"Clo kamu kenapa?"
Tanya Reza dari balik pintu kamar Clova.Sama sekali tak ada jawaban dari Clova, kamarnya terdengar senyap. Reza terus mengetuk-ngetuk pintu kamar itu sembari terus memanggil Clova.
Di dalam kama Clova merintih kesakitan kepalanya terasa seperti akan pecah, tangan nya pun tak berhenti bergetar. Pandanganya mulai kabur.
"Ma Clova takut, Clova harus apa? Clova mau ikut mama aja" Batin Clova.
Semakin lama sakit itu mulai menggerogoti semua energi Clova, tubuhnya terasa lemas sehingga ia terduduk di depan meja riasnya.
Suara gedoran dari pintu semakin keras.
BRAK—
Reza berlari kearah Clova yang sudah terduduk lemas.
Clova menoleh ke arah Pria yg menghampirinya. Pandangannya benar-benar sudah kabur matanya mulai terasa berat.Perlahan tubuh Clova mulai tumbang, untung saja Reza dengan sigap meraih tubuh mungil Clova agar tak terjatuh kelantai.
Tubuh Clova terasa dingin dan pucat seperti mayat hidup, Reza panik ia bingung apa yang terjadi pada Clova. Yang ia tau Clova selama ini baik-baik saja.
Reza merogoh kantong celananya dan mengambil, ponselnya ia hendak menelfon 119.
Tiba-tiba tangannya tertahan, Reza kaget melihat Clova membuka matanya.
Clova menggeleng seperti memberi isyarat agar Reza tidak menelfon 119. Clova hanya menunjuk ranjang nya.
Reza pun dengan sigap menggendong tubuh Clova dengan hati-hati dan membaringkan Clova di atas ranjangnya. Reza mantap Clova dengan cemas.
"Clo sebenarnya kamu kenapa em?" Tanya Reza sembari menggosok-gosok tangan Clova yang terasa dingin seperti es agar Clova kembali hangat.
Clova hanya menggalang lemas.
"Kak bisa tolong ambilkan ponsel ku?" Ucap Clova pelan
Reza pun mengangguk dan memberikan ponsel Clova yang sudah ia ambil.
Clova mengotak-atik ponsel nya. Ia membuka menu kontak di ponselnya. Dan kontak teratas dengan name "Si ingkar janji"
Panggilan pun terhubung tapi tak selang beberapa menit panggilan itu di decline.
Clova pun tersenyum sarkas "Sudah ku duga dia tidaka akan perduli" Clova meletakan ponsel nya.
Clova menolah ke arah Reza yang sedari tadi terus memandangi nya cemas dan khawatir.
"Kak eja" Clova melambai-lambaikan tangan nya di depan muka Reza yang masuh tertegun.
"KAK EJA" Panggil Clova keras sembari menepis lengan Reza.
"Eh iya, kamu gpp clo, ada yg sakit lagi em?" Panik Reza.
Clova terkekeh kecil melihat gelagat gurunya itu yang sudah ia anggap seperti abangnya.
"Aku cuman butuh istirahat sebentar kok kak, aku udh gpp" Ujar Clova dengan yakin.
Padahal Reza tau betul keadaan Clova sekarang bahkan Clova masih terlihat seperti mayat hidup suhu tubuhnya pun masih dingin. Clova hanya berpura-pura agar dia tak membuat dirinya khawatir lagi.
"Gpp gimana Clo, kamu udh kaya mayat hidup tau ga" Oceh Reza.
"Kemal tau kamu sakit kaya gini?" Sambung Reza.
Clova menggelang. "Jangan kasih tau om Kemal ya kak"
Reza benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Clova yang selalu menyembunyikan keadaan nya yang seperti saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CLASSIC
Teen FictionKali ini aku buat cerita dari beberapa idol dan bukan dari SM entertainment aja. Jadi sebagai Kpopers dan SM satan aku disini cuman memakai idol SM atau idol agensi lain nya hanya sebagai cast dalam cerita aku aja. Jadi jangan menghubungkan kehidupa...