1. [Pembukaan Murid Baru]

12 4 0
                                    

YOUR PRESENCE.

Hari ini, adalah hari pertama masuk sekolah. Dimana anak-anak kelas 10 datang untuk pertama kalinya di sekolah baru mereka.

Dan juga terlihat anak-anak OSIS serta MPK tengah berbicara di ruangan penyambutan. "Weh, Daren!"Ucap seseorang itu.

"Naon?"Tanya orang yang dipanggil dengan nama 'Daren' itu. "Lu bantuin si Malka di depan gih, kasian tu"Ujarnya.

"Ini lagi otw, lu bantuin Hamzar juga sana. Kasian dia punya bawahan stress semua"Ujar orang bernama Daren itu.

Gadis, ya gadis, Darien Dinajra Putri. Ketua OSIS SMA Merdeka, gadis yang memiliki rupa tampan dan menawan itu sering menipu mata.

"Oi Daren! gw disini, buru bantuin gw benerin jajaran anak kelas 10!"Ucap gadis yang bernama Malka Chintya.

"Sabar lha, lagian kenapa lu gak bantuin Amzar sama Firdaus ae? ngapain juga jadi pengawas anak baru"Celoteh Daren.

"Bacot kali kau bah, aku ini Waketos, jadi harus mencontoh kan yang baik untuk yang lain, gak kayak situ yang suka bolos"Ujar Malka dengan tatapan sinis khasnya.

Tapi orang yang di sindir malah ketawa-ketiwi gak jelas, entah kesambet apa orang itu.

Mereka pun bergotong royong untuk menyambut siswa/i yang baru saja masuk kedalam SMA Merdeka.

Setelah acara selesai, anak-anak OSIS dan MPK dibebaskan tugas untuk beberapa saat. Of course, anak-anak yang tabiatnya pengen ngelayap langsung out dari sekolah.

"Malka"Panggil Daren kepada teman perempuan satu-satunya itu. "Kenaon?"Tanya Malka yang tengah membereskan barang-barang yang mereka gunakan untuk acara.

"Mau ikut gak? gw sama geng Laskar mau cabut, kalau lu mau ikut gw tungguin"Ujar Daren dengan watadosnya.

Malka diam seakan memikirkan tentang penawaran yang jarang diberikan oleh Daren. "Gw ikut, tunggu 5 menit"Ujar Malka yang diangguki Daren.

Beberapa saat kemudian, Daren dkk menggunakan motor atau mobil mereka sendiri. Entah mau kemana mereka itu.

"Osu! Lama gak ketemu Ren!"Ujar gadis bersurai pirang itu. Dia adalah Ariena, gadis berkebangsaan Belanda.

"Ngapain lu disini?"Ujar Malka dengan wajah tak senang. Ya, Malka dan Ariena adalah musuh bebuyutan.

"Serah saya donk, lagian saya kesini mau ketemu Daren, ngapain cabe kek anda kesini"Ujar Ariena yang sudah terbiasa dengan bahasa warga +62.

"Shut up you two, kalau lu pada mau berantem jangan depan gw, sana si hutan"Ujar Daren dengan wajah kesal.

Lebih tepatnya dia gerah melihat tingkah laku Malka dan Ariena jika bertemu. Mereka selalu saja berantem, entah siapa yang memulai.

Maaf jika tata bahasa dan cerita yang tidak dimengerti. Saya masih baru, mohon dimaklumi^^.

YOUR PRESENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang