𝕽𝖆𝖘𝖞𝖆 6

11.9K 1.2K 44
                                    

Halo, kangen yoza atau book nya nih?😠

Sesuai janji yoza kemarin, yoza bakalan dobell up yeayy🥳 jangan lupa komen biar yoza tau siapa aja yang nungguin book ini,ok? Semangatin yoza yukk😍

Terus

Jangan lupa follow komen and vote 💞

                Happy reading ✨

_________________

Motor yang dinaiki eja telah sampai di depan mansion, eja memakirkan motor nya lalu turun dari motor itu. Eja menoleh ke Rasya yang sepertinya sedang melamun.

"Ayo turun, udah sampe" ucap eja membuyarkan lamunan Rasya.

"A-ah?oh oke" jawab Rasya tersentak kaget.

Rasya melamun di perjalanan tadi, entah apa yang dilamunkan anak itu. Saat ia tengah melamun tiba-tiba saja rasya kaget saat eja memanggilnya. Dan ternyata mereka sudah sampai sekarang.

"Ayo masuk, atau mau digendong lagi?" Tanya eja menatap wajah Rasya yang pucat.

"Gausah, jalan aja" jawab Rasya lalu mensejajarkan langkahnya mendekati eja.

"Oke" ucap eja lalu menarik lengan Rasya.

Pertama eja akan mengantar Rasya kekamar nya. -setelah sampai di kamar anak itu, ia menyuruh Rasya berbaring di ranjang supaya pemuda itu beristirahat.

Eja melangkah ke arah walk in closet, lalu membukanya. Ia mengambil piyama berwarna biru muda, setelah itu menutup kembali lemari itu.

Sepertinya tidak nyaman jika adiknya tidur dengan memakai seragam sekolah. Maka dari itu eja akan mengganti pakaian Rasya.

Rasya hanya melihat apa yang di lakukan oleh Abang nya ini, dia juga tak banyak bicara. Rasya melihat eja mendekati nya dengan piyama biru muda ditangan pemuda itu.

"Ganti dulu bajunya" ujar eja ingin membuka seragam anak itu.

Sontak hal itu membuat eja refleks duduk dengan menepis tangan eja. Apa katanya? mengganti kan pakaiannya? Oh shit dia bukan anak bayi!!

"A-apa apaan, gue bisa make sendiri" Rasya berucap dengan nada tak santai.

Eja mengerutkan keningnya, apa yang salah?Rasya kan adiknya. Mereka juga sama-sama cowo, so tidak masalah kan?

Eja menghela nafas lalu berucap,

"Biar abang aja Rasya, badan kamu masih lemes kan?udah nurut aja kenapa si" ujar eja dengan sabar, ingin membuka pakaian adiknya itu. Tapi lagi-lagi harus terhenti karena pemuda itu menggesar tubuhnya

"Rasya nurut sama abang, abang cuma gantiin baju kamu doang" ucap eja, tanpa sadar meninggikan suaranya.

Rasya?pemuda itu terlonjak kaget. Selama ia hidup belum ada yang pernah berani membentak atau meninggikan kan suara apalagi mama nya dulu. Dan sekarang?abang dari tubuh ini membentak nya.

Tubuhnya bergetar menahan isakan, kepalanya menunduk tak berani menatap sang lawan bicara.
Rasya meremat jari-jari tangan nya sampai memerah, sungguh ia terkejut ketika abang ke-dua nya membentak karena masalah sepele ini.

Eja sadar ia salah, seharusnya ia tak berlebihan. Ia refleks membentak Rasya tadi. Pemuda itu mengusap wajahnya kasar lalu duduk di pinggiran ranjang, dan menangkup pipi chubby adiknya bisa eja lihat mata rasya yang memerah serta hidung yang sembab.

"Maafin abang,ok? Abang bener-bener ga sengaja bentak kamu. Abang cuma mau gantiin baju kamu doang, setelah itu kamu bisa tidur kok" ucap eja sendu sambil mengusap wajah adiknya yang berair.

RASYA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang