Bel istirahat pun berbunyi,semua murid bersorak senang satu persatu murid semuanya keluar, ada yang kekantin, ada pula yang masih stay di dalam kelas. Begitupun Nay dan Tami mereka sedang berkutat membereskan barangnya masing².
"Tami, ayo ke kantin Nay udah laper dari tadi." ajak Nay dengan puppy eyes nya. Dan percayalah bagi siapapun yang melihat Nay seperti itu tidak akan mampu menolaknya.
"Iya-iya ayo bawel lo kalo laper nyebelin lagi." ucap Tami, sambil menarik tangan Nay untuk keluar kelas menuju kantin.
Nay mendengus kesal "Isss, Tami biasa aja narik tangan Nay nya sakit tau." protes Nay.
Tami, spontan berhenti lalu melirik Nay , "Kan tadi lo yang minta buru² Nay, udh gue tarik protes lo,untuk sayang gue sama lo Nay." cibik Tami kesal.
Sesampainya dikantin, mereka berdua melihat suasana kantin yang sangat ramai hampir tidak ada tempat duduk kosong, yang bisa mereka tempati.
"Yahh, Nay gak ada tempat kosong gimana dong?" ucap Tami, sambil melirik² memastikan siapa tau ada tempat kosong buat mereka ber dua.
"Terpaksa makanannya kita bawa ke kelas aja Tam, aku laper banget soalnya." Rengek Nay, karna jujur cacing dalam perutnya sudah demo minta diisi.
"Ya udh ayo, kita pesen dulu makanannya." ajak Tami.
"Ok siap Tam Tam cantik." ucap Nay dengan cengirannya.
-Sedangkan disisi lain, segerombolan mos wanted sedang asik menatap keberadaan Nay dan Tami , Tapi yang memperhatikan mereka berdua hanya ke 4 inti geng Cakar elang, sedangkan ketuanya hanya acuh tak acuh. Ia hanya menunduk sambil memainkan ponselnya.
"Eh-eh bentar, bukannya itu si cewek yang tadi pagi nabrak si bos kan." tanya Yuda, sambil menelisik apa benar penglihattannya atau salah.
"Wih iyaa tuu bener itu ceweknya sama temennya juga, kalo diliat² cantik juga,iya ga sii?" ucap Sakil, sambil mengerlingkan matanya, dengan gaya so coolnya.
"Mantep nih, eh bos diem bae luu kenapa gagu?" ucap Yuda, dengan santainya.
"Hmmmmm." jawab Raka seadanya, karena ia malas meladeni kerandoman temen laknatnya itu.
"Ett dah, gue lupa kalo temen kita plus ketua kita itu kan manusia kulkas." ucap Yuda, lalu semuanya terkekeh karena celetukan yuda.
"Gue punya ide bagus nih." ucap Dito tiba². Semua mata pun tertuju kepada Dito, hanya saja Raka tetap dengan kegiatannya.
"Dih, so so an ngide lu to, dikasih soal Indonesia buat mengarang juga luu keleyengan." ucap Yuda meledek Dito.
"Cih dengerin dulu bego, jngn komen dulu ke netizen." Cibik Dito tak terima dengan perkataan temennya itu.
"Stop! jangn dulu adu bacot, mari kita dengarkan idenya si Dito dulu." ucap sekal kembarannya sakil melerai mereka berdua.
"Jadi gini, gue punya ide gimana kalo kita taruhan, siapa yang bisa dapetin/macarin cewek yang nabrak si bos tadi, bakal dapet motor sport keluaran terbaru, gue kasih waktu 1 bulan buat macarinnya." ucap Dito dengan semangatnya.
Mereka terdiam sejenak, memikirkan perkataan Dito tadi, Raka pun langsung mendongak mengacuhkan ponselnya.Ia menatap Dito dengan tatapan tajamnya.
"Gimana bos lo setuju gak?"Tanya Dito, sambil mengerlingkan matanya tengil.
"Hmmmm." respon Raka.dan ia kembali menatap ponselnya, karena menurut dia ini sangat tidak penting hanya karena motor, Ia harus rela mengejar² seorang perempuan, kalo pun ia mau, Ia bisa langsung beli tanpa harus ikut taruhan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita itu apa?||Slow Update
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA, GAK USAH PLAGIAT BIKIN ALUR CERITA ITU GAK GAMPANG] "Rak dada aku sakit"ucap Nay merintih kesakitan "Terus gue peduli?lo kalo matipun gue gak akan peduli inget itu"ucap Raka mematikan teleponnya sepihak - NAYA ALULA SY...