Ex Wife

52.6K 2.4K 391
                                    

Ada yang udah nonton the medium


Jeno meletakkan kembali barbel dengan berat 10 kg, di lantai gym pribadinya, anak itu mengerakkan kedua tangannya, meleskan otot lengan dan kakinya yang dipakai untuk berolahraga tadi, Jeno mengusap keringat yang mengucur membasahi tubuh, mendenga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno meletakkan kembali barbel dengan berat 10 kg, di lantai gym pribadinya, anak itu mengerakkan kedua tangannya, meleskan otot lengan dan kakinya yang dipakai untuk berolahraga tadi, Jeno mengusap keringat yang mengucur membasahi tubuh, mendengar ruangan bawah sepertinya ada orang.

Pria tampan itu lalu berjalan keluar dari ruang Gym, Jeno membuka pintu ruangan yang tertutup, keluar dari sana dan melangkah menuruni tangga, kebetulan ruang Gym berada tepat di samping kamar Jeno yang terletak di lantai dua.

Jeno turun, omong omong pria itu berolahraga tanpa memakai dalaman, Jeno hanya menggenakan celana training panjang dan membuat sesuatu di balik sana bebas bergerak gerak, lagi pula Jeno lebih suka membiarkan keperkasaanya bebas tanpa ada yang melingkupi.

langkah jenjang Jeno kini sampai di lantai bawah, pemuda tampan itu mendengar sayup sayup suara yang terdengar familiar namun bukan hanya suara papanya, melainkan suara wanita juga, Jeno mengetahui suara tersebut, lantas remaja tampan itu menghampiri sumber suara tersebut.

mata Jeno menangkap sosok yang sangat ia kenali, walaupun Jeno hanya melihat bagian belakang wanita itu namun Jeno hafal betul, siapa dia.

"Mama?"

wanita yang Jeno panggil dengan sebutan 'mama' menoleh, rambut yang masih hitam cantik itu tergerai, bibir plumnya tersenyum melihat Jeno yang berdiri tanpa bisa berkata kata, 2 tahun mereka tidak bertemu karna perceraian yang terjadi diantara mama dan papanya, lalu kini keduanya kembali dalam satu atap yang sama.

melihat Mark baru saja datang, dengan secangkir teh hangat, lelaki agustus itu ikut terdiam melihat Jeno dan mantan istrinya hanya saling bertatapan, walau Mark tau mantan istrinya itu rindu dengan Jeno.

Jeno balas tersenyum lalu berjalan mendekati mamanya, tinggi Jeno yang bahkan melebihi Mark, membuat wanita cantik itu agak kesusahan mengusak rambut legam Jeno, lantas Jeno menundukkan kepalanya, membiarkan mamanya mengusak usak surai tebal tersebut.

"anak mama udah besar aja, padahal dulu kamu tuh kurus banget, mana sama temen seumuran kamu aja kamu paling pendek Jen" ujar mamanya.

si April terkekeh singkat "sekarang mah udah besar mah, udah mau jadi Ayah" Jeno tertawa, namun mamanya menaikkan kedua alisnya lalu memukul lengan Jeno pelan, menganggap ucapan Jeno hanya candaan.

"ada ada aja kamu, sekolah dulu ganteng, baru mikirin kesana".

"ya, kan Jeno juga udah mulai dewasa mah, sudah memikirkan kedepannya, mamah tau Jeno udah siapin semua untuk menunjang kehidupan kedepannya" balas Jeno, Mark yang mendengar percakapan seru antara Jeno dan mantan istrinya berdeham pelan, meletakkan cangkir teh yang dia bawa untuk mantan istrinya diatas meja.

"silahkan di minum dulu" ujar Mark, wanita cantik itu menoleh bersama dengan Jeno, Jeno mempersilahkan mamanya untuk duduk "iya mah duduk dulu".

"mamah mau peluk Jeno dulu kangen" namun belum ada selangkah wanita itu mendekati putranya, Jeno menggerakan tangannya melangkah mundur untuk menghindari pelukan mamanya, bukannya apa apa, ingatkan tentang Jeno yang tidak memakakai dalaman, tidak mungkin ia memeluk mamanya, yang ada wanita itu akan merasakan sesuatu yang bergelantungan di selangkangannya.

Papa 🔞 ; NomarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang