Part 9

301 44 0
                                    


Kini jeno dan y/n sudah sampai di sebuah penginapan, mereka pergi ke sebuah desa yang berjauhan dengan kota bahkan dari tadi y/n sibuk mengoyangkan handpone nya untuk mendapatkan sinyal. Yang di lakukan jeno hanya tersenyum, karena memang ia memilih tempat ini agar mereka berdua benar-benar punya waktu berdua.

"Kau tak berniat membunuhku di tempat terpencil seperti ini bukan?"

Tanya y/n pada jeno yang asik tersenyum sambil melihat tingkah istrinya itu

"Lakukan sesuatu bukan hanya tersenyum seperti itu"

Ucap y/n sarkas dengan ekspresi kesal nya

"Mau menghubungi seseorang? Kenapa kau begitu risau saat tak mendapatkan sinyal?"

Pertanyaan jeno membuat y/n tiba-tiba terdiam, ia lalu duduk di ranjang bersebelahan dengan jeno

"Bukan begitu, aku hanya takut terjadi sesuatu nanti"

Jeno menarik y/n untuk makin berdekatan dengan nya, ia mendekap pipi y/n dengan kedua telapak tangan nya

"Jangan khawatir, aku tak akan menyakitimu"

Y/n terdiam, ia sedikit tersipu dengan perkataan jeno namun kembali y/n menyangkalnya untuk tidak terlalu larut.

"Pertama kita harus istirahat karena perjalanan tadi cukup jauh, aku tau kau lelah seharian berada di dalam mobil"

Y/n mengangguk lalu menyimpan handpone nya

"Aku akan keluar sebentar untuk membawa koper kita kemari, kau bisa tidur duluan y/n-ah"

Setelah itu jeno pun pergi, ia dengan cepat melangkahkan kakinya menuju tempat mobilnya terparkir lalu mengambil kopernya, belum sempat ia menutup bagasi mobilnya seseorang menepuk pundak jeno dari belakang.

"Ah seohyun-ah kau mengangetkan ku"

"Kau terlalu lama, aku menunggumu di sini sendiri kau tau?"

Jeno mengangguk lalu menggenggam tangan Seohyun

"Maaf em"

Seohyun mengerucutkan bibirnya, lalu jeno hendak mendekatkan wajahnya namun pemilik penginapan menyapa mereka membuat jeno sedikit mendorong Seohyun.

"Tuan, kau kenal dengan nona ini?"

"Ah tidak bibi, aku hanya membantunya menyingkirkan sesuatu di wajahnya tadi"

Pemilik penginapan itu mengangguk tapi dengan mimik wajahnya yang menaruh curiga pada jeno dan Seohyun.

"Kalau begitu aku permisi"

Ucap jeno sambil menyeret kopernya, sedangkan Seohyun ia menggaruk tengkuknya saat melihat pemilik penginapan itu melihatnya dengan tatapan yang aneh.

"Ah aku juga mau menginap, bisakah bibi memberiku satu kamar kosong?"

Wanita itu mengangguk lalu masuk kedalam penginapan tanpa menyuruh Seohyun masuk

"Aish dasar wanita tua sialan"

______________________________________

"Jadi jeno berlibur dengan y/n?"

Tanya yoora pada ayahnya

"Kalau begitu terimakasih ayah"

Yoora dengan cepat mengendarai mobilnya menuju kantor, satu tujuan nya adalah membawa taeyong ikut bersamanya menyusul jeno dan y/n

Sedangkan itu taeyong baru akan keluar dari ruangan nya, ia sedikit melirik ke arah ruangan seseorang yang tak lain Seohyun. Terlihat tidak ada siapapun bahkan meja nya tampak rapih seperti tak tersentuh hari ini

"Lee taeyong"

Taeyong memutar matanya malas saat melihat yoora berada di depan nya dengan senyum yang tergambar di wajahnya itu.

"Ada apa nona? Kau sudah membawa kopermu dari rumahku bukan?"

Yoora mengangguk

"Tapi aku harus membawa kopermu sekarang"

"Untuk apa?"

"Kita menyusul y/n dan jeno berlibur"

"Kau gila? Aku tidak mau"

Taeyong berniat melanjutkan kakinya untuk melangkah namun yoora menahan nya

"Seohyun juga di sana, aku yakin jeno merencanakan sesuatu pada y/n kau masih tidak mau ikut taeyong-ssi?"

Tanpa menjawab Taeyong menyeret yoora untuk kelur dari kantornya itu lalu masuk kedalam mobilnya.

"Katakan kemana mereka"




















Tbc....

I Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang