Ngerii

57.1K 2.5K 251
                                    



"Pa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pa!"

Jeno mendekati papanya yang sedang duduk di sofa sembari menatap iPadnya, sepertinya tengah sibuk dengan pekerjaannya yang tertunda karna meliburkan diri tanpa pemberitahuan kepada sekretarisnya karna dia kira Jeno sangat marah padanya, alhasil Mark rela libur demi meminta permaafan dari Jeno.

remaja tampan itu duduk disamping Mark, lalu memeluk dari samping tubuh papanya, dengan wajah yang mendusal dusal di dada papanya, seperti bayi yang tengah kehausan dan mencoba mencari sumber kehidupannya.

Mark menatap putranya yang tiba tiba saja seperti ini, datang datang malah menyusahakan, Mark menghela nafas masih fokus mengetikan sesuatu di laptopnya, tidak menghiraukan Jeno.

Jeno mengusap wajahnya, sembari mengacak rambut, remaja tampan itu membenarkan posisinya, menjadi duduk menghempaskan punggung tegap tersebut menyandar pada belakang sofa.

Mark melirik Jeno sebentar, Jeno balas menatap Mark dengan pandangan lelah, Jeno baru kembali setelah jogging pagi, tentu saja ketika dia jogging banyak sekali gadis gadis yang mengikutinya lari di belakang bahkan sampai di vidiokan dan di sebar ke media sosial.

Jeno menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas berat, lalu ingin bangkit dari tempat duduk, namun Mark menahan tangan Jeno.

"is kenapa sih, kamu sakit" menarik narik tangan Jeno, kebiasaan memang bikin khawatir saja kerjaanya.

Jeno masih diam, menatap kearah depan padahal Mark menarik wajahnya untuk menoleh kesamping tapi Jeno hanya diam saja seperti orang kesambet.

"Jen, jangan diem aja, mau di ruqyah dulu kayaknya biar bener"

"jeno! papa panggilin ustad mau"

"Lee Jeno!"

Jeno meringis pelan, kala telinganya di tarik kuat bahkan Mark sampai mendesis sebal untuk menyadarkan lelaki tampan itu, takut takut Jeno memang kena guna guna atau pun ketempelan sehingga sikapnya sangat aneh seperti ini, diam saja dengan pandangan kosong, rasanya ingin Mark tinju jika Jeno sudah seperti itu.

"aw, sakit pah"

"Lagian, kamu jangan bikin orang takut, bandel banget sih!"

Jeno menolehkan kepalanya lalu, menarik hidung Mark "emang papa, orang".

Alis Mark mengerut.

"yaiyalah papa orang, berarti selama ini kamu nganggep papa setan"

Jeno berdecak gemas, mana ada modelan seperti miniatur ini disamalan dengan setan "haduh, gak gitu sayang papa kan bukan orang tapi papa bidadari"

Mark mencubit lengan Jeno frustasi "kayaknya papa lebih takut kamu yang begini dibanding kamu diem aja kayak tadi!" dengus Mark, Jeno terkekeh pelan, sembari mengusap lengannya yang terkena cubitan.

Papa 🔞 ; NomarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang