun untukmu. Akan sangat cocok untukmu.” Ujar wanita lainnya. Ia menunjukkan sebuah gaun selutut berwarna biru muda dengan sebuah ikat pinggang berbentuk pita dan dipercantik dengan hiasan bunga kecil berwarna biru. Bomi lalu mencoba gaun yang diberikan oleh wanita itu. Dua wanita itu memuji kecantikan Bomi dengan gaun biru dan riasan di wajahnya.

“Satu tahap lagi. Duduklah.” Ujar salah satu wanita itu. Kemudian dengan tangan terampilnya, ia mengambil sedikit rambut di kiri dan kanan Bomi lalu mengikatnya ke belakang dan memasang sebuah untuk hiasannya. “Kau sangat cantik.” Puji wanita itu menggandeng Bomi keluar dari ruangan.

Di luar ruangan, banyak pengunjung dan pegawai terkseima melihat gadis remaja itu.

“Putri Tuan Yoon sangat cantik.” “Ya, ia memang manis.”

Bomi hanya tersenyum lalu membungkukkan badannya pada semua orang yang ada di salon itu. Taekwoon tiba-tiba muncul di sampingnya.

“Taekwoon-ssi, bagaimana?” Bomi tersenyum pada Taekwoon dan sedikit memutar badannya. Taekwoon hanya memalingnkan wajahnya,”Ayo kita pergi.”. Bomi tak heran dengan sikap dingin Taekwoon, mungkin ia sudah terbiasa dengannya.

I'm Your OwnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang