03. Will open doors for me

67 8 0
                                    

Pemuda bersurai pirang itu nampak gelisah. Tangannya dengan tak sabaran menekan bel pintu apartemen di depannya. Semakin panik kala bunyi keras petir memekakan telinga, Hanagaki Takemichi kini tak lagi menekan bel. Ia menggedor pintu di depannya. Menggedor dengan panik lebih tepatnya.

Takemichi itu paling benci petir yang menggelegar seperti sekarang. Terlebih, hujan mengguyur deras sejak 1 jam yang lalu. Petir saling sahut menyahut.

Akhir-akhir ini cuaca sedikit tidak menentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir-akhir ini cuaca sedikit tidak menentu. Alih-alih cerah, Tokyo dilanda hujan lebat selama beberapa hari. Hujan lebat yang diiringi dengan petir dan gemuruh guntur. Membuat Tokyo seolah dilanda kegelapan tak berujung.

Takemichi semakin kuat menggedor pintu di depannya. "Kak Shuji!" Bahkan manik biru itu sudah mengeluarkan airmata. Membasahi wajah manis yang semakin dilanda ketakutan. Terlebih petir baru saja muncul.

Pintu di depannya akhirnya terbuka. Lengan panjang dengan cepat merengkuh tubuh mungil yang gemetar.

"Sini.. sini.." Shuji membiarkan wajah yang basah akan airmata itu menempel erat di dadanya. Pintu ditutup dan otomatis terkunci.

Kecupan sayang "Dah, gapapa. Kamu udah sama kakak." Usapan lembut membuat Takemichi membumi.

Dia bersama Shuji, bersama Kak Shuji-nya.

Dia tidak sendirian.

Dia bersama pacarnya.

Dia aman.

○●○●○

Shuji mengernyitkan dahi, bingung sekaligus terkejut. Lantaran kekasihnya kini berada di depan pintu unit apartemennya dengan kepala tertunduk. "Loh? Bukannya kamu harus di rumah ya yang?"

Pemuda Hanma itu ingat betul. Semalam, Takemichi sang pacar, izin padanya untuk pergi selama 2 hari padanya. Pacarnya itu bilang, Ayah dan Ibu dari pemuda manis itu meminta sang kekasih untuk pulang ke rumah.

Ada hal penting yang ingin dibicarakan katanya. Shuji pun mengizinkan bahkan mengantarkan kekasih hatinya itu pulang ke kediaman Hanagaki. Sempat pula ia sedikit berbincang dengan Tuan dan Nyonya Hanagaki sebelum pergi dengan mobilnya, meninggalkan kediaman Hanagaki.

Dan sekarang, belum ada 24 jam, kekasihnya sudah berada di hadapannya lagi.

Bukan.

Bukannya Shuji tidak senang Takemichi cepat pulang dari kediaman kekasihnya itu.

Hanya saja, siapa yang tidak terkejut kalau pacar yang tadi pagi baru kau antar pulang ke rumahnya, di sore harinya ia muncul di depan pintu unit apartemenmu? Padahal sebelumnya pacarmu berkata ia akan ada di rumahnya selama 2 hari.

"..."

Takemichi bergeming. Pemuda dengan surai blonde tersebut, setia menundukkan kepalanya. Menyembunyikan wajahnya dari pandangan Shuji yang kini menatap penuh selidik.

"Shuji itu..."ーHantakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang