tes angin

98.9K 3.4K 441
                                    

Book di lapak ini RATE-M semua jadi mohon bijak dalam membaca.

Write by nomarksexy
DaddyJeno23
OppaJeno

Bisa kalian follow aku diatas, untuk melihat karya karya menyeluruh ketiganya.




⚠ATTENTIONT⚠
|Incest|21+|harshword|non-baku|Lokal|Mature|sex|

⚠CAST⚠

Mark Lee As Jeno daddy's[38 tahun]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Lee As Jeno daddy's
[38 tahun]

Mark Lee As Jeno daddy's[38 tahun]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno as Mark son
[17 tahun]

Misi kok malah Jeno yang kayak om om, punten maaf :*

Hari ini, adalah hari pembagian rapot tentu saja hari ini akan menjadi hari paling menegangkan bagi murid murid yang akan segera di bagikan rapotnya untuk mengetahui hasil hasil nilai yang mereka dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, adalah hari pembagian rapot tentu saja hari ini akan menjadi hari paling menegangkan bagi murid murid yang akan segera di bagikan rapotnya untuk mengetahui hasil hasil nilai yang mereka dapatkan.

banyak yang takut jika rapot mereka penuh dengan tanda merah dan juga angka angka tidak memuaskan yang tercetak di sana, jangan lupakan pesan pesan dari guru yang di ketik di selembar kertas.

bukannya tegang atau pun frustasi karna hari ini adalah jadwal pembagian rapot, ada satu remaja laki laki yang amat sangat santai, menyesap putung rokok di depan gurunya sendiri, dengan kaki kanannya yang di naikkan keatas bangku.

remaja itu hanya tersenyum, lalu meniupkan asap rokok tepat pada wajah menyebalkan gurunya.

dengan urakannya, remaja tersebut mengacak rambutnya lalu mengambil rapot yang bahkan tidak gurunya buka untuk sekedar menjelaskan apa saja kekurangannya selama semester 1 ini, karna apa yang tertera semuanya salah sampai gurunya sendiri pun bingung harus memperbaiki sifat anak muridnya yang mana.

"makasih ya bu, aduh saya tersanjung nih, saya gak dapet nasihat apa apa gitu? kok anak anak lain dapet" ujarnya, menjatuhkan batang nikotin itu ke lantai lalu di injak menggunakan sepatu mahalnya yang kotor dan berdebu.

"kamu mau saya kasih nasihat?" tanya gurunya.

Lee Jeno- name tag yang terpasang pada seragam bagian dada kirinya, anak itu menggeleng "eh gak perlu, takut sakit tenggorokan, yaudah bu makasih ya, soal piala gak usah kasih ke saya, biar nanti saya beli sendiri di jalan" lalu Jeno bangkit dari tempatnya sembari menenteng rapotnya tanpa beban, para siswa dan siswi yang duduk di belakang sana terdiam memperhatikan kelakuan Jeno, yang menurutnya sudah biasa.

setelah mendapatkan rapotnya, Jeno segera berlari menuju parkiran tempat dimana sang ayah menunggunya di mobil, sesampainya di parkiran, Jeno melangkahkan kaki menghampiri mobil fortuner hitam yang masih menyala mesinnya, remaja tampan itu membuka pintu mobil dan menemukan ayahnya tengah bersidekap dada sambil meliriknya.

Jeno duduk di kursi penumpang bagian depan, seraya menutup mobil melempar rapotnya ke kursi belakang, lalu tersenyum pada Mark Lee-ayah kandungnya.

"pa, mukanya di tekuk mulu kayak kucing betina mau kawin" celetuk Jeno, namun langsung terkena jeweran pada kupingnya.

"kamu kalo ngomong sembarangan aja, mana pialanya? katanya peringkat satu, dasar tukang bohong, mana bau rokok lagi!" omelnya.

Jeno meringis memenganggi lengan Mark agar tidak menjewernya, sudah tau jeweran Mark pedas sekali sudah pasti sekali tarik langsung merah.

"pa, adaw sakit pa, lagian nih pa, kalo kita punya anak kan yang nurunin kepinterannya itu ibunya, kalo ayahnya nuruni parasnya, jadi kita saling melengkapi".

Mark makin mengeraskan jeweran pada telinga Jeno bahkan sampai di tarik.

"Aaaaa papa, sakit, caplang nanti pa".

"makanya punya mulut itu kalo mau ngomong pikir 2 kali, enteng banget lambenya kalo ngomong".

Jeno memeriksa telinganya yang terasa akan putus lewat kaca depan yang berada diatas, kupingnya memerah panas akibat jeweran Mark sementara sang pelaku hanya diam memperhatikan putra tunggalnya yang semakin hari semakin melantur.

"kuping gua lebar sebelah" gumam Jeno, mengusap usap telinganya.

"pulang ah, males banget nungguin kamu dari tadi disini tapi gak bawa hasil apa apa".

"yaudah pulang aja, masa kita mau parkir di sini selamanya" balas Jeno.

"Ngejawab aja Lee Jeno! mau jadi anak durhaka!"

Jeno menggeleng "mau jadi ayah" selanya.

alis camar Mark menyatu "ayah apa, tiba tiba mau jadi ayah, sekolah aja yang bener gausah pacar pacaran, apalagi ngerusak anak orang".

"gak akan lah Jeno pacaran, lagian maksud Jeno mau jadi Ayah tuh maksudnya, jadi ayah dari anak anak kita nanti".

"LEE JENO!".

PLAK!

benar benar kejam, Mark menampar pipi Jeno dengan kekuatan api, dengan sekali tampar sang korban langsung K.O begitu saja, Jeno menempel pada jendela dengan wajah bodohnya.

Awokawok lucu gak sih atau garingLanjut kalo rame seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awokawok lucu gak sih atau garing
Lanjut kalo rame seperti biasa.

Papa 🔞 ; NomarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang