I Can't Say It, But It's Great

2 0 0
                                    

Awalnya saat aku berteman dengan mereka aku tidak memiliki perasaan pada siapa pun. Hingga aku sadar, aku menyukai seseorang diantara mereka.

Sampai aku tahu bahwa dia sudah menyukai orang lain dan bukan aku saja yang menyukai nya.

=-=-=-=

Sampai detik ini pun aku masih memendam perasaan ku pada nya.

Detik dimana dia pergi untuk selamanya.

Tidak ada yang menyangka dia pergi lebih dulu dari kami.

Setelah kepergian nya, kami dilanda kesedihan yang mendalam.

Seorang teman yang mempersatukan kami dalam lingkungan pertemanan ini telah pergi selamanya.

Satu persatu diantara kami mulai mensibukan diri agar tidak terus terlarut dalam kesedihan.

Semua mensibukan diri, termasuk aku sendiri sampai kebersamaan kami perlahan berkurang.

=-=-=-=

Saat aku melayat kepergian nya, tentu aku sempat menangis karena merasa kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi ku.

Dan yang paling merasa kehilangan adalah kakak ku karna sang belahan jiwa nya telah pergi untuk selamanya.

Ya, kakak ku dan dia adalah sepasang kekasih.

Jauh sebelum kejadian itu, dia sering membicarakan kakak ku. Bahkan dia sering bertanya apapun soal kakak ku.

Aku cemburu? Belum, aku belum menyadari perasaan ku pada nya.

Apa ada yang tahu soal perasaan ku?

Tidak, tidak ada yang tahu.

Meski aku menceritakan nya pada orang yang kupercaya sekali pun nanti bakal ketahuan.

Makanya itu aku tidak mau ada masalah diantara mereka hanya karena aku.

Cukup melihat mereka bahagia waktu itu sudah membuat ku ikut bahagia juga.

=-=-=-=

Aku menyukaimu.

Sayangnya ...

Aku tidak bisa mengatakan nya.

Tapi itu bagus.

Semuanya jadi baik-baik saja, tidak ada konflik yang terjadi sampai kejadian itu.

=-=-=-=

Bandung, 31 Oktober 2021.

Spontaneous (Short Stories #1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang