Bagian 2

5 2 0
                                    


"Mimpi apa tadi?" Ucapku terengah engah.

Kulihat jam di mejaku menunjukkan pukul 12 siang. Disitu aku semakin terkejut karena aku tidur cukup lama tetapi hanya memimpikan hal singkat seperti itu. Aku bergegas bangun dan keluar kamar. Ikut hambur dalam kegiatan keluargaku saat itu.

Dua hari setelah kejadian itu aku masih biasa saja seperti tidak ada masalah. Karena aku pikir itu hanya hasil dari bunga tidurku saja. Sore itu kakek memanggilku masuk ke ruang kerjanya.

"Ada apa?" Tanyaku tanpa basa basi

"Duduk dulu Kyle"kata kakekku

Suasana hening kembali tercipta

"Tahun ini kamu harus ikut ke Bandung. Jangan seperti tahun tahun kemarin yang hanya muncul satu sampai dua jam setelah itu hilang tidak tahu kemana."ucap kakek sambil membenarkan posisi kacamatanya.

"Aku sibuk"

"Sibuk? Bukankah keseharianmu hanya mendengarkan lagu tidak jelas, pergi keluar malam, ke klub, bergaul dengan teman teman anehmu itu, makan dan tidur."kata kakek

"Lantas aku harus bagaimana?"tanyaku

"Ikutlah ke Bandung. Sekalian nanti ziarah ke makam nenek buyutmu. Saudara yang di Bandung ingin sosok kehadiranmu ditengah acara sakral itu."

"Sakral? Hanya tarian tidak jelas begitu"kataku sambil menarik kursi untuk duduk.

"Memang seperti itu budaya kita Kyle. Bukan hanya budaya keluarga tetapi itu juga mengingatkan kita tentang budaya kita Betawi."

"Iya"

"Kakek tidak ingin tahu. Kau harus hadir diacara itu. Sudah saatnya kau berubah ke arah yang lebih baik Kyle."

"Baiklah"

Setelah itu aku menuju ke halaman belakang dan duduk disalah satu kursi. Aku melamun mengingat ingat tarian apa yang pernah aku lihat dulu dan adat seperti apa yang selalu dilestariakan keluarga ini. Aku memejamkan mataku sejenak, baru sesaat dan aku mendengar suara gending Jawa mengalun lembut.

"Dari mana suara ini?"kataku heran

Aku berdiri dan mencari sumber itu. Ternyata aku melihat saudari saudariku sedang latihan menari dipimpin oleh Dian. Seperti familiar dengan gerakan tari itu tapi aku tidak tahu. Malam harinya seperti biasa aku pergi meninggalkan rumah untuk menghadiri pesta teman buleku yang ulang tahun. Sampai di ruang pesta itu suara alunan musik terdengar keras. Banyak wanita disana berdandan dengan memakai pakaian pesta yang kebanyakan dipakai di luar negeri bukan di Indonesia. Walaupun banyak yang melihat bahwa aku nakal tapi senakal nakalnya aku, aku tidak pernah menyentuh minuman beralkohol atau bahkan meminumnya. Aku hanya duduk diam di salah satu kursi yang disediakan dan hanya melihat hiruk pikuk di ruangan ini, karena memang seperti itulah caraku , dimanapun dan kapanpun akan selalu.

Aku kembali ke rumah dini hari sekitar pukul dua pagi. Aku langsung mandi dan pergi ke pulau kapuk impianku. Aku mulai merasakan kalau jiwaku seperti meninggalkan ragaku. Entahlah setelah pemandangan yang gelap tadi aku melihat ruangan itu lagi. Ruangan dimana banyak gamelan berjejer rapi dan penari. Tunggu aku baru sadar bukankah kemarin ada lima orang penari? Tetapi sekarang hanya ada tiga penari? Kemana mereka?. Ketika aku sibuk dengan pikiranku tiba tiba terdengar alunan gamelan. Aku menengok dan mendapati bahwa gamelan gamelan tadi bergerak dengan sendirinya. Sendiri dan tidak ada yang memainkannya. Aku terkejut dan diam hingga cukup lama. Aku juga melihat penari penari itu mulai menari dan membalikkan badannya menghadap diriku.

"Mereka mengenakan topeng"kataku pelan

Cukup lama aku hanya berdiri menonton pertunjukan itu dan tanpa sadar jari jemariku ikut bergerak mengikuti alur bagaimana gerakan penari itu. Ketika alunan gamelan itu terhenti, tiga penari itu membelakangi diriku dan bersiap membuka topengnya. Mereka bersiap membalikkan badan mengadapiku. Tapi naas aku kembali merasakan badanku seperti terpelanting jauh kebelakang dan aku sadar dari mimpiku.

"Sial, aku terbangun di saat yang tidak tepat. Bagaimana aku bisa memimpikan hal aneh seperti itu?"kataku pelan.

Setelah kejadian itu aku lebih banyak memikirkan kenapa bisa ada hal itu. Hingga aku memutuskan untuk mencari tahu apa maksud dari mimpi ku.

"Mau kemana Kyle, kau belum makan" teriak nenek dan aku berusaha tidak mendengarkannya lalu pergi meninggalkan rumah mengendarai motor.

Aku mengelilingi kota Jakarta yang besar ini demi mencari tahu mengenai informasi tadi. Bertanya ke berbagai temanku dari bermacam macam kalangan. Dan hampir semuanya berkata kalau tidak paham dengan apa yang aku katakan apalagi mengenai tarian itu. Bingung, letih dan gelisah itu yang aku rasakan saat ini. Tapi tidak apalah karena sekarang aku sudah sampai di salah satu sanggar tari di wilayah sini. Aku menceritakan hal yang kualami lalu pria itu memberitahuku kalau tarian itu memang tarian khas Jakarta, Tari Ronggeng. Setelah mengetahui informasi itu aku kembali kerumah.

Malam itu aku ikut berkumpul bersama keluargaku dan membahas acara itu. Kami akan pergi ke Bandung hari Kamis minggu depan.

"Baiklah masih ada waktu untuk mengetahui maksud mimpi itu."kataku

Malamnya hal aneh kembali terjadi dan aku memimpikan hal itu lagi. Tapi ini berbeda tidak lagi di ruangan lembab itu melainkan di tempat luas seperti lapangan. Aku melihat tidak ada gamelan yang berjejer rapi hanya ada seorang wanita yang membelakangiku. Hanya seorang wanita tidak lebih. Aku mulai mendekatkan diriku untuk melihatnya lebih jelas. Perempuan itu tiba tiba membalikkan badannya lengkap dengan topengnya.

"Berhentilah melangkah mendekatiku."kata perempuan itu

Aku hanya menurutinya saja

"Kyle Siregar? Bukankah begitu?"tanyanya

"Dari mana kau tahu namaku?" Tanyaku heran

"Bagaimana bisa aku tak tahu namamu."kata perempuan tadi sambil melepas topengnya

"Tunggu jangan dilepas. Jika kau masih ingin melihatku."kataku

"Kau tidak akan terbangun dari tidurmu untuk saat ini Kyle." Jelasnya

Aku melihat perempuan tadi menunduk dan melepaskan topengnya. Lalu mendongakkan kepalanya.

"Kau mengingatku?" Ucap perempuan tadi

-----------------------------

Jangan lupa tinggalkan like, dan coment ya,, 

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang