Pagi yang cerah, tetapi tidak untuk Han Seojun. Lelaki itu terpaksa beranjak dari tempat tidurnya akibat suara yang terus meneriaki namanya dari balik pintu kamarnya.
"HAN SEOJUN BANGUUUNNN!!!"
"Iya mih ini udah bangun kok, 15 menit lagi Seojun turun", jawab Seojun malas dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Mami tunggu yaa", tutup mami Seojun.
Dengan langkah berat, Seojun segera pergi mandi dan berpakaian kemudian turun ke bawah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
🐅🐅🐅
"Morning mi, pi", sapa Seojun kepada kedua orang tuanya.
"Morning sayang", balas keduanya.
"Widiiihhh tumben masak banyak", ledek Seojun.
"Iya dong, ini masakan spesial buat anak mami satu satunya", jawab mami Seojun dengan senyuman tulus diwajahnya.
Berbagai makanan kini sudah tersedia di meja makan. Dan Seojun, tengah menikmati masakan maminya yang jarang bisa ia rasakan.
"Seojun, disekolah baru jangan nakal lagi ya. Kasian papi selalu cari sekolah baru untuk kamu", ujar mami Seojun.
"Dengerin tuh kata mami kamu", saut papi Seojun
"Iyaa mami papi ku sayaaanggg, tapi ga janji yaa. Kalo gitu Seojun berangkat ya", pamit Seojun kepada kedua orang tuanya.
Begitulah kehidupan sehari-hari yang biasa dijalani oleh Han Seojun. Seojun bisa dibilang merupakan anak yang sangat disayang oleh kedua orang tuanya. Seumur hidupnya, Seojun tidak pernah dimarahi oleh kedua orang tuanya.
🐅🐅🐅
Motor Seojun melaju di jalanan Jakarta yang cukup padat seperti biasanya. Tetapi tidak biasa untuknya karena sebelumnya ia tinggal di Bandung selama 10 tahun hingga akhirnya ia pindah ke Jakarta. Namun, Ia mencoba menikmati setiap pemandangan Ibukota yang dipenuhi oleh gedung gedung tinggi.
Butuh waktu 25 menit untuknya sampai ke tempat tujuan. Setelah memastikan ia memarkirkan motornya dengan benar, disinilah Seojun berdiri, memandang Gapura besar yang seakan menyambut kedatangannya, 'Welcome to Cheong A High School'. Ia menghela nafasnya dalam.
"Kita pecahin rekor disini", ujar Seojun dengan senyum tipis di wajahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Han Seojun
Gimana menurut kalian? Apakah layak untuk dilanjutkan? WKWKWK
Ini cerita pertamaku jadi maklumin aja kalo masih gajelas. HEHEHE.Btw ada saran siapa yang cocok jadi mami papi nya Seojun? Komen yaa
Sampai ketemu di chapter selanjutnyaa🖐
*cerita akan di-update setiap hari sabtu-mingguVomment Juseyo❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost.
Teen FictionMost the things that disappear are beautiful. *** Seojun bangun dari duduknya, memangkas jarak antara wajahnya dan wajah Seokkyung yang kini hanya berjarak 5 cm. "Mau taruhan gak? Gue gak akan keluar dari sini." "Kalo gue kalah, gue bakal nurutin...