𝕽𝖆𝖘𝖞𝖆 2

15K 1.4K 107
                                    

Setelah kecelakaan yang menimpa rasya, dan sudah beberapa bulan lama pula remaja itu tak sadarkan diri. Tak ada satu orangpun yang menjenguk rasya selain abang ketiganya yaitu -digo.

Digo menyempatkan diri setelah pulang sekolah menjenguk adiknya. Walaupun ia tak menyukai Rasya tapii dalam lubuk hatinya digo menyayangi rasya sebagai adik.

Digo juga tak memaksa yang lainnya untuk menjenguk. Ia tau bahwa mereka tidak menyukai rasya. walaupun rasya koma sekalipun mereka tak ada raut wajah kekhawatiran.

Dan sudah tiga bulan lama nya kini adiknya masih memejamkan mata, Untunglah Rasya sudah terbebas dari masa koma nya.

Digo menghela nafas sejenak dan keluar dari ruang rawat Rasya. Ia belum makan apapun dari tadi pagi  -digo harus pagi' sekali ke sekolah karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan dan setelah pulang sekolah digo langsung ke rumah sakit untuk melihat adiknya yang masih belum sadar.

Setelah pintu tertutup. Bulu mata lentik itu terbuka perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang menusuk di kedua bola matanya. Remaja itu mengerjap beberapa kali dan melirik sekitar. Putih  warna putih dan bau obat-obatan sudah dipastika jika ia berada di rumah sakit.

Tangan yang masih tertusuk jarum impus itu ia gunakan untuk membuka selang nasal oksigen dengan perlahan setelahnya, ia mencoba bangkit dan duduk di sandaran tempat tidur tersebut.

"Gue dirumah sakit?" Tanya nya seorang dengan suara pelan.

"Mama dimana?.." otaknya berputar seakan bertanya tanya ada dimana- mama nya sekarang?.

Selang beberapa waktu kemudian pintu terbuka kembali menampilkan digo dengan raut terkejut. A-adiknya sudah sadar?

"Udah sadar?" Tanya Digo menormalkan nada bicaranya.

Geo -pemuda itu menyerngit tak paham tapi akhirnya mengangguk. Geo membuka suara untuk menanya kan siapa pemuda ini? sepertinya masih muda dibandingkan dirinya.

"L-lo siapa?" Tanya nya gugup.

Digo terkejut tapi ia langsung menekan tombol merah yang dekat di samping ranjang. Setelah nya datang seorang dokter tampak dokter itu juga terkejut akan sadarnya pasien yang telah lama koma ini.

"Periksa adik saya dok! Dia tidak mengingat saya" ujar digo kepada dokter itu.

Dokter itu sontak memeriksa apa yang sebenarnya terjadi pada remaja ini. Dokter itu menatap digo yang kini juga menatap dirinya bertanya.

"Adik anda mengalami amnesia permanen jadi saya minta untuk membantu pasien agar pulih kembali. Pasien tidak boleh terlalu banyak pikiran dan kecapean" ucap dokter itu menjelaskan.

Digo melebarkan mata. Adiknya hilang ingatan?sial kenapa jadi begini

"Em..baiklah dok terima kasih" ujar digo seraya berterima kasih.

"Tidak masalah, setelah ini pasien boleh pulang jika ingin. Saya permisi dulu" jawab dokter itu lalu meninggalkan ruang rawat geo.

Digo gelagapan sekarang pasalnya ia tengah berdua di kamar ini. Si rasya liatin mulu lagi -Kan salting si Digo kalo diginiin.

"Em.. jadi lo ga inget gue? Tanya digo gugup.

Si geo diam lalu memiringkan kepalanya dan menggeleng tanda ia tak mengenal pemuda didepan nya ini. Ahgggh jantung digo gak aman sekarang!!adik nya imut banget anjrot.

"Ah- gue abang lo maksudnya abang ke-tiga lo, nama gue Digo leorge ananda dan nama lo rasya leorge ananda" jelas digo sambil menatap mata adiknya.

"Tapi gue gak punya abang, mama gue dimana?nama gue geo bukan Rasya!!" Ucap geo menekan nadanya ketika menyebut 'abang.

RASYA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang