04.

70 9 2
                                    

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu tetapi Seojun masih belum beranjak dari kursinya, karena 45 menit lagi akan ada kelas tambahan yang diberikan oleh guru matematika. Ia memilih tidur untuk mengisi waktu luangnya, berhubung kelas nya juga sepi.

Pintu kelas Seojun terbuka, menampilkan 3 orang gadis yang berjalan ke arah..... Seojun.

Seokkyung menundukkan badannya sedikit, membuat Seojun terbangun dari tidurnya. Seojun duduk dan hanya menatap Seokkyung datar.

"Jadi elo, anak pindahan itu? Berani juga ya lo"

"Kenapa enggak?", tanya Seojun datar.

"Lo gak pantes ada di sini! Karena selama ini ga ada tuh sejarahnya anak Saebom pindah ke Cheong A".

"Jadi mending lo cepet2 pergi atau gue yang bakal bikin lo pergi dari sini", ancam Seokkyung.

"Bener tuh, mending lo pergi deh dari sini", timpa Jeni.

"That's right, Ikutin aja apa kata Seokkyung deh", saut Eunbyeol.

Seojun bangun dari duduknya, memangkas jarak antara wajahnya dan wajah Seokkyung yang kini hanya berjarak 5 cm.

"Kalo gitu gue yang bakal bikin sejarahnya", jawab Seojun dengan penuh percaya diri.

"Gue gak akan biarin itu terjadi!", ujar Seokkyung.

"Mau taruhan? Gue gak akan keluar dari sekolah ini. Kalo gue kalah, gue bakal nurutin semua permintaan lo. Begitupun sebaliknya", tantang Seojun.

Seokkyung menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Deal, kita liat seberapa lama PECUNDANG kayak lo bisa bertahan", jawab Seokkyung dengan senyum licik khasnya.

Seokkyung segera meninggalkan kelas Seojun bersama dua sahabatnya, Jeni dan Eunbyeol yang mengikuti Seokkyung kemanapun.

🐅🐅🐅

Han Seojun's pov
Hilang mood gue buat ngelanjutin tidur. Ini semua gara2 cewek freak itu. Aneh. Baru juga hari pertama sekolah, eh udah disuruh keluar.

Sebenernya gue mau aja disuruh keluar dari sekolah ini, tapi gue masih mikirin papa yang nantinya harus repot cari sekolah lagi buat gue. Jadi ya gue memutuskan untuk tetep disini.

Gue memutuskan untuk cari udara segar. Satu-satunya tempat yang terpikirkan oleh gue saat ini cuma satu.

Lapangan.

Ya, setidaknya ada satu hal yang gue suka dari sekolah ini. Lapangan nya gede banget, dua kali lipat lebih gede dari sekolah gue sebelumnya. Worth it sih kalo sekolah ini jadi sekolah nomor 1 di Jakarta.

Sebenernya gue duduk2 di pinggir lapangan buat nenangin pikiran, tapi kayaknya hari ini adalah hari terburuk gue. Kalian tau kenapa?

CEWEK FREAK ITU ADA DI PINGGIR LAPANGAN.

Baru ngeliat dari kejauhan aja udah bikin sakit kepala. Tapi kali ini dia sendirian, ga sama dua curut tadi.

Dan dia lagi jalan ke arah.....





























Cowok.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yoo Jeni

Ha Eunbyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ha Eunbyeol

Ha Eunbyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Annyeong yeorobun🖐
Masih ada penunggu book inikah?
Makasih banyak yang udah setia menunggu book ini, semoga ga bosen dan selalu setia sampe ending🙌

Lost.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang