~6

2 0 0
                                    

Mahen telah sampai disekolah ternyata siswa-siswi sudah masuk kelas masing-masing mahen pergi ke kelasnya yang kebetulan mereka bersembilan satu kelas.

Mengetok pintu dan memberi tau perihal keterlambatannya akhirnya mahen diberi izin untuk masuk kelas.
"Nih Yo makasih ya"memberikan kunci mobil kepemilikannya yang duduk tepat disebelahnya ternyata dia bertukar duduk dengan Haikal

"Ya gimana keadaannya?"tanya Tio mahen yang tidak tau kalau Tio tau hanya mengangguk saja

"Ngapain ngangguk gue nanya!"
"Ah,lu tau?"tanya mahen sepelan mungkin,Tio mengangguk saja karena takut ketahuan guru jika berbicara.
"Empat,empat Yoo udah akhir"

Tio terkejut ternyata sudah separah itu,apa masih ada kemungkinan untuk sembuh?,Tio tidak bertanya lagi jika dia bertanya lagi dia yakin mahen akan menagis,anak lelaki ini sangat mudah menangis.

Semuanya sudah tau tentang keadaan Ara kecuali yuda dan jae tidak ada yang berniat memberi tau mereka berdua karena menurut mereka Yuda dan jae adalah orang bodoh yang dengan mudah nya mempercayai orang baru.

Ketika pelajaran sedang berlangsung tiba-tiba tiga orang anggota OSIS mengumumkan kan sesuatu yang membuat mereka terkejut yaitu perihal Sasa.

Mereka memberi tahu bahwa siswi bernama Sasa kelas 10IPA ditemukan meninggal dalam keadaan overdosis.
Tentu hal itu sangat mengejutkan bagi jae bahwa pacarnya telah tiada tanpa kata dia segera pergi dari kelas menuju ke rumah Sasa.

Diperjalanan jae sangat marah dia mengganggap kematian Sasa karena ara,karna Ara yang membuat Sasa terluka dan Sasa terobsesi untuk sembuh sehingga dia mengkonsumsi obat berlebihan,jae tidak ingin percaya bahwa pacarnya nakal.

Jae telah sampai dilokasi,ternyata banyak polisi yang berdatangan jae terheran kenapa yang datang polisi bukannya para pelayat,dengan memberanikan diri jae bertanya kesalah satu polisi.

"Permisi pak,kenapa banyak polisi ya?"
"Mbak Sasa meninggal karena overdosis,dan ditemukan beberapa obat terlarang dibawah ranjangnya. Mari dek"mendengar jawaban polisi membuat jae merasa bersalah telah menyalahi Ara dan tidak mempercayai perkataan Ara waktu itu.

Memilih tidak masuk jae pergi ke taman untuk menenangkan dirinya,tapi bukannya tenang jae malah melihat Ara sedang duduk sendirian ditepi danau,maksud hati ingin menghampiri Ara tetapi Ara melihat kearah nya duluan.
Dia kira Ara akan menghampirinya ternyata ara hanya tersenyum tipis kemudian berlalu begitu saja,belum jauh Ara melangkah jae berbicara.

"Sasa meninggal,overdosis"tak ada tanggapan dari Ara,Ara hanya menatapnya kemudian pergi dari sana. Tidak itu bukan Ara,Ara tidak mungkin hanya menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata. Jae egois dia tidak ingin disakiti ara tapi dia menyakiti ara.

***


JeRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang