Part 15

329 43 1
                                    

"yoora-ah, kau kembali bersama jeno?"

Yoora menggeleng lalu kembali melangkahkan kakinya

"Ah apa kau tidak berniat menanyakan taeyong?"

Yoora kembali berbalik dan menatap ibu tirinya dengan tatapan yang tajam.

"Untuk apa aku menanyakan anak itu?"

Yoora tersenyum

"Tentu kau harus, dia kan seharusnya menjadi hal yang sangat berharga bagimu bukan?"

"Apa maksudmu yoora?"

"Tak perlu bertanya seolah olah kau tidak tau apapun ibu, aku sudah tau semuanya"

Yoora menutup pintu dengan kasar, membiarkan wanita itu mengepalkan tangan nya. Bibirnya terlihat bergetar menahan sesuatu yang mungkin selama ini ia pendam.

"Sialan!"

Besoknya y/n dan jeno benar-benar pulang dari liburan mereka. Sepanjang perjalan tak ada pembicaraan yang serius, hanya saja wajah jeno yang terlihat lebih bahagia sekarang. Ia bahkan bersenandung kecil tadi, y/n hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat jeno seperti itu.

"Ah bagaimana kalau kita merayakan akhir tahun di luar negri y/n-ah? Agar taeyong tidak bisa mengikuti kita"

Y/n tertawa mendengarnya lalu mengangguk

"Ndee, terserah pak suami saja"

Jeno menghentikan mobilnya, ia meremat stir dengan gemas lalu melihat ke arah y/n yang sedang menatapnya bingung.

"Kau tadi bilang apa? Coba ulangi"

"Hah? Memangnya aku mengatakan apa?"

"Aish y/n-ah ayo katakan lagi"

"Maksudmu yang 'ndee terserah pak suami saja'?"

"Ah lucunya, ah kau ternyata bisa semenggemaskan itu heum?"

Y/n menatap jeno geli

"Apa nya yang lucu? Kau ini kenapa?"

Jeno tidak menjawabnya ia mendekatkan wajahnya kepada y/n, ia mengecup bibir y/n sebentar

"Benar, aku baru menyadarinya sekarang. Kau itu terlalu manis y/n-ah"

"Apa maksudm--"

Jeno kembali mencium bibir ranum milik istrinya itu, mengabaikan beberapa pengendara mobil lain nya yang menggerutu karena jeno berhenti di tempat yang tak seharusnya. Mereka berdua terlarut dalam suasana yang sangat manis sekarang, keduanya seolah lupa dengan semua yang dulu mereka lalui. Di mulai dari perjodohan, pernikahan yang tak di dasari cinta lalu perselingkuhan yang tidak sadari oleh jeno.

"Aku mencintaimu y/n-ah"

"Ah sial, kenapa sih dia bisa berpaling secepat itu? Bahkan dulu banyak yang mengincarnya tapi dia hanya melirik aku, lalu ada apa dengan sekarang?"

Seohyun terus menggerutu kesal ia sedang bingung memikirkan cara apa yang bisa membuat jeno kembali kedalam pelukan nya seperti dulu. Walaupun jeno tidak pernah mengakui cintanya tapi Seohyun cukup yakin, jeno mencintainya di bandingkan dengan y/n.

"Lihat saja, akan ku buat kau bertekuk lutut jeno-ah"

___________________________________

"Y/n-ah bisa kau pasangkan dasi?"

Y/n menghentikan kegiatan nya menyiram bunga, ia kemudia berbalik melihat suaminya yang sedang tersenyum manis itu. Y/n sedikit asing dengan semua yang terjadi sekarang.

"Bukankah biasanya kau memasangnya sendiri?"

"Em tapi sekarang aku ingin kau yang memasangkan nya"

Jeno menyodorkan darinya pada y/n dengan tak yakin y/n meraih dasi itu

"Aku bahkan sangat pendek jika berhadapan denganmu, lihatlah aku kesusahan"

Jeno tersenyum lalu dengan tiba-tiba ia mencondongkan tubuhnya pada y/n sehingga ia bisa sedikit menyamai tinggi y/n sekarang. Tentu sekarang yang jadi masalah bukan lagi tinggi badan mereka, namun detak jantung keduanya yang mulai tak terkontrol

Y/n sedikit menggigit bibirnya sedangkan jeno lebih memilih memalingkan mukanya

"Ah kenapa tiba-tiba sangat susah sih?"

Tanya y/n pada dirinya sendiri, tangan nya terlihat bergetar dan jeno tidak bisa mengabaikan nya ia tertawa lalu memegang tangan y/n

"Pelan-pelan saja, kau terlihat tegang makanya jadi terasa sulit"

Y/n mengangguk lalu menarik nafasnya, ia berusaha mengontrol dirinya di hadapan jeno yang sialnya berubah sangat manis sekarang.

"Nah selesai"

Y/n dengan cepat memundurkan dirinya namun gagal saat jeno kembali menarik tubuhnya

"Mau kemana? Tugasmu belum selesai sayang"

"A-apa?"

Jeno tersenyum lalu mencium kening y/n sedikit lama

"Cium pipiku dulu ayo"

Y/n membelalakan matanya

"Ah tidak mau"

"Y/n-ah sekali saja"

Y/n terdiam lalu berbalik, ia merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan

"Tidak mau heum?"

Bukan nya menjawab y/n kembali menghadap jeno dan dengan cepat mencium pipi jeno

"Sudah"

Jeno tertawa di buatnya, bahkan sekarang ia menjadi sering tertawa karena tingkah lucu y/n

"Em em sudah, kalau begitu aku pergi dulu yh"

Y/n mengangguk cepat, ia kemudian membukakan pintu

"Pergilah"

"Baik, tunggu aku pulang yh. Saranghae y/n-ah"



















Tbc....

I Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang