(Name) yang tengah fokus menonton tv menoleh ke arah adik laki-laki nya Kei, sedang berbicara pada ibu tentang sekolah dimmana dirinya akan melanjutkan pendidikan.
"Karasuno? Kau mau masuk ke sekolah swasta yang tidak menarik sama sekali?" Sahut (name) dengan nada remeh.
"Membosankan. voli nya juga sudah lemah kan?" Lanjut (name) dengan enteng.
Muncul perempatan di dahi Tsukishima Kei. Matanya menatap balik kakak perempuannya dengan tajam.
"Memang apa hak mu mengatur dimana aku melanjutkan sekolah." Jawab Kei tak mau kalah.
"Hah? Aku gak ngatur, cuma heran mengapa kau tidak memilih SMA favorit seperti Shiratorizawa atau yang lain.. padahal nilai mu kan gak rendah-rendah amat."
(name) atau Kei, mereka memiliki banyak prestasi serta nilai akademik yang bagus, tidak ada satu sekolah pun yang dapat menolak mereka.
Tapi keduanya merasa enggan menyanjung satu sama lain sehingga mereka melakukan hal yang sebaliknya, mengejek dan merendahkan.
"Karna aku ingin, kenapa? Masalah buat mu? Memang jika aku masuk ke Shiratorizawa akan menjamin seratus persen sukses di masa depan? Tidak kan? Diam saja kau."
Jawaban Kei yang bertubi-tubi membuat (name) malas untuk melanjutkan adu mulut, tapi tentu saja ia masih bisa menjawab.
"Ya.. ya.. ngapain juga aku peduli dengan mu.." Ucap (name) asal.
"Siapa yang menyuruh mu peduli dengan ku?" Tanya Kei.
"Aku cuma berpendapat."
"Aku tidak minta pendapat mu."
"Tidak ada yang melarang orang berpendapat."
Tak tahan mendengar perdebatan (name) dan Kei yang tidak akan ada habisnya itu, Ibu memutuskan untuk menengahi.
"Udah-udah! Kalian berdua kerjaannya berantem Mulu, sana tidur! Udah jam sembilan!" Titah ibu dari para anggota Tsukishima.
"Baik." Jawab (name) dan Kei bersamaan.
Saat hendak berbalik ke arah kamar, mata (name) menangkap sepotong kue coklat di atas meja.
Tanpa basa-basi lagi, tangan (name) bergerak untuk mengambil sepotongan kue tersebut.
Tangan besar milik seseorang memukul tangannya yang hendak mengambil potongan kue coklat yang nampak lezat.
"Itta." Pekik (name).
"Ini punyaku!" Ucap Kei dengan wajah dingin.
"Kau sudah makan yang stroberi! Sekarang itu milik ku!"
"Salah mu sendiri yang tidak mengambil satu dari tadi pagi."
"Tidak adil! Aku belum makan satu pun! Berikan!"
Tak mau kalah, (name) memukul bahu Kei, membuat adiknya sedikit terdorong ke belakang.
"Ack! Tidak perlu memukul ku juga! Kau yang harus nya ambil satu sewaktu Akiteru-nii menawarkan!"
"Tapi waktu itu aku sedang belajar!"
"Berarti salah mu sendiri!"
"Kalian sudah! Berhenti! Kalian ga cape apa! Masuk kamar kalian pada!"
Tampaknya ibu dari Keluarga Tsukishima itu benar-benar tidak tahan lagi melihat anak tengah dan anak bungsunya selalu adu mulut di tiap kesempatan.
"Kue nya--
"Punyaku!"
"Buat ibu! Pergi kalian! Udah malem berantem terus, masuk kamar!"
Keduanya patuh langsung pergi ke kamar masing-masing meninggalkan sepotong kue tadi di atas meja.
"Ck! Gara-gara kau!" Desis (name) jengkel dan menyenggol Kei dengan bahunya sebelum berlari ke kamar.
Baru ingin membalas, tiba-tiba punggungnya terasa dingin.
Mungkin jika ia mengejar (name) hanya untuk membalas perlakuan nya tadi, akan ada yang mencabiknya dari belakang.
"Ah sebaiknya aku segera tidur.. hoam.. ngantuk." Ucap kei yang bersandiwara.
.
.
.
"Kalau di ibaratkan mereka itu seperti anjing dan kucing."
Hey hey hey!! Akhirnya setelah lama nganggur -eh Hiatus maksudnya:) Saia memutuskan untuk membuat ff Haikyuu! I hope you like it😄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
