DANDELION

0 0 0
                                    

Aku berjalan di Padang Dandelion bertelanjang kaki
Merutuki Bayu yang memisahkan helai-helai benang sari dari tangkainya
Mungkin harapan akan tumbuh beratus-ratus meter kemudian
Akan kah aku tiba di sana?
Terseret-seret aku mengikuti irama kepergiannya
Dan hembusan angin menguatkan pemberontakanku
"Sebegitu bencinya kah kau padaku?" tanyaku di sela napasku yang memburu
"Aku hanya butuh satu tangkai harapan namun kau lenyapkan segalanya."
Tak ada kepedulian sang Angin
Ritmenya kian menghamburkan ribuan tangkainya
Tanganku tetap menggapai hampa
Hanya peluh menyelimuti tubuhku yang gontai lalu tersungkur menyentuh bumi
Aku menyerah
Aku mengalah
Sedikit air mata menemani bisikanku pada daratan
"Jika aku memang harus melepaskan, kuatkan hatiku hingga aku menemukan helaian harapan yang sepantasnya kumiliki."
Hening
Tak ada riuh sang Bayu
Seuntai Dandelion terjatuh
Jawaban atas keikhlasan yang disampaikan mayapada pada sang Cakrawala

~mama uke

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang