Spontaneous (Short Stories #1)

Two Purple

Magenta, warna yang dulu aku sukai. Juga seseorang yang hadir dalam hidup ku sejak aku masih berumur tujuh tahun.

Aku pikir dia sudah berubah. Tapi ternyata dia masih sama cuek nya dari dulu.

Aku tidak habis pikir mengapa aku dari dulu berharap dia jadi sedikit perhatian pada ku.

Dari kejadian itu, dia jadi sedikit berubah.

Aku juga jadi heran mengapa dia tiba-tiba berubah, padahal sebelumnya dia bersikap sok gak kenal dengan ku.

Pada akhirnya aku menemukan seseorang yang lain, yang cukup peduli pada ku.

Namun, sayangnya tidak lama kemudian orang itu sudah menemukan sang belahan jiwa nya.

Begitu aku menyadari perasaan ku pada nya, aku hanya bisa ikut bahagia melihat orang itu sudah bahagia dengan salah satu teman ku.

Memang, sejak awal aku tidak berharap lebih pada nya. Tapi kok rasanya sakit juga ya.

Di waktu yang tepat dia dan adiknya mengajak ku liburan. Kesedihan ku pun jadi sedikit teralihkan dengan ajakan mereka.

Saat aku sedang sendiri dan menangis karena teringat orang itu, dia datang bahkan sampai memeluk ku dan menenangkan ku.

Akhirnya aku tidak tahan lagi untuk bertanya mengapa dia tiba-tiba peduli begini padaku.

“Kenapa kau tiba-tiba seperti ini padaku? Bukan nya dulu kau menyuruh ku bersikap tidak kenal saja?”

“Entahlah, tapi melihat mu menangis, itu membuat hati ku ikut sakit dan terluka, Fusia.”

=-=-=-=

Bandung, 13 November 2021.