𝕽𝖆𝖘𝖞𝖆 7

10.9K 1.2K 21
                                    

Ayo komen biar yoza tau siapa yg nungguin book yoza, ok.?

Terus

Jangan lupa follow komen and vote 💞

___________

Galang memasuki kamar Rasya dengan perlahan, ia mendekat kearah ranjang lalu duduk di sana. Galang menatap adiknya yang masih menutup mata, sepertinya tidur anak itu sangat nyenyak.

Galang membelai lembut rambut Rasya, ia juga merasakan hawa panas dari tubuh anak itu. Adiknya benar-benar demam ternyata.

Ini sudah hampir jam makan malam dan Rasya juga belum membuka matanya dari siang tadi, sebenarnya tidak masalah jika anak itu tidur sampe besok, tapi adiknya ini harus makan dan minum obat agar segera sembuh.

"Rasya" panggil galang dengan lembut,

"Ayo bangun dulu" ucapnya lagi.

Tidak ada jawaban, harus bagaimana Galang sekarang?

"Dek" panggil Galang dengan menepuk pelan pipi anak itu.

"Makan dulu terus minum obat, abis itu tidur lagi" ucap galang mencoba membangun kan Rasya.

Rasya menggeliat tak nyaman, akhirnya kedua kelopak mata itu terbuka untuk menyesuaikan cahaya. Rasya melihat abang sulung nya yang berada di sampingnya.

"Makan dulu, terus minum obat" suruh Galang, galang sangat bersyukur karena Rasya bangun dan ia tak perlu repot-repot mencoba membangun kan anak itu lagi.

Rasya bangun lalu duduk sambil menyenderkan badan nya ke arah kepala ranjang. Rasya menatap abang nya,

"Gamau kebawah, pusing" ucap Rasya mengeluh, berharap Abang nya mengerti.

"Abang ambil dulu makanannya, kamu makan disini aja. Gimana?" Ujar galang.

Rasya mengangguk, Galang pergi dari kamar adiknya untuk mengambil makan malam. Sepertinya Galang harus extra sabar saat menghadapi bocah itu, karena jika Rasya sudah demam anak itu akan rewel sekali.

"Loh, Rasya mana bang?" Tanya Dika melihat Galang yang hanya sendirian tanpa membawa adiknya, memang tadi Galang izin untuk keatas memanggil Rasya alasan harus makan malam, tapi kenapa abangnya sendirian ketika turun?.

"Gamau turun, kepalanya pusing. jadi Abang aja, yang ngambilin biar Rasya makan dikamar" ucap galang lalu mengambil piring dan menaruh nasi serta lauk lainnya.

"Lo gak makan Lang?" Tanya Azlan menatap Galang, gak enak aja gitu tuan rumahnya gak ikut nimbrung.

"Lo pada makan aja, ntar gue makan kalo si Rasya udah" ucap galang mantap pada Azlan. Tampak Azlan manggut-manggut mengerti.

Azlan menoleh kearah kedua temannya yang tampak lahap. Azlan jadi heran, tuan rumah nya saja belum berada di meja makan tapi mereka sudah duluan mengambil lauk. Ingin rasanya Azlan tenggelamkan mereka.

"Katrok banget lo berdua" ucap dika menatap ke-dua teman Galang.

"Ck, bocil diem bae. Gue laper banget tadi gak dikasi makan" jawab Sandy memutar bola matanya malas.

"Eleh, Lo nya kismin jadi mana mampu beli makanan" celetuk Iqbal sambil menyuap nasi yang berada di sendok nya.

"Gue kaya cuy, cuma masakan disini enak bet dah. Sering-sering nih makan dirumah si galang wkwk" jawab Sandy .

Galang hanya menggeleng kepala melihat kelakuan temannya ini. Galang tidak masalah jika mereka makan di rumahnya bahkan setiap haripun, tapi jika kelakuan mereka yang seperti kampungan ini?ini sama saja seperti tidak memberi anak orang makan.

RASYA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang