Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, akhirnya Haechan dan Jisung sampai di tempat tujuan yaitu kebun binatang.
Haechan sedikit kesusahan mengejar langkah Jisung, karna dia sudah lama sekali tidak berkunjung ke kebun binatang.
"Jwi sayang, jangan cepat-cepat jalannya. Santai saja oke? Kita nikmati kencan hari ini dengan nyaman." Ujar Haechan lembut sambil menggenggam tangan jisung
"Mianhae hyungiee~~, Jisung sangat senang bisa berkunjung kesini lagi hehehe." Ujar Jisung sambil membalas genggaman tangan Haechan
Haechan mengigit pipi bagian dalamnya, karna tidak kuat dengan tikah menggemaskan Jisung. Rasanya ingin sekali dia karungi dan membawanya kabur.
"Duh gemesin banget si kesayangan hyung, mau lihat hewan apa dulu hmm?." Tanya Haechan dengan gemas
"Beruang~~ʕ·ᴥ·ʔ" Jawab Jisung antusias
"Beruang? Kenapa harus beruang?" Tanya Haechan
"Karna haechan hyung itu beruang! Beruang juga lucu dan imut (๑>ᴗ<๑)" Jisung
Tolong Haechan tidak kuat lagi melihat kegemoyan Jisung. Kalau disuruh mati sekarang juga Haechan rela. Eh tapi jangan deh nanti para rivalnya malah pada kesenengan lagi gara-gara rivalnya berkurang 1. Gak rela Haechan tuh!
"Iya imut seperti Jisungie." Haechan bergumam kecil
"Echan hyung tadi bicara apa? Jisungie tidak dengar." Jisung
"A-ah tidak bicara apa-apa, ayo katanya Jisungie mau melihat beruang?" Gugup Haechan
"Tentu saja! Let's goooo." Semangat jisung
Haechan dan Jisung sangat menikmati kencan mereka. Dan juga Haechan sangat menjaga Jisung karna banyak lelaki yang melihat Jisung dengan pandangan lapar. Haechan selalu memandang tajam para lelaki buaya darat di sekitar Jisung, hingga membuat mereka mundur secara teratur.
'Itu mata mereka ingin ku congkel saja rasanya, dasar lelaki baj*ng*n berani-beraninya mereka melihat asetku yang berharga!' Batin Haechan Kesal
Entah sudah berapa lama Haechan mengumpati mereka dengan kata-kata mutiara yang tidak boleh Jisung dengar. Haechan tidak ingin kepolosan Jisung ternodai oleh perkataanya yang tidak baik. Tentu saja bukan hanya Haechan tapi Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, dan Chenle juga sangat menjaga kepolosan Jisung.
Karna tidak tahan lagi, Haechan membawa Jisung ke tempat area makan. Karna mereka memang sudah lapar. Setelah memesan beberapa makanan, mereka menunggu makanan matang sambil mengobrol.
"Hyung makasih ya sudah mengajak Jwi berkunjung kesini. Jwi senang sekali, bisa berkencan dengan Haechan hyung. Haechan hyung akhir-akhir ini selalu sibuk, Jwi sedikit sedih. Tapi tidak apa-apa Jwi mengerti kalau hyung sibuk bekerja juga untuk jwi kan?" Curhat Jisung
"Aigoo, maafkan hyung ya? Kalau akhir-akhir ini hyung sibuk. Jadwal Nct127 memang sedang padat-padatnya, maka dari itu hari ini hyung mengajak Jisungie kencan. Tentu saja hyung juga senang sekali bisa berkencan dengan Jisungie. Iya benar hyung sibuk bekerja karna untuk masa depan kita, jadi bisakah kamu sedikit bersabar?" Ujar Haechan
Mendengar pernyataan Haechan membuat pipi Jisung bersemu merah, ia juga tidak bisa menahan senyumannya. Walaupun Jisung polos dan lugu tapi dia masih sedikit bisa mengerti apa itu suka & cinta. Jisung sangat mencintai para hyungnya, tolong jangan bilang Jisung egois. Karna kenyataannya Jisung tidak bisa memilih salah satu diantara mereka.