Baru saja Clova ingin masuk ke dalam kamarnya, Clova di kejutkan oleh kedatangan sahabat-sahabat nya itu.
"Kan gw udh bilang jangan datang ke rumah," gumam Clova pelan sembari menarik sahabat-sahabat nya itu masuk kedalam kamarnya.
Sampainya di kamar Clova menatap sahabat-sahabatnya itu heran.
"Kalian pada bisa masuk gimana ceritanya? Kan bokap gw belom pergi," Tanya Clova bingung.
"Gw pake kekuatan teleportasi." Jawab venus asal.
"Gw serius loh, kan bokap kaga bolehin lu pada datang ke rumah gw selama masa latihan gw belum selesai"
"Kaga usah panik, bokap lu udh pergi kok mangkanya kita bisa masuk," Potong lili.
Clova menghela nafas nya panjang, karena dia takut kalau nanti sahabat-sahabat nya itu di cegat bokap nya.
Kay langsung memeriksa badan Clova, dari ujung kepala sampai kaki di perhatikan Kay dengan teliti sembari memutar-mutar badan Clova. Kay ingin mengecek kondisi Clova yang seperti di bilang oleh abang nya kalau Clova seperti mayat hidup.
"Kay... Pusing nih gw lu puter-puter."
"Bentar gw mau cek dulu," ujar Kay yang tak memperdulikan ucapan Clova, dia tetap fokus dengan apa yang dia lakukan.
"Kay udh dong lu ngecek gw apa mau bikin gw puyeng nih?"
Lili menarik tas Kay, agar berhenti mengecek Clova yang terlalu berlebihan itu "Kay... Tu anak udh bilang puyeng, berhenti napa"
"Gw liat lu baik-baik aja, gara-gara liat cowok ganteng nih pasti." Potong venus yang sudah merebahkan badan nya di atas ranjang Clova.
"Kan gw udh bilang gw baik-baik aja kok. Lu pada aja yang lebay"
"Tapi gpp lu pada datang jadi kita bisa gibahin tu cowok ganteng tadi" Ujar Clova antusias.
Lili dengan enteng memukul kepala Clova dengan ponsel yang selalu dia pegang. "Muka masih pucet kaya mayat masih aja mikirin cowok ganteng, sejak kapan lu demen cowok ganteng.?"
Clova kekeh sembari mengelus-elus kepalanya yang di pukul Lili. "Heheh,, habis dia diem aja ganteng woy."
"Sadar Clo itu abang nya Vero, mau lu kemanain itu Vero." Potong Venus lagi.
"Iya sihh, tapi Vero benar-benar udah kaga perduli sama gw"
"Kan lu tau dia lagi sibuk sama debut dia," Jelas Venus.
"Udah-udah ini kita mau bahas cowok apa jenguk Clova sih." Ujar Lili dan menarik Clova duduk.
"Lu sakit apa sih Clo,? gw sering liat tangan lu gemetaran terus," Tanya Kay yang juga menyusul Clova, lili, venus duduk di atas ranjang Clova.
Clova menggeleng, "Gw gpp tangan gw emang sering gemetaran cuman gara-gara keseringan latihan piano doang kok"
"Lu ga bohong kan sama kita?" Ujar Lili serius.
"Dih beneran gw gpp, gw udah cek dokter kok. Katanya butuh istirahat aja." Bohong Clova lagi.
Padahal ia tau betul apa penyebab tangannya sering gemetar dan padangan nya sering buram. Hanya saja dia tidak ingan orang-orang sekitarnya tau bahwa dirinya tidak baik-baik saja. Bahkan ayah nya saja tiada dia beri tau.
Dari usia 13 tahun Clova sudah merahasiakan tentang kesehatannya, bahkan saat kepergian ibunya Clova tetap bungkam tentang rekap medis nya. Dan titik terendah Clova di usia 16 tahun dimana vonis dokter akan diri nya semakin buruk dan bertepatan pula dengan kehilangan sosok ibunda yang selalu ada di samping nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CLASSIC
Teen FictionKali ini aku buat cerita dari beberapa idol dan bukan dari SM entertainment aja. Jadi sebagai Kpopers dan SM satan aku disini cuman memakai idol SM atau idol agensi lain nya hanya sebagai cast dalam cerita aku aja. Jadi jangan menghubungkan kehidupa...