Satu minggu kemudian.
Pukul lima pagi Alia sudah terjaga dari tidurnya. Alia menurunkan kaki jenjangnya dari ranjang, melakukan pergerakan tubuh sebentar, dan menarik napas panjang lalu dihembuskan, menikmati udara di pagi. Kepalanya menoleh ke samping, mendapati Fahmi sedang tertidur pulas. Terlihat dari raut wajahnya tampak kelelahan.
Alia termenung, sejak terungkap suaminya berselingkuh. Ada yang aneh, Fahmi benar-benar tidak menginginkan dirinya setiap malam, dan malam-malam selanjutnya. Alia tidak pernah lagi meminta sentuhan dari Fahmi, karena akan dibuat merasa harga dirinya terinjak.
Sudahlah. Sekarang waktunya mandi, membuat sarapan, dan bersiap untuk bekerja karena dirinya masuk shift pagi. Jika mereka bekerja berada dalam rumah sakit yang sama, mungkin Alia akan mengetahui, siapa wanita yang menjadi orang ketiga di rumah tangganya.
Masih menjadi misteri, karena Alia sudah mencari tahu wanita itu, tak mendapatkan informasi apapun.
"Jam berapa sekarang?"
Alia kaget saat mendengar pertanyaan khas orang baru bangun tidur. Astaga! Hampir saja jarinya teriris oleh pisau, dia tadi sedang mengiris bawang merah. Dia sedang berada di dapur untuk membuat sarapan. Alia memutar balik badannya.
Di sana Fahmi berdiri dengan mata mengantuk dan nyawa masih belum terkumpul.
"Masih jam enam pagi," jawab Alia menebak.
Mata Fahmi yang tadi menyipit menahan kantuk sekarang membelalak lebar. Raut wajah berubah dalam seketika. "Kok kamu nggak bangunin aku, sih? Aku telat jadinya," ngedumel Fahmi menyalahkan Alia yang tidak membangunkan tidur.
Alia mengerutkan kening bingung. "Kenapa jadi nyalahin aku?"
Agak tidak terima disalahkan. Lagipula semalam Alia menunggu Fahmi pulang hingga ketiduran. Disisi lain, dia salah juga. Bangun pagi, tapi tak membangunkan sang suami, untuk sekedar bertanya tidak. Bertanya masuk shift pagi atau malam.
"Maaf. Aku kelupaan dan tidak tega membangunkan karena wajahmu terlihat sangat kelelahan." Walaupun kecewa, kesal, dan marah. Alia mengalah.
Fahmi menatap Alia tanpa berkedip. "Kamu istriku, Alia. Sudah sepantasnya membangunkan tidur suami yang masih tidur untuk bekerja," jawab Fahmi. "Aku shift pagi," imbuhnya dan buru-buru bersiap-siap untuk bekerja.
"Maaf."
"Jangan ulangi lagi."
Huh.
Alia menghela napas panjang.
Fahmi kembali ke kamar untuk bersiap-siap. Setelah Fahmi sudah siap untuk berangkat bekerja, lelaki itu segera turun dari tangga dan menghampiri Alia yang sedang menaruh nasi di atas piring.
"Semalam pulang jam berapa?" tanya Alia berusaha untuk tenang. Menyembunyikan rasa kekecewaan semalam. Sebenarnya Alia ingin mengintrogasi perihal semalam, kenapa Fahmi tak mengangkat panggilannya dan tidak membalas pesan.
Tidak ada jawaban dari Fahmi. Hanya ada suara tarikan kursi.
"Aku nungguin sampai ketiduran lho," ungkap Alia saat pertanyaan tidak dijawab, dia menaruh lauk pauk dan menyodorkan sarapan di hadapan Fahmi, malahan tangan Fahmi mengambil roti dan selai. "Tidak sarapan?"
Fahmi tersenyum tipis.
"Aku sedang tidak ingin sarapan nasi. Aku makan roti saja," jawab Fahmi.
Dia mengoles selai nanas di atas roti lalu makan tiga kali gigitan saja, selesai makan roti, lelaki itu meneguk setengah gelas air putih.
"Lain kali jangan menunggu aku pulang, tidur saja kalau kamu sudah mengantuk."
Alia tidak bisa berkata apa-apa. Bodoh memang, menunggu suami pulang kerja, malah dikecewakan dengan serangkaian kata yang menyakitkan.
Fahmi berdiri. "Aku berangkat dulu. Sudah telat," pamit Fahmi dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan bagaimana perasaan Alia saat itu juga.
"Iya. Hati-hati di jalan."
Tidak ada morning kiss. Semua keadaan berubah begitu saja. Rumah yang dulu dipenuhi kehangatan, canda tawa kini terasa sepi dan sunyi.
Alia menatap punggung Fahmi yang perlahan menghilang dari penglihatannya. Setelah bunyi mesin mobil menyala, Alia menunduk melihat makanan buatannya yang sama sekali tidak dimakan oleh Fahmi. Perasaan Alia mendadak menjadi kacau, tidak tenang. Pikiran mulai overthinking kembali.
"Apa mungkin Fahmi sengaja tidak sarapan agar nanti bisa sarapan bersama wanita selingkuhannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Menidurinya [REVISI]
Romance[AREA 21+] Alia seorang perawat di rumah sakit Fortis menikah dengan Dokter Obygn terkenal di rumah sakit Havanna, bernama Fahmi. Kehidupan pernikahan keduanya harmonis dan romantis hingga tiga bulan terakhir. Bahtera rumah tangga yang dibangun ole...