Gadis bernama Jisoo menikah dengan empat pria yang sangat mencintai nya bahkan terbilang sudah terobsesi dengan dirinya
keempat pria itu memiliki kelakuan yang serupa hingga membuat Jisoo kewalahan
-mesum
-posesif
- manja
Semua sifat keempatnya ha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌚
Cklek!!
Dengan langkah perlahan Suga memasuki ruangan dimana ia mengunci sang istri beberapa jam yang lalu. Kedua matanya menatap wanita yang terlelap meringkuk di atas kasur tanpa selimut terbalut pada tubuhnya.
Perlahan namun pasti ia mulai memperbaiki posisi tubuh sang istri agar tertidur dengan nyaman, tak lupa juga Ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal.
"Maaf aku telah menyakiti mu ,,,,, untuk yang kesekian kalinya"
Sejujurnya Suga tak berniat sama sekali menggertak bahkan mengurung Jisoo. Hanya saja ia tak mampu lagi mengontrol dirinya saat sang istri berencana pergi secara diam diam dari tempat tinggal mereka.
Harus berapa kali Suga katakan jika ketakutan terbesar nya saat ini adalah ketika Jisoo pergi meninggalkannya.
Dan ketakutan itu terjadi sekarang.
Dirinya memanglah egois berniat menahan Jisoo agar tetap bersama nya bahkan tak memberikan ruang pada wanita itu untuk sendiri.
Ia takut saat sekali saja ia lengah menjaga Jisoo maka wanita itu akan pergi sejauh mungkin dan tak mau lagi bertemu dengan nya.
"Aku takut kau pergi,,, hanya itu"
Elusan demi elusan Suga berikan pada surai lembut Jisoo , tak lupa juga memberi beberapa kecupan pada puncak kepalanya"tolong jangan berpikir untuk pergi lagi!! Kumohon,,,,,aku takut tak dapat mengontrol diriku dan berakhir menyakiti mu,,,,,,aku takut kehilanganmu Jisoo. Sangat"
Segala cara sudah ia coba pikirkan agar istrinya menerima permintaan maafnya. Namun berakhir sia sia karena ia mulai tak percaya diri lagi jika berhadapan langsung dengan wanita tersebut.
Jika ia menatap wajah sendu itu maka perasaan bersalah dan penyesalan kembali seperti menampar dirinya.
"Aku tak berani jujur karena aku tak siap menerima kenyataan. Tapi nyatanya menyimpan kebohongan terlalu lama adalah suatu penyesalan yang luar biasa menyakitkan"
Tetesan air mata turun begitu saja membasahi kedua pipi pria itu, tubuhnya ia bawa agar berjongkok dan tangan nya ia biarkan untuk menggenggam kedua telapak tangan yang terasa hangat dan menenangkan.
