Bu Maryati adalah seorang dukun beranak di salah satu desa yang ada di Jawa Barat.
Sebagai seorang dukun beranak bu Maryati terkenal dengan kebaikannya, ia tak pernah minta upah besar ia hanya meminta seikhlasnya saja.
Sampai suatu ketika...
***
"Bu, ada telpon katanya ada yang mau melahirkan," seru Minah anak bu Yati.
"Kapan min? Ibu yang dateng sendiri apa mau di jemput?"
"Katanya sih, ibu mau di jemput sama suami pasien nya"
Waktu menunjukan pukul 06.00 sore, bu Yati sama sekali tidak sadar, padahal bu Yati terkadang enggan melayani pasien ketika Maghrib tapi karena darurat bu Yati tidak peduli lagi dan segera pergi.
"Selamat sore bu, saya Robert yang tadi menelpon ibu, bisa bantu istri saya?"
"Bisa, ayo segera pergi istrimu butuh pertolongan"
Bu Yati dan pak Robert segera pergi menaiki motor, namun setelah beberapa saat kemudian bu Yati merasa ada yang aneh dengan pasien ini, pasalnya bu Yati di ajak ke sebuah hutan dengan pohon besar rindang, juga perjalanannya lumayan jauh.
Tidak lama setelah melewati hutan itu bu Yati memasuki rumah yang sangat besar sekali, pintu gerbang yang ditutupi dedaunan, jalanan yang tertimbun banyak daun kering dan terlihat sangat seram.
Bu Yati benar-benar merasakan ada keanehan, bulu kuduknya tiba-tiba berdiri, namun ia hanya bisa berdoa.
"Pak, ini rumah bapak?" tanya bu Yati.
"Iya bu," tiba-tiba pak Robert menjadi dingin dan hanya menjawab seperlunya saja.
"Wah besar sekali ya rumahnya, tapi saya tidak pernah melihat rumah ini sebelumnya," jawab bu Yati.
Mendengar itu pak Robert hanya diam dan mengangguk.
"Silahkan bu masuk," ajaknya.
Bu Yati terdiam, ia merasa kaget rumah itu ternyata sangat mewah dalamnya bak istana kerajaan, lantainya dilapisi permadani, lampu-lampunya besar menghiasi rumah itu.
Bu Yati segera masuk dan membantu persalinan istri pak Robert.
Anaknya berjenis kelamin perempuan, ia sangat cantik dan sehat. Namun bu Yati merasakan ada keanehan lagi, bayi itu sama sekali tidak menangis, pupil matanya terlihat kecil dan hampir seluruhnya berwarna putih dan hanya menyisakan satu titik hitam.
Setelah selesai persalinan, bu Yati hanya terdiam menunduk seolah ia terhipnotis.
Pak Robert memberikan upah banyak sekali, dan memberi sebungkus daging sapi. Setelah itu pak Robert mengantar bu Yati pulang.
Sesampainya di rumah, anak-anak bu Yati merasa ibunya sedikit berbeda, bu Yati langsung jatuh sakit, ia tidak melepaskan uang dan sebungkus daging itu dari tangannya. Bu Yati sering kali berbicara aneh dan meminta tolong.
Semakin curiga, anak bu Yati meminta tolong kepada pak Kyai agar di obati.
Benar saja, rumah yang dikunjungi bu Yati kemarin adalah rumah korban pembunuhan 20thn lalu, istrinya yang akan melahirkan ditembak secara sadis.
Uang dan daging yang masih di pegang bu Yati, ternyata daun dan juga tulang tengkorak manusia.
Pak kyai menerawang bahwa jiwa bu Yati tertinggal di sana.
Tak lama setelah di obati bu Yati lekas pulih dan menangis, ia menceritakan semua yang ada di sana, dan berkata bahwa keluarga itu menginginkan seorang teman dari kalangan manusia dan bu Yati hampir terjebak di sana karena ternyata banyak manusia yang terjebak di sana sehingga tidak bisa kembali pulang.
Bogor, 14 November 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen
RomansHi, aku buat cerpen 500 kata, kalo kalian mau pake buat tugas sekolah atau apapun itu silahkan ya. Asalkan cantumkan copyright nya, Terima Kasih. XOXO