𝕽𝖆𝖘𝖞𝖆 5

13.3K 1.3K 132
                                    

Hai?yoza mau nanya nih!! kalian baca book yoza jalur apa?iseng/lewat di tiktok/rekomend temen/atau ada di beranda wp?yoza kepo nih hehe.

Ayo komen biar yoza semangat nulisnya hehe. Btw yoza ada tugas tadi😣capek banget nulis.

_____________

"nih cake nya" ucap dika menyerahkan kantong kresek yang ia bawa tadi.

Rasya membuka isi kresek itu lalu mengeluarkan cake serta susu cokelat botol nya. Rasya sangat suka susu cokelat tapi untuk cake cokelat ia kurang suka. Rasya ingin makan ini tapi tangannya lemas tidak bertenaga.

Ia menoleh kearah Dika yang sedang menatapnya juga. Rasya menyerahkan kresek itu lalu berucap.

"Lo suapin, tangan gue lemes" pinta Rasya dengan suara pelan nya.

Dika mendengus tapi ia tetap melakukan apa yang remaja ini suruh!!. Dika duduk di kursi yang tadi lalu membuka cake itu dari tutup nya.

Kek kalian ngerti gak sih?cake nya itu didalem tempat terus ada penutup nya lagi diatas. Kaya bekal nasi kalian loh!!semoga kalian ngerti ya hehe.

"Buka mulut lo" suruh Dika pada Rasya.

Rasya membuka mulutnya perlahan, setelah itu ia merasakan manis di sekitar area isi dalam mulutnya. Rasya mengunyah cake itu lambat, seakan merasakan sensasi enak dari mulutnya.

Dika dengan sabar menyuapi anak itu dan membersihkan bibir Rasya jika belepotan. Dika menatap adiknya yang sedang mengunyah- sungguh Rasya menggemaskan ketika pipi chubby nya ikut bergoyang mengikuti mulut yang mengunyah itu.

Setelah cake itu habis. Dika menyodorkan susu cokelat itu didepan Rasya. Dengan senang hati remaja itu meminum nya hingga kandas.

"Udah?" Tanya Dika, yang mendapati anggukkan kecil dari sang empu.

"Nih minum obatnya" suruh dika memberikan obat yang ia dapat dari kotak p3k.

Rasya meminum obat itu dengan cepat. Setelahnya ia menatap abangnya itu.

"Kenapa?mau pulang aja atau nunggu balik?" Tanya dika sambil mengusap rambut adiknya itu.

"Lo masih mau disini?" Tanya Rasya balik.

Entah kenapa saat Rasya memanggil dirinya dengan 'lo -dika tidak menyukai nya. Dika suka jika adiknya memanggil dirinya dengan sebutan 'abang.

"Mulai sekarang jangan make kata-kata kaya gitu!!bahasa lo harus diubah." Ucap dika dengan datar.

Rasya menyerngit tak paham. Abangnya mengatakan apa tadi?

"Hah?" Cengo Rasya.

"Ck, panggil gue 'abang', terus jangan bilang 'lo-gue' lagi, kalo sama kita" ucap dika dengan penekanan.

"Dan satu lagi! Sebut nama lo sendiri , jangan menggunakan 'gue"

Rasya?anak itu terdiam menatap abangnya. Kenapa abang keempat nya ini sangat aneh ? padahal kemaren-kemaren sinis mulu kalo bertemu dengannya. Bahkan tadi pagi saja Dika ogah meminjamkan hoodie nya.

"Heh!! denger gak?" Ucap dika membuyarkan lamunan Rasya.

"Ah? o-oh iya. Kok harus?lo aja pake kata 'lo-gue. " Tanya Rasya heran. Kenapa hanya dirinya?padahal Dika juga menggunakan kata gaul itu.

"Hah...gue usahain kalo soal itu, yang terpenting kata-kata Lo yang diubah" ujar Dika sambil menghela nafas sabar.

"Yaudah, ok." Final Rasya. Padahal jika dibandingkan dirinya yang dulu -rasya lebih tua dari Dika ini.

RASYA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang