Part 5

136 14 5
                                    

Tiba di kantin, Nay dan Tami melihat segerombolan Raka dan gengnya, Nay pun ragu untuk melanjutkan jalannya menuju kantin.

     " Tam, Nay takut." Ucap Nay, dengan raut wajah panik.

    "Yaelah Nay, udah gak bakalan apa-apa juga." Ucap Tami, lalu menarik tangan Nay untuk masuk kedalam kantin.

Nay dan Tami pun, berada di tengah-tengah kantin. Nay yang sibuk menundukan kepala gugup, karna Raka terus memperhatikannya, sedangkan Tami iya sibuk mencari tempat duduk yang kosong.

Setelah sekian lama Tami mencari tempat duduk yang kosong, namun nihil tidak ada yang kosong semuanya penuh dengan murid-murid yang sedang mengisi perutnya.

       "Yahh, Nay gak ada tempat kosong ! " Ucap Tami kesal.

      "Yaudah...." Ucap Nay terpotong. karna salah satu teman Raka memanggil mereka berdua.

      "Nay, disini aja sama kita gabung. Dari pada berdiri gitu. " Ajak Yuda, setengah berteriak.

      "Iyaa Nay, sini aja nih babang Raka menunggu tuan putrinya. " Ucap Dito, dengan gaya tengilnya.

Nay hanya diam tanpa berkata sepatah kata apapun, iyaa benar-benar gugup dengan situasi ini.

   "Nay, ayo kita terima aja ajakan mereka lumayan tau, gue udah laper nih. " Ucap Tami, merayu Nay agar mau untuk diajak bergabung.

   "T-tapi Tam," Ucap Nay ragu.

   "Ayo lah gapapa, yakin sama gue." Ucap Tami, menarik tangan Nay agar mendekat ke tempat dimana geng nya Raka duduk.

    Sesampainya dimeja mereka,Tami langsung duduk disamping sekal. Sedangkan Nay, masih berdiam diri ia bingung harus duduk dimana sedangkan tempat kosong yang tersisi hanya disamping Raka.

    "Duduk!" Ucap Raka dingin.

    "I-iya kak." Lalu Nay,duduk disamping Raka.

     "Kalian berdua mau pesen apa?" Tanya Yuda.

     "Gue mau soto ayam,sama es jeruk aja kak. " Jawab Tami.

    "Kalo lo Nay? " Tanya Yuda lagi.

    "Aku Bakso sama es teh manis aja kak, bakso aja ga boleh pake mie atau sayur, es teh manisnya minta es batunya yang banyak yak kak, maaf ya ngerepotin." Ucap Nay, dengan cengirannya dan jujur Nay sangat canggung.

    "Es punya dia gak usah dikasih banyak ." Ucap Raka sambil melirik kearah Nay.

     "Tapi kak, Nay pengen es batunya yang banyak." Ucap Nay sembari mengerucutkan bibirnya.

      "Gue gak suka kalo omongan gue dibantah!" Ucap Raka dengan nada yang sangat dingin, yang artinya ia tidak mau dibantah sedikitpun.


    Keheningan pun menyelimuti mereka, masing-masing sibuk dengan ponselnya.Sedanglan Nay, hanya menatap meja didepannya, menunggu pesanannya datang.

---


   15 menit kemudian, pesanan mereka pun datang. Tami mulai menikmati makanannya, sedangkan Nay ia sibuk meracik Baksonya menambahkan sambal terus menerus, padahal baksonya itu sudah berubah warna menjadi merah pekat. Asalkan kalian tau Nay itu pecinta pedas sangat² pecinta pedas.

      "Lo cari mati !" Bentak Raka, dengan nada tinggi. Lalu menjauhkan sambel itu, dari jangkauan gadisnya.

      "T-tapi kak" Ucap Nay terbata-bata, ia kaget mendengar bentakan Raka. Jujur ia paling tidak bisa mendengar suara keras atau bentakan, Nay lemah akan itu.

    "Bawain mangkok baru!" Perintah Raka dingin , menatap Yuda.

Yuda yang paham pun langsung menganggukan kepalanya, lalu ia meminjam mangkuk kepada pedagang bakso itu. Lalu Yuda memberikan mangkuk itu kepada Raka.

Raka langsung memisahkan antara kuah dan baksonya. Lalu memberikan mangkuk yang hanya tersisa bakso tanpa kuah merah itu kepada Nay, saat Nay akan protes Raka pun langsung menyelanya.

       "Makan! Atau gue buang semuanyaa!" Ucap Raka, menatap tajam kepada Nay.

Nay buru-buru memakan makanannya itu, dengan rasa takut yang luar biasa. Setelah makanannya habis, mereka pun sibuk lagi dengan ponselnya masing-masing.

Sedangkan Nay, ia gelisah, keringat dingin bercucuran dipelispisnya, dada nya sakit, kepalanya keleyengan. Dia melupakan sesuatu, obatnya,dia belum meminum obatnya itu, jujur sudah terhitung satu bulan, ia melupakan itu karna satu alasan.

Tami menyadari gerak gerik Nay, yang tidak tenang , gelisah seperti sedang menahan sakit.

    "Nay, lo gapapa?" Tanya Tami, jujur ia khawatir dengan sahabatnya itu.

Semua mata tertuju kepada Nay, termasuk Raka. Mereka pun memperhatikan Nay, yang seperti sedang menahan sakit.

     "A-aku gapapa ko Tam." Ucap Nay, meyakinkan Tami ia tidak mau membuat sahabatnya khawatir.

     "Lo yakin Nay, muka lo pucet amat." Ucap Yuda.

    "Ke UKS aja yu Nay." Ucap Tami, ia benar-benar khawatir dengan sahabatnya itu. Karna ia tau Nay, mempunyai asam lambung yang udah sangat parah.

Tami tidak tau soal penyakit sebenarnya yang Nay derita, Tami hanya tau jika Nay hanya mempunyai riwayat penyakit asam lambung.

    "Gak usah Tam, Nay gapapa ko." Ucap Nay, sembari tersenyum.

    "Kenapa?" Ucap Raka singka dan dingin.

    "Nay gapapa ko kak." Jawab Nay, menampilkan senyumnya. Walaupun hanya dibalas wajah datar oleh Raka.

 

---



Bel berbunyi menandakan bahwa jam istirahat sudah berakhir, Semua murid pun masuk ke kelasnya masing-masing. Nay dan Tami pun sama ia masuk ke kelas lalu duduk dibangkunya.

       "Nay, lo beneran gapapa? Muka lo pucet banget sumpah." Ucap Tami, yang benar-benar sangat khawatir melihat kondisi Nay.

       "Nay gapap......."

Brakkk

Ucapan Nay terpotong, badan Nay terjatuh ke bawah. Nay pingsan, semua pun panik melihat itu, apalagi Tami ia benar-benar sangat panik melihat Nay pingsan luruh ke bawah.

      "Nayyy!" Teriak Tami, lalu ia memangku kepala Nay diatas pahanya.

      "Nay bangun! Lo kenapa Nay bangun." Ucap Tami.

     "LO SEMUA BEGO HAH! TOLONGIN GUE BAWA NAY KE UKS ANJING!" Bentak Tami, ke semua orang yang ada disana, yang hanya menonton.



































Ahhhh akhirnya bisa up juga weh, dari sekian lama gw ghosting ni cerita😭❤️

Gw janjinya hari minggu kan, tapi karna mood gw lagi baik jadinya skrng deh 🤗❤️

Gimana sama part ini? Memuaskan gak sii:(🥺

Jngn lupa vote+komen ya gays🤗🥺

Next part pengennya rame dulu baru up lagi:(🥺

Satu lagi jngn lupa follow akun ig gw #itsme_niargn✅
dan akun tiktok gw
#gppituaja_



See you di next part! Tapi kalo bisa ramein dulu yaa 🤗❤️









Kita itu apa?||Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang